|
Bagi masyarakat agraris, panen berlimpah (= Ngo Kok Hong Teng 五穀豐登) tentu saja membawa kemakmuran bagi seluruh keluarga.
Tentu saja mantra (= Ciu 咒) yang diucapkan Thoukong dalam Upacara Sai Ngo Kok ini bermacam-macam, tergantung pada apa yang diajarkan gurunya kepadanya. Di antaranya, yang saya tahu, adalah doa/permohonan semoga dengan ditebarnya Ngo Kok ini anak-cucu dan semua anggota keluarga yang ditinggalkan akan jaya-makmur dan sejahtera selamanya. (David Kwa)
Tanya : Ini masih berkaitan dengan Ngo kok. Yang benar ngo kok ini di-sangrai atau orang Jateng bilang digongso atau tidak?
Jawab : Biasanya tidak disangrai. Bijinya bawa pulang, tanam di kebun.
Tanya : Yah itulah yang namanya kepercayaan rakyat. Yang bener seperti apa ? Ada yg bisa memberi info tidak, pakemnya bagaimana?
Jawab : Salah satu contoh di Jawa Tengah adalah seperti ini : Ngo Kok Hok Teng – bibit ngo kok/ lima palawija menjadi bahan sugih mukti dan kaya raya / Hok jin Coan Ke Seng – anak,cucu, buyut dan menantu cukup sandang pangan / Ceng Liong Ki Bu – hidup terpandang sempurna layaknya naga / Pek Hauw Ceng Eng – hidup senang dan bahagia layaknya macan / Cu Ciak Him Him – hidup agung laksana burung cu ciak / Yan Bu Teng Teng – semua keadaannya selalu makmur / Ko Ka Liang Teng Cin Ya – berlimpah sandang pangan dalam keluarganya.
http://www.facebook.com/groups/budaya.tionghoa/permalink/10151067442982436/
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa