Budaya-Tionghoa.Net | Satu lagi Syair Dinasti Song yang paling populer adalah “Syair Tengah Musim Gugur”, sebuah puisi yg digubah untuk Perayaan Tiongjiu, masih gubahan Su Dongpo. Syair ini banyak kita jumpai saat festifal kue bulan, banyak dikutip untuk berkirim ucapan selamat, bahkan banyak tercetak di atas kotak kue bulan. Almarhum Theresia Teng pernah melantunkan lagu yang digubah berdasarkan syair ini.
MEDIO MUSIM GUGUR*
Su Shi ( 1036-1101 ; Song )
Kapan saatnya ada bulan purnama?
angkatlah arak tanyailah biru angkasa.
Entah menara istana yang di atas khayangan,
malam ini sesungguhnya tahun berapa?
Kuingin pulang menumpang angin,
hanya takut wisma kumala menara manikam,
di ketinggian dingin tak tertahankan!
Bangkitlah menari mereka tajam bayangan,
adakah tempat yang menyamai bumi insan?
Paviliun merah dikitari,
jendela kerawang dituruni,
yang berjaga teruslah disoroti.
Seharusnya tak menyimpan dendam,
mengapa selalu membulat saat insan terpisahkan?
Manusia ada suka duka pisah jumpa,
rembulan ada bulat coak terang kelam,
sejak dahulu adakah yang sempurna?
Semoga manusia abadi senantiasa,
ribuan kilo berbagi Dewi Rembulan.
水調歌頭 * 中 秋
蘇軾 (宋)
明月幾時有?
把酒問青天。
不知天上宮闕,
今夕是何年?
我欲乘風歸去,
惟恐瓊樓玉宇,
高處不勝寒﹗
起舞弄清影,
何似在人間?
轉朱閣,
低綺戶,
照無眠。
不應有恨,
何事長向別時圓?
人有悲歡離合,
月有陰睛圓缺,
此事古難全﹗
但愿人長久,
千里共嬋娟。
Zhou Fuyuan
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa