Budaya-Tionghoa.Net | Rusia dan Tiongkok memveto satu resolusi dukungan Barat di Dewan Keamanan PBB dua hari lalu yang mengancam sanksi terhadap pemerintah Suriah jika mereka tidak menarik pasukan dan persenjataan berat dari kota kecil dan kota besar.
|
Resolusi ini juga akan memperpanjang misi pengamat PBB di Suriah selama 45 hari . Secara keseluruhan resolusi ini menerima 11 dukungan sementara Afrika Selatan dan Pakistan abstain.
Lima belas anggota dewan masih memiliki waktu untuk negosiasi resolusi lain terhadap misi tidak bersenjata ini sebelum mandat 90 hari awal ini kadaluarsa hari ini.
Inggris , Perancis , Jerman dan Amerika Serikat mengajukan draft resolusi bahwa enam poin rencana perdamaian dari duta internasional Kofi Annan ditempatkan dibawah chapter 7 dari piagam PBB , yang memungkinkan dewan untuk meng-otorisasi aksi dari rentang diplomasi , sanksi ekonomi sampai intervensi militer.
Anggota dewan yang berasal dari negara barat telah mengatakan bahwa mereka membicarakan ancaman sanksi terhadap Suriah , bukan intervensi militer. Draft resolusi mengandung ancaman sanksi spesifik jika Suriah tidak menghentikan penggunaan senjata berat dan menarik pasukan dari kota besar dan kota kecil dalam waktu 10 hari.
Pihak Rusia akan memblok setiap resolusi dibawah Chapter 7 Piagam PBB. Utusan Rusia untuk PBB , Vitaly Churkin menyebut resolusi itu sebagai bias , seperti yang dilaporkan oleh kantor berita Xinhua. Churkin memandang bahwa sanksi tersebut berlawanan dengan semangat dokumen Jenewa dan tidak merefleksikan realitas yang ada di negara tersebut sekarang , kata Churkin. (Sumber : Xinhua)
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Tionghoa Bersatu