BAB III – MATERIALISME ALAM TIONGKOK
Manusia pada hakekatnya ingin mengetahui apa yang menjadi penyebab adanya keberadaan mereka dan hal-hal yang melingkupi manusia, bisa melalui mitos, filsafat maupun ilmu pengetahuan. Masyarakat Tiongkok purba tidak luput dari rasa ingin tahu itu dan membuat berbagai macam mitos dan juga filsafat, salah satunya adalah materialisme alam Tiongkok purba yang menjadi soko guru perkembangan filsafat Tiongkok selanjutnya.
Secara umum dapat diketahui bahwa Tiongkok purba tidak mengenal adanya penciptaan tapi langsung mengkaitkan segala sesuatunya dengan 3 kaisar mitos purba[13], dimana salah satu kaisar mitos purba adalah Fu Xi 伏羲 yang menjadi salah satu peletak dasar filsafat Tiongkok. Dapat dikatakan bahwa 3 kaisar mitos purba adalah pahlawan mitologi kultural yang membentuk budaya Tiongkok hingga hari ini. Di bab tiga ini akan dibahas sekilas pandangan purba tentang DI 帝 agar bisa memahami konsep theodicea Tiongkok purba yang memberi imbas pada perkembangan filsafat berikutnya.
3.1 Pandangan Purba Terhadap DI
Pada masa dinasti Shang 商( 1600-1046 BCE ) sudah ada konsep tentang Di 帝 atau Shang Di 上帝 sebagai leluhur mereka, dan konteksnya Di 帝 adalah almarhum raja pendahulu yang memiliki kekuasan absolut yang digunakan untuk mengontrol masyarakat. Kondisi masa itu adalah sistem majikan dan budak atau yang disebut sebagai era 奴隸時代 ( era perbudakan ).[14] Pendapat ini diperkuat oleh Li Shen 李申 dalam bukunya yang berjudul Zhongguo Rujiao Shi 中國儒教史( Sejarah Lengkap Agama Ru Tiongkok )[15] yang terdiri dari 2 jilid, buku ini bisa menjadi acuan lebih mendalam sejarah perkembangan kepercayaan dan filsafat Ru Tiongkok. Pada masa dinasti Shang, salah satu cara berkomunikasi dengan Di 帝atau Shang Di 上帝 adalah melalui penujuman dengan tempurung kura-kura atau tulang yang dibakar.
Yang perlu diketahui bahwa Shangdi 上帝tidak hanya sendiri tapi ada enam Shangdi 上帝, dimana yang lima adalah merupakan konsep lima arah dan yang satu adalah pemimpin dari lima Shangdi dan disebut Haotian Shangdi 昊天上帝.[16]
Sejak dinasti Shang商朝 ( 1600-1046 BCE ), konsep seperti itu melekat erat, hingga pada masa berakhirnya era perbudakan dan memasuki era feodalism pada masa dinasti Zhou 周朝 ( 1046 – 256 BCE ). Dinasti Shang membuat konsep Tiandi 天帝[17]adalah sebagai suatu alasan bahwa di satu negara tidak bisa ada banyak penguasa dan seperti itu juga di alam lain harus ada satu pemimpin utama atau satu mahluk adikodrati yang tertinggi.[18] Walau demikian pada masa dinasti Shang, dewa-dewa ada banyak, dan ritual-ritual untuk para leluhur dan dewata dilakukan. Secara etimologi Di 帝 sendiri adalah yoni, alat kelamin wanita.[19] Dan itu tidak perlu diherankan karena awalnya peradaban Tiongkok purba bersifat maternalistik, selain para dewi purba seperti Xi He 羲和, Nv Wa 女媧, Hou Tu后土, 20 marga tertua di Tiongkok memiliki karakter wanita 女 (nv) seperti marga Ji 姬, Yao 姚, Jiang 姜,Si 姒. Marga sendiri dalam bahasa mandarin adalah xing 姓 yang berarti dilahirkan oleh wanita.
Dinasti Zhou 周朝pada saat menjatuhkan dinasti Shang menggunakan slogan bahwa hak memerintah atau mandat yang dimiliki oleh dinasti Shang sudah dicabut oleh Shang di 上帝atau tian 天dan Ji Chang 姬昌 mencabut mandat yang dimiliki oleh raja Zhou紂王, raja terakhir dinasti Shang 商 karena sewenang-wenang. Inilah konsep pertama tentang masalah mandat langit atau hak berkuasa yang bisa dicabut karena tidak becusnya raja dalam memerintah. Tapi disisi lain, dinasti Zhou menekankan bahwa mereka mendapat mandat dari Langit atau Shangdi dan menggantikan dinasti Shang, dan mengutamakan ritual-ritual kepada Shang Di dan Di di kuil-kuil leluhur mereka.
Walau dinasti-dinasti purba melakukan upacara pada Tiandi tapi mereka juga tetap melakukan ritual terhadap bumi, karena bumi dianggap sebagai yang melahirkan segala yang ada, dalam kitab Shang shu 尚书 ( kumpulan tulisan tentang sejarah Tiongkok tertua ) dituliskan “melapor pada Huangtian 皇天( kaisar langit ) dan Houtu 后土( permaisuri bumi )”[20] ( 告于皇天后土 )[21]. Konsep Langit dan bumi ini terasa amat kental dipengaruhi oleh konsep Yin Yang 阴阳yang dibuat oleh Fu Xi 伏羲.
3.2 Yin Yang 阴阳
Gambar 1.Diagram Taiji karya Lai Zhide 来知德太极图
Pada umumnya diagram di atas disebut gambar atau diagram yin yang 阴阳, sedangkan dalam bahasa mandarin disebut diagram taiji 太极图 , dan arti dari kata taiji 太极adalah puncak atau titik final yang teragung atau jika digunakan dalam bahasa Inggris bisa diterjemahkan sebagai “the great ultimate diagram”, istilah ini ada dalam Yizhuan bab Xici易传系辞 [22] yang merupakan karya Kong Zi yang mengomentari Yi Jing 易经. Gambar taiji yang dikenal sekarang ini merupakan karya Lai Zhide 来知德( 1526-1604 ), gambar Taiji pertama kali dibuat oleh Zhou Dunyi 周敦颐 ( 1017-1073 ), yang mana sebelumnya belum pernah dibuat diagram atau gambar, hanya berupa teks saja.
Gambar 2. Diagram Taiji karya Zhoudunyi 周敦颐太极图
( http://www.confucius2000.com/zhouyi/zstjtytk.htm ) (status upload pending)
Konsep yin yang pertama kali ada dalam kitab Yi Jing atau yang dikenal dengan sebutan “kitab perubahan” atau “book of changes” , kitab Yi Jing ini disebut sebagai pemimpin dari segala kitab ( qunjingzishou 群经之首 ), konsep yin yang ini dijabarkan sebagai “satu yin satu yang adalah Dao”[23] ( 一阴一阳之谓道 ).
Dinasti Zhou memberikan landasan filsafat yang nantinya berkembang pesat. Dinasti Zhou 周朝sudah menggunakan konsep yin yang 陰陽 untuk menjelaskan perubahan cuaca, musim juga kuat lemahnya segala benda yang ada. Mereka beranggapan pada masa peralihan musim dingin ke musim semi yang terjadi adalah qi menguap dari bumi naik ke atas dengan demikian semua mahluk bisa tumbuh dan berkembang. Prinsipnya adalah yang adalah qi yang sifatnya ke atas dan yin adalah qi yang sifatnya ke bawah dan harus seimbang selaras, perubahannya harus sesuai dengan aturan. Jika tidak sesuai maka bencana akan terjadi.
Konsep yinyang ini bicara keselarasan, walau saling bertolak belakang tapi melengkapi atau berharmonisasi. Dalam Daode jing bab 42 “Dao melahirkan satu, satu melahirkan dua, dua melahirkan tiga, tiga melahirkan semua mahluk. Memegang Yin memangku Yang, ke dua qi ini berlawanan tapi saling berharmonisasi.” ( 道生一,一生二,二生三,三生万物.万物负阴而抱阳,冲气以为和. [24] Wuji bifan物极必反 ( benda mencapai puncak akan berbalik )adalah suatu konsep yin yang bahwa tidak ada suatu unsur yang akan bisa mendominasi selamanya, jika suatu unsur sudah mencapai puncaknya maka akan menurun. Konsep lainnya adalah bahwa dalam unsur yin ada unsur yang dan sebaliknya, tiada ada satu unsur yang murni positif atau juga murni negatif, dalam kebaikan ada kejahatan dalam kejahatan ada kebaikan.
Pada umumnya orang beranggapan bahwa antara kejahatan dan kebaikan ada garis tegas yang membedakan, jahat adalah jahat, baik adalah baik. Anggapan ini agak berbeda dengan konsep Yinyang seperti yang dipaparkan diatas, dalam konsep yinyang tidak ada orang yang seratus persen jahat dan tidak ada orang yang seratus persen baik, karena sejahat-jahatnya orang, orang tersebut pasti pernah berbuat baik dalam hidupnya, seorang penjahat juga mengenal prinsip kebaikan yang ada dalam kehidupannya, seorang yang baik sekalipun pasti ada pernah terlintas dalam pikirannya atau dilaksanakan dalam hidup apa yang disebut jahat. Jadi baik dan jahat itu relatif, tergantung kondisi perubahan yang terjadi terus menerus. Dinamika kehidupan yang selalu bergerak setiap saat dan alam ini selalu bergerak berubah sesuai dengan asas dari Yi atau perubahan itu yang tiada henti, jika gerakan ini berhenti maka akan berpindah kepada gerakan yang lain yang tiada henti. Prinsip ini termaktub dalam kitab Yi Jing yang melandasi teori yin yang. “Satu yin satu yang adalah Dao” ( 一阴一阳之谓道 ). Hal ini bisa berarti adanya perpaduan antara yin dan yang akan melahirkan sesuatu yang baru, tapi sesuatu yang baru tetap mengandung yin dan yang di dalamnya. Yin berdiri sendiri tidak akan melahirkan dan yang tunggal tidak akan bisa berkembang孤阴不生独阳不长.
Yin 阴
Yang 阳
Bulan
matahari
Wanita
pria
Malam
Siang
Bawah
Atas
gelap
Terang
diam
Gerak
militer
sipil
kanan
kiri
hening
gejolak
Tabel 1. Tabel sifat yin yang yang berlawanan tapi berharmonisasi
Taiji juga digambarkan sebagai sesuatu yang amat besar sehingga tidak terbatas dan amat sangat kecil sehingga tidak memiliki inti ( qida wuwai qixiao wunei其大无外其小无内). Yi ada taiji, taiji melahirkan “dua sifat” ( liang yi 两仪 ),dari liang yi melahirkan 4 bentuk ( sixiang 四象 ) dari sixiang melahirkan bagua 八卦[25]( 易有太极,太极生两仪,两仪生四象,四象生八卦 ) dan bagua inilah bisa dikatakan bentuk atau gambaran alam semesta dan lingkungan yang ada disekitar manusia.
Gambar 3. Proses perubahan dari Taiji menjadi Bagua
( http://klseblog.com/wp-content/uploads/2010/04/yijing.64gua.binary_tree.jpg ) (status upload pending)
Ye Shuxian叶舒宪 menggambarkan proses diatas dalam tiga model :
- à 2 à 4
- Huangdi 黄帝—》Yinyang阴阳 –》Simian四面
- Taiji 太极 –》 Liangyi 两仪 –》Sixiang 四象[26]
Ye Shuxian menggambarkan seperti itu karena dalam kitab Huainan zi 淮南子 [27] menuliskan bahwa Huangdi 黄帝 melahirkan Yinyang阴阳 ( 黄帝生阴阳 ) dan dalam kitab Taiping Yulan 太平御览 digambarkan bahwa Huangdi 黄帝 memiliki empat muka ( 黄帝四面) .[28] Hal ini menarik karena awalnya Taiji yang melahirkan Yinyang sebagai materialisme Tiongkok purba bukanlah sebagai bentuk pribadi, tapi pada masa dinasti Han 汉朝 oleh Liu An 刘安(179-122 BCE ) ditarik kepada Huangdi 黄帝 atau kaisar kuning yang merupakan bapak bangsa Tionghoa menjadi sosok yang melahirkan yinyang 阴阳.
Hal yang patut menjadi perhatian adalah penyebutannya dimulai dengan yin atau bumi, negatif, wanita. Dimana menurut penulis bisa dikarenakan konsep maternalistik pada peradaban Tiongkok purba dan pengaruhnya masih terasa pada masa “Seratus Aliran Filsafat”.
3.3 Lima unsur
Gambar 3.Diagram lima unsur
(http://www.healthfreedomusa.org/?p=7035 )(status upload pending)
Lima unsur dalam sejarah filsafat Tiongkok, diungkapkan pertama kali oleh Ji Zi 箕子( abad ke 11 BC ), dapat dikatakan pada awalnya pengertian lima unsur ini bukanlah pembentuk alam semesta tapi merupakan yang ada dalam alam semesta dan dalam perkembangannya semuanya bersifat seimbang, jika tidak ada keseimbangan maka harus diseimbangkan.
Lima unsur itu adalah logam, kayu, air, api dan tanah, bersifat saling mengalahkan, saling menguatkan, saling melemahkan, saling melahirkan dan saling mematikan. Pada umumnya pendapat yang beredar tentang lima unsur yang saling menghidupi dan mengalahkan adalah hal yang pasti, misalnya air mengalahkan api, tapi dalam pengertian lima unsur ini, air yang lemah bisa kalah dengan api yang kuat, artinya air yang sedikit tidak akan bisa memadamkan api yang berkobar.
Hal yang perlu digarisbawahi adalah proses melahirkan, dan bisa kita lihat dari prosesnya sebagai berikut :
Tanah à Logam à Air à Kayu à Api à Tanah
Menariknya adalah prinsip kayu melahirkan api, hal ini disebabkan karena dalam mitologinya Tiongkok, Sui Ren menciptakan api dengan menggosokkan dua batang kayu, dan mitologi ini mempengaruhi prinsip lima unsur.
Yang perlu digarisbawahi dalam lima unsur ini tidak ada unsur yang dominan, semua memiliki peran yang setara.
Lima unsur
Logam
Kayu
Air
Api
Tanah
Lima organ tubuh ( unsur Yin )脏
Paru-paru
Hati
Ginjal
Jantung
Pankreas
Lima organ tubuh ( unsur yang )腑
Usus besar
Empedu
Kantung kemih
Usus kecil
Lambung
Lima emosi
Sedih
Marah
Takut
Senang
Cinta
Lima rasa
Pedas
Asam
Asin
Pahit
Manis
Lima arah
Barat
Timur
Utara
Selatan
Tengah
Tabel 2. Contoh yang termasuk lima unsur
Proses lima unsur hingga menjadi proses pergerakan yang saling melemahkan, menguatkan, melahirkan, mematikan berjalan melalui proses panjang, salah satu tokoh utama yang berperan adalah Shi Bo 史伯.
Walau Ji Zi mengutarakan adanya lima unsur, tapi pada masa sebelum Shi Bo, selain lima unsur ( 五行) ada pula yang disebut “enam fu” ( 六 府 ). Enam fu adalah lima unsur ditambah gu 谷 ( palawija ), dan dikatakan bahwa gu lahir dari tanah.
3.4 Komentar Filsuf-filsuf tentang materialisme alam
3.4.1 Fu Xi 伏羲
Fu Xi sebagai tokoh legenda purba, dilegendakan menemui cara-cara peternakan dan perikanan, kemudian ia menggambar tulisan-tulisan sederhana yang menjadi cikal bakal tulisan mandarin. Fu Xi kemudian berusaha menggambarkan alam dengan 2 macam garis yaitu garis utuh – – dan garis sambung ___ yang disebut yao 爻. – – adalah yin yao 陰爻 dan ___ adalah yang yao 陽爻, dan gabungan dari ke tiga yao itu disebut gua 卦 atau triagram. Gambaran dari gua itu membentuk 8 yang disebut bagua八卦 dan ada yang disebut jiugong 九宮 atau sembilan istana adalah mencakup taiji. Jadi apa yang dimaksud dengan ba gua hanya suatu garis sederhana yang merupakan gambaran dari alam semesta yang dihamparkan depan mata. Ini adalah suatu mitos bagaimana orang Tiongkok purba menggambarkan alam semesta ini adalah perpaduan dari garis yin dan garis yang. Yin yang ini merupakan materialisme awal yang menjadi landasan berkembangnya filsafat Tiongkok selama beribu-ribu tahun.
3.4.2 Zhou Wenwang 周文王 ( 1152-1056 BCE )
Tokoh yang terkenal adalah Zhou Wenwang 周文王pada masa sekitar 1100an BC yang dipercaya banyak orang adalah tokoh besar dalam melakukan kompilasi atau memperbaiki gambar diagram gua yang dibuat oleh Fu Xi. Kitab hasil kompilasinya disebut Zhou Yi周易 atau Yi Jing 易經 ( kitab perubahan ) yang terdiri dari 64 gua卦 . Wen Wang melakukan perubahan atas 8 triagram menjadi 64 hexagram.
Beberapa point penting dalam Yi Jing adalah :
-Satu yin dan satu yang adalah Jalan [29] ( yi yin yi yang zhi wei dao 一阴一阳之谓道 ).
-Langit berjalan terus, seorang ksatria selalu bekerja tiada henti memperbaiki diri ( tianxing jian, junzi yi ziqiang buxi 天行健君子以自强不息 ).
– Bumi bersifat menerima, seorang ksatria dengan kebajikannya harus bisa menampung segalanya ( dishikun, junzi yihoude zaiwu地势坤,君子以厚德载物 ).
-Pencabutan mandat langit[30] ( ge ming 革命 ).
3.4.3 Zhou Gong ( ± 1100 BC )
Zhou Gong[31] 周公adalah seorang tokoh yang amat dihormati oleh para filsuf seperti Kong Zi 孔子, Meng Zi 孟子, Xun Zi 荀子. Salah satu tindakan Zhou Gong adalah ketika dinasti Shang jatuh, terjadi perdebatan untuk membantai seluruh pengikut dinasti Shang atau mengampuni yang tidak bersalah dan menghukum mati yang bersalah. Zhou Gong menganjurkan agar semuanya diampuni, mereka dibiarkan tetap tinggal di tempatnya, dengan tujuan agar bisa meraih hati rakyat Shang dan dengan demikan dinasti Zhou bisa mendapatkan hati orang-orang Shang yang pintar untuk mengabdi pada dinasti Zhou. Zhou Gong menata etika dan menggubah musik ( zhilizhuoye制 禮作樂 ) salah satu hal yang mempengaruhi Kong Zi. Zhou Gong menata etika sebagai suatu sistem kemasyarakatan yang memiliki tata krama dalam kelas-kelas sosial.
Zhou Gong membuat rumus a2 + b2 = c2 yang pada umumnya disebut rumus Pythagoras , di Taiwan dan Tiongkok rumus di atas disebut Zhougong dingli 周公定理 atau Shanggao dingli[32]商高定理. Juga kadang disebut gougu dingli勾股定理[33] .
Zhou Gong terkenal dengan perkataan bahwa “Mandat Langit tidak pernah tidak berubah ( bisa dicabut ), hanya dengan menjalankan kebajikanlah cara mempertahankannya”天命靡常 唯德是辅 (tianming mi chang weide shi bu ). 明德慎罚mingdeshenfa bisa berarti berbudi baik jelas dalam menilai dan hati-hati memberikan hukuman, yang dikatakan bersalah harus diteliti dahulu dalam beberapa hari sebelum dijatuhi hukuman. Dengan cara begini maka raja akan tetap mendapatkan mandatnya.
Dimasa itu sudah ada konsep selain yin yang adalah lima unsur yang saling berkaitan sebagai komponen atau element dasar dari seluruh alam semesta ini.
3.4.4 Ji Zi 箕子 ( ± abad ke 11 BCE )
Buku Shang Shu (Buku Sejarah ) bab Hong Fan 尚書 洪範[34] menuliskan bahwa Ji Zi 箕子[35] dimintai saran oleh Zhou Wenwang tentang cara-cara mengatur negara. Ji Zi memberi contoh bagaimana Gun 鯀 mengatasi banjir dengan cara menyumbat, sehingga mengacaukan hukum pergerakan lima element dasar.Sehingga Tian Di[36] marah dan menghukum Gun. Anak Gun, Da Yu mengatasi banjir sesuai aturan alam. Atas jasanya, Tian Di memberikan 9 cara mengatur negara. Sembilan itu adalah :
a) Pergerakan lima unsur yang harus diperhatikan , jika dilanggar maka akan mengakibatkan bencana.[37] Pergerakan lima unsur juga membahas lima rasa yaitu asin, pahit, pedas, asam dan manis.
b) Lima sikap : sikap yang sopan, berbicara yang benar dan baik, pandangan harus baik dalam menilai, mendengar harus dengan jernih, berpikir harus bisa luas.
c) Memilih pejabat pengurus negara yang tepat untuk urusan sandang pangan, keuangan, ritual, hukum, pendidikan, pekerjaan umum, kemiliteran, penyambut tamu ( hubungan luar negri )
d) Memperhatikan pergerakan musim dan kalender agar selalu tepat masa
e) Untuk membangun kewibawaan negara, maka hukum harus jelas dan tegas, yang berjasa diberi hadiah dan yang bersalah diberi hukuman.
f) Menggunakan tiga cara untuk mengatur pejabat dan rakyat sehingga bisa benar. Untuk mereka yang keras dan tidak bersahabat harus digunakan sikap yang tegas dan keras, untuk mereka yang bersikap lembut dan bersahabat gunakanlah sikap lembut dan bersahabat, untuk mereka yang bodoh harus digunakan sikap memaksa dan tegas.
g) Untuk menghadapi masalah sulit, panggilah pejabat peramalan untuk mengetahui tindakan apa yang harus diambil
h) Mencermati lima gejala alam, yaitu hujan, cerah, hangat, dingin, angin karena semuanya sesuai siklus. Jika terjadi ketidaksesuaian dengan siklus, maka harap berhati-hati karena bisa jadi pertanda keadaan yang akan buruk
i) Lima macam kebahagiaan yaitu : panjang umur, berkecukupan, sehat tentram, berbudi baik dan meninggal dengan tenang. Enam hukuman adalah : mati muda dengan tidak wajar, sakit, gelisah dan risau, miskin, buruk, lemah terhina.
Yang menarik pada saat membahas lima kebahagiaan dan bisa dikaitkan dengan lima unsur, Ji Zi mengatakan bahwa salah satu kebahagiaan yang unggul adalah meninggal dengan baik.
3.4.5 Shi Bo 史伯 ( ± abad ke 7 BCE )
Pada dinasti Zhou ini lahir filsuf besar yang bernama Shi Bo 史伯 yang memiliki nama lain yaitu Bo Yang fu 伯陽父[38]. Pandangan filsafat Shi Bo ditulis dalam Guo Yu 國語[39] tentang element dasar yuanshu 元素yang akan menghasilkan element baru jika element dasar lain yang ditambahkan. Dan element dasar itu adalah lima unsur yaitu air, api, logam, kayu dan tanah. Shi Bo menggunakan kata he和(harmonis ) dan tong 同(kesamaan) untuk menjelaskan fenomena ini.Yan Ying 晏嬰 ( 578-500 BC ) membuat suatu penjelasan sebagai berikut : “Air ditambah air tidak akan berubah, rasanya tetap air dan itu disebut , satu nada jika ditimpa nada yang sama tidak akan menghasilkan nada baru, ini disebut tong. Jika air ditambah ikan, daging dan berbagai bumbu, dan dimasak akan menghasilkan rasa yang berbeda dengan air, akan menjadi sop yang kaya akan rasa, musik juga akan indah jika nada-nada tinggi rendah, cepat lambat, dalam ringan, digabung “.[40] Karena itu kita bisa melihat bahwa yang dimaksud tong adalah secara sederhana adalah pengulangan dan yang dimaksud he bukanlah bersatunya dua sifat yang berlawanan tapi harmonisnya dua sifat yang berlawanan.[41] Inilah yang membedakan lagi dan akan mempengaruhi pandangan keharmonisan dalam filsafat Tiongkok, bukan sifat yang saling melawan tapi sifat yang saling berharmonisasi. Sama seperti dalam mitos Fu Xi yang membuat dua garis berlawanan tapi saling berharmonisasi membentuk suatu yang baru. Shi Bo beranggapan bahwa gempa bumi bukanlah bencana dari mahluk adikodrati sebagai hukuman tapi akibat qi positif yang tertekan, tidak bisa keluar sedangkan qi negatif menekan qi positif.
3.4.6 Ji Liang季梁 ( ± abad ke 8 BCE )
Ji Liang 季梁[42], diperkirakan pada sekitar tahun 800an dan 700an BC hidupnya, terkenal dengan ujarnya “Rakyat adalah majikan sesungguhnya dari Shen ( tuhan atau dewa)”. Para raja adalah anak Tuhan atau penerus DI yang mendapat mandat dari Shang Di, tapi kekuasaan mereka sebenarnya bukanlah berasal dari mahluk adikodrati tapi berasal dari rakyat. Jika raja sewenang-wenang, maka rakyat akan berontak melawan, jika raja bertindak arif bijaksana, maka rakyat akan dengan senang hati menuruti perintah rajanya. Ji Liang menekankan pentingnya mengurus rakyat terlebih dahulu baru melakukan upacara kepada para dewata[43]. Pemikiran Ji Liang ini memberikan pengaruh pada para filsuf selanjutnya. Terutama pada aliran Ru, seperti Meng Zi dengan konsep tianming 天命[44]dan ge ming 革命 [45]serta min ben 民本[46].
3.4.7 Guan Zi管子
Guan Zhong管仲 ( 723-645 BC )[47] atau yang dikenal dengan gelar Guan Zi 管子.
Saat menyebut Guan Zi atau Guan Zhong, seringkali yang terlintas adalah kemampuannya dalam hal berpolitik, pemerintahan dan ekonomi. Bahkan terkadang disebut sebagai pencetus gagasan aliran Legalisme ( fa jia 法家) dan disatu sisi adalah pragmatis sejati. Tidak dapat dipungkiri bahwa pada masa pra dinasti Han, para filsuf Tiongkok pada masa itu mayoritas mengabdi ke negara-negara atau wilayah-wilayah yang mau menerima pemikiran mereka dan para filsuf itu juga harus menguasai banyak bidang ilmu seperti tata negara, politik, ekonomi hingga militer. Dan dalam tulisan ini, saya menekankan pada kitab Guan Zi, bukan Guan Zi itu sendiri.
Apa yang dibabarkan oleh Guan Zi ditulis dalam satu buku yang berjudul Guan Zi, sesuai dengan namanya sendiri. Luo Gen Ze 羅根澤 berpendapat dalam bukunya yang berjudul Guan Zi TanYuan 管子探源 ( Mencari asal muasal Guan Zi ) bahwa kitab itu sendiri diperkirakan tidak ditulis oleh Guan Zi, tapi ditulis berkisar pada abad ke 4 hingga 2 BC[48]. Isinya begitu luas dan kompleks, mencakup sistem pertanian, pemerintahan dan lain-lain. Terdiri dari 86 bab tapi yang tersisa hanya 76 bab saja[49]. Terus terang saja menuliskan tentang Guan Zi ini termasuk yang sulit, karena selain bukunya yang beredar adalah hasil kompilasi Liu Xiang 劉向[50] pada masa dinasti Han dan yang beredar adalah cetakan jaman dinasti Song. Li Xiangfeng黎翔鳳dalam kata pendahuluan untuk buku “Keterangan Guan Zi” 管子校注 Guanzi Jiaozhu [51] mengatakan bahwa kitab Guan Zi adalah kitab yg terunggul yang melampaui dari 9 aliran yang ada.[52]
Yang berkaitan dengan Taoism tertuang dalam bab Atas Ilmu Hati Xin Shu Shang 心術上.
道在天地閒簡也 其無大無外 其小無內[53] ( Dao berada diantara langit dan bumi, amat luas sehingga tidak ada tempat menampungnya, amat kecil sehingga tiada yang tidak dapat dimasukinya )
Konsep asal muasal semua mahluk dicatat dalam bab Nei Ye 內業, ditulis bahwa semua mahluk itu berasal dari jing 精[54] dan qi 氣.[55]
Dao yang dimaksud oleh Guan Zi adalah Taiji menurut pandangan kaum Ruis dan akhirnya diserap oleh Taoism sendiri tapi Taiji adalah bagian dari Dao.
Selain dua hal diatas, kitab Guan Zi membahas banyak hal, seperti bagaimana mengatur negara, memperhatikan rakyat, proses terbentuknya mahluk hidup, mengatur pertanian, kebudayaan, militer dan lain-lain.
3.4.8 Zi Chan子产
子產 (?-552 B), termasuk salah satu filsuf yang juga memberikan pengaruh pada Kong Zi juga Xun Zi. Zi Chan beranggapan bahwa Jalan Langit jauh dan jalan manusia dekat, jadi utamakan jalan manusia[56]. Selain hal itu, Zi Chan melebur tembaga dan membuatnya bejana yang disebut bejana penghukuman yang isinya mengenai hukum yang harus dipatuhi tanpa panda bulu dan hak-hak bangsawan tidak bisa diwariskan jika keturunannya tidak memiliki kemampuan serta membatasi hak-hak kaum bangsawan. Zi Chan beranggapan bahwa manusia yang mati tidak enak akan menjadi setan jahat[57], selain itu ia menjelaskan proses terjadinya setan dengan konsep jing dan qi, juga kemungkinan manusia menjadi dewa. Zi Chan mengusulkan agar para setan jahat yang karena matinya tidak mengenakkan perlu diberi harkat pemulihan dengan memberinya tempat tinggal, makanan, dengan demikian tidak akan mengganggu manusia. Pada masa Zi Chan hidup, pada umumnya masyarakat tidak akan memberikan upacara penghormatan kepada yang tidak memiliki hubungan darah. Zi Chan mendobrak hal itu dengan mengatakan bahwa mereka yang berjasa, walau gagal seperti Gun[58], layak mendapat penghormatan.