Budaya-Tionghoa.Net | Dougong 斗拱; ejaan pinyin dǒugǒng. Arti harafiahnya adalah dou 斗= gantang/ takaran , dan gong 拱 = busur / lengan melengkung.
|
Pada bangunan dengan Arsitektur Tiongkok, kita sering melihat model balok-balok kecil yang tersusun dengan indah seperti keranjang bunga untuk menyangga konstruksi atap. Inilah dougong yang merupakan “interlocking bracket” dan bagian penting dalam Arsitektur Tiongkok [1].
Dougong adalah bagian dari struktur penyangga atap, yang terletak di atas kolom dan balok melintang, masing-masing terdiri dari dou / blok kayu penyangga, yang mendukung dua buah gong / lengan melengkung tersusun ke atas, lapis demi lapis, seperti terlihat pada gambar di bawah ini.
Gambar: http://3.bp.blogspot.com/_Fm7A4st5r4Q/TK7lXgIA8tI/AAAAAAAAACc/laYsFJagb-4/s1600/Picture3.jpg
Dougong adalah bagian penting dalam struktur balok dan kolom pada bangunan kayu tradisional Tiongkok karena dinding disitu tidak berfungsi sebagai penahan beban. Dalam arsitektur Tiongkok, dinding lebih berfungsi sebagai pembatas ruangan, dan bukan sebagai struktur.
Fungsi dougong adalah untuk memberikan peningkatan dukungan untuk beban balok horizontal yang terbentang diantara kolom vertikal atau pilar dengan menyalurkan beban pada balok horisontal ke kolom vertikal [2].
Karena adanya pembatasan hirarkis dalam masyarakat feodal, struktur dougong dapat ditemukan hanya di gedung-gedung yang paling megah seperti istana dan aula kuil. Jumlah lapisan struktur bracket juga tergantung pada hirarki /pentingnya bangunan tersebut.
Dougong ini diukur dalam “susunan” yang sangat bervariasi kompleksitas atau strukturnya, mulai dari yang tersusun oleh 106 bagian, dan yang paling sederhana terdiri dari 5 bagian. Jumlah “tingkatan” juga bervariasi di masing-masing “susunan”. Untuk menyangga atap ganda pada Taihedian – Hall of Supreme Harmony (Istana Terlarang Beijing), bangunan dengan kelas tertinggi di Tiongkok, sebagai contoh, pada atap lapisan bawah didukung oleh dougong 7 tingkat, sedangkan lapisan atap atasnya, 9 tingkat. Jumlah tingkat tersebut biasanya 9,7,5 atau 3, juga ditentukan oleh sejauh mana cantilever tersebut.
Dari sudut pandang mekanika struktural, struktur dougong sangat tahan terhadap gempa bumi. Ia dapat menahan struktur kayu meskipun dinding bata akan runtuh dalam gempa yang sama. Hal ini membantu begitu banyak bangunan kuno untuk berdiri utuh dan dapat bertahan selama ratusan tahun.
Namun dougong 斗拱 atau bracket ini waktu jaman Dinasti Ming dan Qing sudah kehilangan fungsi strukturalnya, dan hanya berfungsi sebagai hiasan saja, dan bentuknya sudah menyusut menjadi kecil. Contohnya model bangunan jaman Dinasti Qing ini :
[Photo Ilustrasi : http://www.flickr.com/photos/35145225@N04/4068266888]
Disusun dari diskusi dalam facebook group Budaya Tionghoa oleh Liu Weilin & Diah Putri Chendra
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa
1. ^ “Dougong Brackets (斗拱 Dougong)”. China Info. Retrieved 2007-08-29.
2. ^ “斗拱”. National Museum of Natural Science (Taiwan) 國立自然科學博物館. Retrieved 2008-01-12.