BAB V – KESIMPULAN
Realitas Dasar dalam perkembangannya dari jaman ke jaman di Tiongkok tidak pernah tergeser dalam kehidupannya bahkan merasuki sendi-sendi kehidupan orang Tionghoa. Begitu kuatnya falsafah Realitas Dasar ini, sehingga dapat dikatakan bahwa untuk mempelajari budaya Tionghoa maupun pengetahuannya diberbagai bidang seperti pengobatan, arsitektur, beladiri, kuliner, ilmu kesehatan wajib mempelajari Realitas Dasar agar bisa lebih memahami dan menguasainya.
Keseimbangan dan tiadanya hal yang dominan dalam alam ini merupakan falsafah Tiongkok, dimana jika ada hal yang dominan maka keseimbangan akan terganggu. Manusia memasuki abad 21 dan ditimpa banyak permasalahan, mulai dari lingkungan hingga ketidak adilan sosial, menurut kacamata Realitas Dasar, ini disebabkan tiadanya keseimbangan atau adanya sifat mendominasi satu sama lain. Dengan sifat-sifat itu, akan menggiring manusia menuju kemusnahan.
Kebijaksanaan arif ada dimana saja, termasuk juga Realitas Dasar ini, sayangnya jaman sekarang kearifan yang terkandung dalam Realitas Dasar ini terpuruk menjadi hal-hal yang remeh temeh seperti fengshui ( geomancy ), ilmu peramalan yang sedang trend sekarang ini. Sungguh amat disayangkan jika nilai-nilai kebijaksanaan yang terkandung dalam Realitas Dasar menjadi terpuruk dan cenderung menjadi komoditas bisnis dalam praktek-praktek fengshui dan ilmu peramalan.
Realitas Dasar diajarkan generasi ke generasi melalui berbagai macam cara, mulai dari text, oral hingga simbol, dan cara hidup. Karena itu yang membuat bertahan hingga hari ini bahkan mengundang minat banyak orang menggali kebijaksanaan yang dikandungnya.