Budaya-Tionghoa.Net | Dear all, Saya ingin menambah sedikit lagi soal diskusi tentang kapitalisme yang mengambil bungkus baru bernama globalisasi (ato dikenal juga dengan neo-liberalisme). Sangat disarankan untuk melihat film dokumenter yang sudah saya sertakan linknya . Saya sertakan link dibawah ini film dokumenter tentang dampak globalisasi di Indonesia. Globalisasi , jargon indah yang selama ini dijadikan alat untuk meninabobokan sebagian besar penduduk dunia.
|
Judul film ini adalah “The New Rulers Of The World”, yang membongkar dengan cukup gamblang topeng globalisasi yang sesungguhnya, dan peran negara-negara “maju” serta institusi-institusi tingkat dunia dalam skenario ekonomi global (baca: pemiskinan global). Termasuk pelanggaran-pelanggaran kemanusiaan massal yang “diamini” oleh para negara-negara “maju” ini.
Negara yang selama ini membusungkan dadanya sebagai negara paling demokratis dan pemuja demokrasi ternyata tak lebih baik dari negara-negara yang menjadi pelanggar HAM terbesar. Inilah abad globalisasi yang Kita hidupi saat ini. Kedepan trend yang
diprediksikan akan muncul adalah semakin menguatnya militerisme.
-Part 1
{youtube}xUwxJ-ZgZWg{/youtube}
– Part 2
{youtube}GtDvTwBdJkg{/youtube}
– Part 3
{youtube}-PltTWxCz8A{/youtube}
– Part 4
{youtube}jV5VOKj2L84{/youtube}
– Part 5
{youtube}Twdpn29ETbk{/youtube}
– Part 6
{youtube}wzGx5k8HgMI{/youtube}
– Part 7
{youtube}OfuAay4Q75Q{/youtube}
Dari sana kita akan diperlihatkan bagaimana mata rantai agenda global yang berpengaruh langsung terhadap nasib Tionghoa di Indonesia dan kehidupan yang kita alami saat ini. Misalnya pembantaian massal “komunis” tahun 65 yang sesungguhnya merupakan salah satu dampak dari perang antara sistim kapitalisme dan komunisme, yang kemudian berlanjut sampai ke proses pemiskinan sebagai dampak yang saat ini terjadi , selain diperparah oleh mentalitas pejabat negara yang korup…spineless menurut istilah yang dipakai oleh Pramoedya Ananta Toer.
Proses pemiskinan yang saat ini terjadi di Indonesia (seperti dalam surat pernyataan INFID yg saya forwardkan sebelumnya), juga berarti proses pemiskinan untuk Tionghoa. Malah untuk Tionghoa, ibarat sudah jatuh ketimpa tangga (walau sekarang kita bisa bernapas sedikit lebih lega), karena ditambah peraturan-peraturan diskriminatif yang membuat Tionghoa tidak bisa bergerak leluasa untuk kegiatan pertahanan hidupnya. Saudara-saudara Tionghoa yang miskin yang paling merasakan dampak dari sistem yg tidak adil (baik itu globalisasi maupun kebijakan dalam negeri).
Dengan informasi-informasi yang saya forwardkan sebelumnya, semoga kawan-kawan bisa melihat lebih banyak lagi mata rantai-mata rantai yang berkait langsung dengan nasib Tionghoa di Indonesia khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Proses pemiskinan dari praktek tidak adil kapitalisme ini tidak hanya menjadi masalah komunitas etnis lain di Indonesia, tapi juga menjadi masalah komunitas Tionghoa yg merupakan bagian komunitas di Indonesia. Karena itu, proses pemecahan masalah ini tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri, tapi harus bersama-sama.
Julia
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing List Budaya Tionghua