[Foto Ilustrasi : Diorama Lin Zexu di Liang Feng Miao – Macao , by Ardian Cangianto]
Budaya-Tionghoa.Net | Tulisan ini bukan untuk dimaksudkan membahas latar belakang Perang Candu maupun penggunaan candu secara mendetail tetapi ditujukan sebagai kajian dan terjemahan bebas dari surat Komisaris Lin Zexu kepada Ratu Victoria dari Inggris berkaitan dengan kasus Candu yang meraja rela di Tiongkok pada abad 19 dengan catatan disetiap poin-poin yang disampaikan oleh Komisaris Lin disertai pengantar dan beberapa catatan.
Candu telah digunakan sejak lama di Tiongkok dalam jumlah terbatas. Di tahun 1620 , penduduk di Taiwan mulai mencampurkannya dengan tembakau dan menggunakannya sebagai obat adiktif dan menyebar di pantai selatan Tiongkok. Di tahun 1729 , Kaisar Qing Zhizong[1] mengeluarkan edict yang mencekal penjualan dan distribusi candu. Walau demikian Portugis melanjutkan untuk membawa candu dalam kuantitas kecil ke pelabuhan India seperti Damao dan Goa. Di tahun 1773 , EIC memutuskan untuk menciptakan monopoli candu di India dengan menanam Candu Patna dengan kualitas yang lebih baik dari candu Malwa – Portugis.
|
Demi menghindari resiko hilangnya monopoli terhadap komoditas tea , Inggris belum berani mengirim candu secara langsung ke Tiongkok. Di dua dekade awal abad 19 candu masuk melalui Macao dengan estimasi 4000 peti pertahun . Perdagangan candu melesat di tahun 1819. Kompetisi antara Malwa dan Patna membuat harga candu turun dan konsumsi meningkat. Seorang agen candu pada saat itu berkomentar “Saya bisa bisa menjualnya setiap saat.”[2]
Ditahun 1836 sekitar 1820 ton candu masuk ke Tiongkok dalam setahun dan adiktif terhadap candu semakin bertumbuh bagi rakyat Tiongkok. Pada tahun itu pengamat asing memperkirakan ada 12.5 juta pengguna candu. [3] Di tahun 1838 , Lin Zexu memperkirakan bahwa paling sedikit 1% rakyat Tiongkok menggunakan candu. Selain ancaman sosial yang disebabkan oleh Candu , Tiongkok juga terancam oleh konsekuensi ekonomi dengan meningkatnya ekspor silver . Tiongkok menganut sistem mata uang bi-metal (silver & copper). Seribu copper cash setara dengan satu silver tael. Harga silver terus naik sehingga di tahun 1838 dibutuhkan 1650 copper cash untuk membeli satu silver tael. Pajak tanah biasanya dibayar dalam bentuk copper tetapi ditaksir dan dikirim ke pemerintah pusat dalam bentuk silver. Akibatnya para petani harus membayar pajak lebih tinggi .[4] Silver menjadi langka karena tersedot keluar untuk membayar opium , sehingga pemerintah daerah tertentu sampai perlu membuat laporan palsu ke pusat misalkan bencana alam untuk mendapat pengampunan tax . Masalah tax juga turut berkontribusi terhadap ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah dan memunculkan berbagai gerakan dari kecil sampai besar di daerah. Sifat adiktif terhadap candu membuat seorang ayah tidak lagi dapat menegur istri mereka , seorang guru tidak lagi dapat membimbing muridnya . Seorang majikan tidak dapat lagi mengendalikan bawahannya. Ini berarti akan menjadi akhir dari kehidupan bermasyarakat dan kehancuran dari jiwa sebuah negara . [5] Dengan latar belakang permasalahan yang gawat inilah Lin Zexu [6] menulis surat kepada Ratu Victoria.
Surat Nasehat Kepada Ratu Victoria[7]
(Terjemahan Bebas)
Sebuah komunikasi : dengan megah Kaisar kami yang agung[8] menenangkan dan menentramkan Tiongkok dan juga negara-negara asing[9] , dengan kebaikan yang sama. Jika ada sesuatu yang menguntungkan atau berguna , beliau akan membaginya kepada masyarakat diseluruh dunia ; jika ada yang salah maka dia akan menghapusnya atas nama dunia. Hal ini karena dia mengambil pikiran langit dan bumi dalam pemikirannya.
Para raja dari negri anda yang terhormat oleh suatu tradisi yang diturunkan dari generasi ke generasi selalu tercatat atas kesantunan dan ketaatannya. Kami telah membaca pada “memo tribut”[10] anda secara berurutan yang mengatakan , “ Secara umum negara kita pergi ke Tiongkok untuk berdagang dan diterima oleh Kaisar dengan baik dan keadilan yang sama etc”. Secara pribadi kami sangat gembira dengan cara dimana para penguasa terhormat anda memahami prinsip-prinsip dasar dan berterima kasih atas anugrah Langit. Untuk alasan ini “Pemerintah Langit” menentramkan mereka dan melipatgandakan perlakuan yang sopan dan baik. Keuntungan dari perdagangan telah dinikmati oleh mereka secara terus menerus selama dua ratus tahun. Ini adalah sumber dimana negara anda dikenal karena kemakmurannya.
Tetapi setelah periode panjang hubungan dagang , ada muncul sekumpulan orang barbar[11] , baik dan buruk , secara tidak merata. Akibatnya ada orang-orang yang menyelundupkan candu untuk menggoda rakyat Tiongkok dan sebagainya yang menyebabkan penyebaran candu diseluruh provinsi.[12] Orang-orang tersebut hanya peduli pada kepentingan diri mereka sendiri , dan mengabaikan kerugian yang mereka sebabkan kepada orang lain , tidak ditoleransi oleh Hukum Langit dan dibenci oleh manusia. Yang Mulia Kaisar mendengar hal ini dalam kemarahan yang menjulang . Beliau mengutus saya , komisarisnya , untuk datang ke Kwangtung dan bersama-sama dengan Gubernur Jendral untuk menyelidiki dan menyelesaikan permasalahan ini.
Semua rakyat Tiongkok yang menjual candu harus menerima hukuman mati. Kami menelusuri kejahatan orang barbar yang selama bertahun-tahun menjual candu. Gangguan besar yang telah diperbuat mereka dan keuntungan besar[13] yang mereka raih secara fundamental memberikan justifikasi untuk mengeksekusi mereka menurut hukum. Kami memperhitungkan kedalam pertimbangan , namun , fakta bahwa berbagai orang barbar masih mengetahui bagaimana bertobat atas kejahatan mereka dan kembali setia kepada kami dengan mengambil 20183[14] peti berisi candu dari gudang toko mereka dan petisi kami , melalui petugas konsuler mereka (pengawas perdagangan) , Elliot[15] , untuk menerimanya. Sepenuhnya telah dihancurkan dan dilaporkan kepada Kaisar dalam beberapa memo oleh komisaris berserta koleganya.
Mujurnya kami menerima kemurahan hati dari Yang Mulia Kaisar , untuk mempertimbangkan bahwa mereka yang menyerahkan diri dengan sukarela masih ada kondisi untuk meringankan kejahatan mereka , sehingga untuk saat ini diringankan hukumannya dengan kemurahan hati. Tapi bagi mereka yang melanggar larangan candu lagi , sulit bagi hukum untuk mengampuni mereka berulang kali.
Memiliki peraturan baru , kami menganggap bahwa penguasa negara anda yang terhormat yang mengambil kesenangan dalam budaya kita dan cenderung disposisi terhadap kita , harus mampu menginstruksikan berbagai barbar untuk mengamati hukum dengan seksama. Hal ini hanya penting sekali untuk menjelaskan kepada mereka , benefit dan benefit dan kemudian mereka akan tahu bahwa kode hukum dari Pemerintahan Langit harus benar-benar dipatuhi.
Kami mengetahui negara anda berjarak enam puluh atau tujuh puluh ribu li (tiga li setara dengan satu mil) dari Tiongkok namun ada kapal barbarian yang berusaha untuk datang kesini , untuk perdagangan dengan tujuan membuat keuntungan besar dari kemakmuran Tiongkok , demi keuntungan para barbarian , yang diambil dari bagian yang sah dari Tiongkok. Dengan hak apa mereka kemudian kembali menggunakan obat beracun untuk melukai orang-orang Tiongkok? Meskipun barbarian mungkin tidak berniat membahayakan kita , namun berniat mengambil keuntungan secara ekstrim, merekat tidak menganggap melukai orang lain.[16] Mari kita bertanya , dimana hati nurani anda? Saya telah mendengar bahwa menghisap candu sangat terlarang dinegara anda ; itu karena bahaya yang disebabkan oleh candu jelas dipahami. Karena tidak diizinkan untuk merugikan negara anda sendiri , itu tidak berarti anda harus membiarkan bahaya itu diteruskan ke negara-negara lain , apalagi Tiongkok ! Dari semua ekspor Tiongkok kenegara lain , tidak ada satu halpun yang tidak menguntungkan bagi rakyat: mereka bermanfaat ketika dimakan . Adakah satu hal dari Tiongkok yang telah menyebabkan kerugian diluar negri ? Ambil saja produk tea dan rhubarb ; negara-negara asing tidak bisa melewatkan satu haripun tanpa mereka. [17]
Jika Tiongkok memutus manfaat tanpa simpati bagi mereka yang menderita , maka apa yang dapat orang barbar andalkan untuk hidup ? Apalagi produk wol , camelot etc dari negara-negara asing tidak dapat ditenun kecuali jika mereka mendapatkan sutera dari Tiongkok. Jika Tiongkok , sekali lagi , memotong ekspor yang menguntungkan , apa keuntungan yang dapat orang orang barbar harapkan ?[18] Adapun bahan makanan lainnya , dimulai dengan jahe , kayu manis dan sebagainya , dan bahan-bahan untuk digunakan , dimulai dengan sutera , satin , barang pecah belah dan sebagainya, semua hal yang harus dimiliki oleh negara asing yang tak terhitung banyaknya.[19] Disisi lain komoditas yang datang dari luar hanya dapat digunakan sebagai mainan. Kami dapat mengambilnya ataupun tidak mengambilnya sama sekali. Karena komoditas tersebut tidak kita butuhkan.[20] Karena komoditas seperti itu tidak dibutuhkan , apa susahnya kalau kami menutup perbatasan dan menghentikan perdagangan ?[21] Namun demikian Pemerintahan Langit kami memungkinkan tea , sutra dan komoditas lainnya dikirim tanpa batas dan beredar dimana-mana tanpa sungkan sedikitpun.[22] Tidak ada alasan lain selain berbagi manfaat dengan orang-orang diseluruh dunia. Barang-barang dari Tiongkok terbawa ke negara anda tidak saja untuk anda konsumsi sendiri tapi juga dapat dijual ke negara lain dan menghasilkan keuntungan juga. Bahkan jika ada tidak menjual candu , anda masih memiliki tiga kali lipat keuntungan. Bagaimana anda bisa tahan melangkah lebih jauh , menjual produk yang berbahaya bagi orang lain untuk memenuhi hasrat anda yang tak terpuaskan?
Misalkan ada orang-orang dari negara lain yang membaca candu untuk dijual di Inggris dan menggoda rakyat anda untuk membeli dan menghisapnya, tentu penguasa anda yang terhormat akan membencinya dan muncul kepedihan. Kami telah mendengar bahwa sampai sekarang penguasa terhormat anda adalah baik dan murah hati. Tentu anda tidak ingin memberikan kepada orang lain apa yang anda sendiri tidak inginkan. Kami juga mendengar bahwa kapal-kapal yang datang ke Canton memiliki semua peraturan yang telah diumumkan dan diberikan kepada mereka dimana dinyatakan bahwa tidak diizinkan untuk membawa barang selundupan. Ini menunjukkan bahwa perintah administrasi penguasa anda awalnya ketat dan jelas. Hanya karena kapal dagang begitu banyak , sampai saat ini mungkin mereka belum diperiksa dengan hati-hati. Sekarang setelah komunikasi ini dikirim dan anda dengan jelas telah memahami ketatnya larangan dari Pemerintah Langit , tentu anda tidak akan membiarkan subjek anda berani lagi melanggar hukum.
Kami telah mempelajari lebih jauh bahwa London , ibukota dari pemerintahan anda yang terhormat , dan di Skotlandia , Irlandia dan tempat lainnya , awalnya tidak ada candu yang diproduksi disana.[23] Hanya dibeberapa tempat di India seperti Benggala , Madras , Bombay , Patna , Benares dan Malwa yang memiliki candu yang ditanam dari satu bukit ke bukit lain, dan kolam telah dibuka untuk pembuatannya. Selama berbulan-bulan dan bertahun-tahun hal tersebut dilanjutkan untuk mengakumulasi racun . Aroma yang menjengkelkan naik , mengganggu langit dan menakuti roh. Tentu anda , Sang Raja , dapat membasmi tanaman candu di tempat-tempat tersebut , mencangkul diatas seluruh lahan , dan menabur lima palawija yang bermanfaat. Siapapun yang berani menanam dan memproduksi candu akan dihukum berat . Ini akan menjadi hal yang besar , kebijakan pemerintahan yang baik hati akan meningkatkan kesejahteraan umum dan menyingkirkan kejahatan. Untuk ini Langit harus mendukung anda dan roh-roh akan membawa anda pada keberuntungan , memperpanjang usia anda dan memperluas keturunan anda. Semua akan tergantung pada tindakan ini.
Adapun pedagang barbar yang datang ke Tiongkok , makanan , minuman dan tempat tinggal , semua diterima oleh keramahan Pemerintah Langit kami. Akumulasi kekayaan mereka semuanya adalah manfaat yang diberikan dengan kegembiraan oleh Pemerintah Langit kami. Mereka menghabiskan hari yang lebih sedikit di negara mereka tetapi lebih banyak waktu di Canton. Untuk mencerna dengan jelas hukuman legal sebagaimana bantuan terhadap instruksi telah menjadi prinsip valid untuk segala usia. Misalkan seorang pria dari negara lain datang ke Inggris untuk berdagang , ia harus mematuhi undang-undang di Inggris, berapa banyak lagi dia harus mematuhi hukum “Dinasti Langit” di Tiongkok ?
Sekarang kami telah menetapkan peraturan yang mengatur orang-orang di Tiongkok.[24] Dia yang menjual candu akan menerima hukuman mati dan dia yang mengisap candu juga akan dihukum mati. Sekarang pertimbangkan hal ini jika kaum barbarian tidak membawa candu , bagaimana bisa rakyat kami menjualnya kembali , dan bagaimana bisa mereka menghisapnya ? Faktanya adalah para barbarian menjebak rakyat Tiongkok dengan jebakan maut. Lalu bagaimana bisa kita memberikan hidup hanya untuk orang-orang barbar ? Dia yang mengambil kehidupan bahkan satu orang pun harus menebus dengan hidupnya sendiri, namun apakah kerugian yang disebabkan oleh candu terbatas kepada mengambil satu kehidupan saja ? Oleh karena itu dalam peraturan baru , dalam hal kepada mereka para barbarian yang membawa candu ke Tiongkok , hukuman adalah tetap pada pemenggalan kepala atau mati dicekik. Ini adalah apa yang disebut menyingkirkan hal yang merugikan atas nama umat manusia.
Selain itu kami menemukan bahwa di pertengahan bulan kedua tahun ini (April dalam kalender Masehi) , Konsul dari negara anda , Elliot , karena hukuman larangan candu sangat keras dan berat , memohon perpanjangan batas waktu. Dia meminta pengunduran lima bulan untuk India dan pelabuhan terdekat , dan sepuluh bulan untuk barang-barang dari Inggris , setelah itu mereka akan bertindak sesuai peraturan baru. Sekarang kita dan para komisaris lain , telah diperingatkan dan telah menerima kasih karunia Langit yang luar biasa dari Yang Mulia Kaisar, yang telah menggandakan pertimbangan dan belas kasihannya. Semua orang dari periode satu tahun mendatang (dari Inggris) atau enam bulan (dari India) yang membawa candu ke Tiongkok oleh satu kesalahan , tetapi dengan sukarela mengaku dan sepenuhnya menyerahkan candu mereka , akan dibebaskan dari hukuman mereka. Setelah batas waktu ini , jika masih ada orang yang membawa candu ke Tiongkok , mereka jelas telah melakukan pelanggaran yang disengaja dan harus ditindak menurut hukum , sama sekali tidak ada pengampunan atau grasi. Hal ini disebut puncak dari kebaikan dan kesempurnaan keadilan.
“Dinasti Langit” kami mengatur dan mengawasi berbagai negara , dan tentunya memiliki martabat spiritual yang tidak terkira. Namun Kaisar tidak dapat mengeksekusi orang tanpa mencoba memulai untuk mereformasi mereka dengan instruksi. Oleh karena itu dia secara khusus mengumumkan peraturan tetap. Pedagang barbarian dari negara anda , jika mereka ingin melakukan bisnis dalam jangka panjang , diwajibkan untuk mematuhi peraturan kami secara hormat dan memutus secara permanent sumber candu. Mereka tidak boleh mencobai keefektifan hukum dengan kehidupan mereka. Semoga anda , Sang Raja , memeriksa dan menyaring orang-orang jahat sebelum mereka datang ke Tiongkok dalam rangka menjamin perdamaian negara anda , untuk menunjukkan kesopanan dan kepatuhan , dan membiarkan kedua negara untuk menikmati berkat perdamaian secara bersama. Betapa beruntungnya , betapa beruntungnya memang ! Setelah menerima kiriman ini anda akan memberi balasan secepatnya tentang rincian dan situasi dari pemutusan jalur candu. Pastikan anda tidak menundanya. Diatas adalah apa yang harus dikomunikasikan.
PENUTUP
Ini adalah surat yang luar biasa , sebagian karena substansinya dan sebagian lainnya adalah keanggunan dari terjemahan Arthur Waley Menjadi pertanyaan apakah Ratu Victoria sendiri sempat membaca surat dari Lin tersebut. Surat terkait soal opium pernah dilayangkan generasi sesudah Lin yaitu surat Li Hongzhang pada tanggal 24 Mei 1881 kepada sekretaris British Society for the Supression of Opium , “China views the whole question from a moral standpoint; England from a fiscal”. [25]
(Bersambung)
REFERENSI :
Brook & Wakabayashi , (2000) , “Opium Regimes : China , Britain and Japan 1839-1952” , University of California Press
Barbier, Edward., (2010), “Scarcity and Frontiers : How Economies Have Developed Through Natural Resource Exploitation ” , Cambridge University Press
Gray , Arthur., (1903) , “The Little Tea Book ” , The Crow Press N.H
Fay , Peter Ward., (1997) , “The Opium War 1840-1842 : Barbarians in the Celestial Empire in the Early Part of the Nineteenth Century and the War by Which They Foriced Her Gates Ajar” , The University of North Carolina Press
Ssuyu Teng & Fairbank, China’s Response to the West, (Cambridge MA: Harvard University Press, 1954), repr. in Mark A. Kishlansky, ed., Sources of World History, Volume II, (New York: HarperCollins CollegePublishers, 1995), pp. 266-69 untuk dialih bahasakan secara bebas.
Twitchett & Fairbank , (1978) , “The Cambridge History of China : Volume 10 , Late Ch’ing , 1800-1911 , Part I” , Cambridge University Press
Wilson ,Samuel P., (2000) , “The Emperor’s Giraffe : And other stories of Cultures in Contact” , Basic Books
CATATAN KAKI
[1] Aisin Gioro Yinzhen (1678-1735) atau Kaisar Qing Zhizong (masa pemerintahan Yongzheng (1722-1735)
[2] Michael Greenberg , “British trade and the opening of China , 1800-1842” , p118
[3] Sir Robert Hart memberikan estimasi 2 juta di tahun 1881 . Perhitungan sekarang menilai perhitungan klasik terlalu rendah dari semestinya. Dengan riset yang lebih berhati-hati Jonathan Spence mengestimasi bahwa 10 % rakyat Tiongkok menggunakan candu di akhir tahun 1880an. Diantara sekian banyak pengguna candu , 3-5% adalah pengguna berat, dan perkiraan di tahun 1890 terdapat 15 juta rakyat Tiongkok yang adiktif terhadap candu. [Jonathan Spence , “Opium smoking in Ch’ing China” , dalam Fredreric Wakeman Jr & Carolyn Grant , “Conflict and control in late imperial China , p143-173]
[4] Frederic Wakeman dalam “The Cambridge History of Qing : Part II”
[5] Kuo , “First Anglo-Chinese War” , p213 dalam “The Cambridge History of Qing : Part II”
[6] Lin Xezu (1785-1850) adalah seorang Komisaris yang diutus ke Canton yang aksinya dinilai menjadi katalis terjadinya Perang Candu (1839-1842) . Ketika salah satu anak kaisar Qing sendiri harus mati karena mengalami overdosis , sang Kaisar memutuskan untuk mengakhiri perdagangan candu . Lin Xezu dikirim ke Canton dengan instruksi untuk mengakhiri import candu ke Tiongkok. “Surat Nasehat Kepada Ratu Victoria” ditulis sebelum meletusnya Perang Candu dengan gaya yang terus terang dan khas semangat.
[7] Ssuyu Teng and John Fairbank, China‘s Response to the West, (Cambridge MA: Harvard University Press, 1954), repr. in Mark A. Kishlansky, ed., Sources of World History, Volume II, (New York: HarperCollins CollegePublishers, 1995), pp. 266-69 untuk dialih bahasakan secara bebas.
[8] Aisin Gioro Mianning (Kaisar Daoguang , berkuasa 1820-1850)
[9] Seperti umumnya yang terjadi dalam beberapa dinasti sebelumnya. Beberapa negara termasuk dalam sistem tributary Qing seperti Korea , Ryukyu (Okinawa) , Annam , Siam (Thailand) , Burma , Laos , Sulu , Nepal , Dzungars , Turpan , Kirgiz , Kokand .
[10] Beberapa negara Eropa seperti Inggris , Portugal dan Belanda juga termasuk dalam negara tribute sebelum Perang Candu .
[11] barbar disini merujuk pada para pedagang asing (pedagang swasta dibawah lisensi EIC)
[12] Takezo Shinichiro (1842-1917) , sekretaris kedutaan Jepang di Beijing , melakukan perjalanan ke kawasan lain di Tiongkok di tahun 1876. Dia melintasi provinsi Shanxi dan menemukan banyak pemadat disana. Dia memperkirakan bahwa 70% orang di Shanxi , baik wanita maupun pria , menghisap candu. Salah satu kutipan buku harian Takezoe berbunyi : “It is in the nature of opium to consume the energies of the smoker and shorten his life. This poison is worse than venom. I fear that in another one hundred years’ time the four hundred millions of China will be utterly enervated and the race will approach extinction. The Father-and-Mother” of the people [Emperor Guangxu] should take measures as soon as possible.” Masalahnya ketika itu Aisin Gioro Zaitian (kelak menjadi kaisar dengan nama era Guangxu) masih berusia kanak-kanak. Kutipan dari buku harian Takezoe dikutip di Keene , Modern Japanese Diaries , p141 . Oka Shenjin (1832-1913) dalam perjalanannya di Tiongkok (1884-1885) , mencatat keterkejutan yang sama yang menyebabkan orang Jepang meninggalkan sikap “Sinophilia”
[13]. Jonathan Fenby dalam “Modern China” p8 , menyebutkan di dekade 1830an Tiongkok dibanjiri 1400 ton candu setiap tahun
[14] Satu peti berisi candu dijual dengan harga 2075 USD pada saat tiba di Canton. Tabel Statistik menunjukkan 1820 (5000 peti candu) , 1830 (18956 peti ) , 1836 (30 ribu peti) , 1860 (58681 peti) , 1880 (105508 peti) . Nilai candu itu setara dengan nilai sebesar 100-200 miliar USD dimasa sekarang (Konstandinos et al , “Dope, Inc : Britain’s Opium War Against the US”
[15] Sir Charles Elliot (1801-1875)
[16] Sejarahwan Ferdinand Braudel menyebutkan bahwa “Tiongkok secara literal dibayar oleh asap”
[17] Teh dibawa masuk ke Eropa melalui VOC di tahun 1610. Dibutuhkan waktu empat puluh tahun , atau setengah abad bagi masyarakat Inggris untuk tertarik dengan minuman baru dengan cita rasa yang khas. Lord Arlington dan Ossory , di tahun 1666 membuat debut teh kepada masyarakat ketika istri para bangsawan itu menyajikan teh. (Arthur Gray , 1903) . Mengutip juga Samuel Wilson dalam “The Emperor’s Giraffe”, p130 , yang menyebutkan bahwa dengan alasan yang kuat , orang-orang Tiongkok berpikir bahwa Inggris tidak tidak dapat hidup tanpa produk tea.
[18] Sejak pembukaan Silk Road , negara Barat punya hasrat untuk memperoleh komoditas Tiongkok seperti fabric , tea , chinese spices. (Samuel Wilson , “The Emperor’s Giraffe” , p130 )
[19] Pada masa Komisaris Lin mengajukan surat kepada Ratu Victoria , perdagangan Tiongkok dengan luar negri terdiri dari 60% tea , 12 persen sutra dan 25% berupa silver dan emas (Samuel Wilson , ibid)
[20] Inggris tertarik untuk menggunakan basis di India untuk menangkap pasar Tiongkok yang menggiurkan . Permasalahannya adalah produk Inggris tidak begitu diperlukan di Tiongkok. Sementara Inggris lebih membutuhkan komoditas Tiongkok seperti tea dan sutra . Akibatnya Inggris terus menanggung beban deficit perdangangan terus menerus yang menghabiskan cadangan silver. (Edward Babier , “Scarcity and Frontiers” , p272) (Samuel Wilson , “The Emperor’s Giraffe” , p130 )
[21] Bagi penguasa Qing , kepentingan komersial masih menjadi subordinate ketimbang political raison d’etat (Cambridge , p163)
[22] Di tahun 1854 , empat tahun sesudah wafatnya Lin Xezu , dua tahun sebelum meletusnya Perang Candu II (1856-1860) , Inggris yang menang dalam Perang Candu I (1839-1842) masih merasa frustasi karena perdagangan bilateral tidak bertumbuh seperti yang diharapkan. Tiongkok menjadi negara ketiga setelah Amerika Serikat dan Perancis , diantara supplier impor kepada Inggris. Komoditas Tiongkok terutama tea dan sutra dari Tiongkok secara akumulatif berjumlah sembilan kali lipat dari nilai ekspor Inggris ke Tiongkok. Gap ini hanya bisa ditutup dengan meningkatnya perdagangan candu dari India. Tanpa komoditas candu , Inggris tidak bisa mengimbangi deficit perdagangan dengan Tiongkok. Solusi humor bagi Inggris adalah menyuruh rakyatnya menghentikan kegemaran minum tea atau menanam tea di India . Inggris frustasi dalam mempertahankan dominasi dalam perekonomian global. Kesempatan baik itu datang dalam insiden kecil yang memicu Perang Candu II (1856-1860) (Wakabayashi , p7)
[23] Dari riset , Lin Xezu mengetahui bahwa warga asing di Inggris harus mematuhi hukum Inggris (Samuel Wilson , p131)
[24] Awal wabah opium di Tiongkok dimulai di Taiwan di awal tahun 1720an dengan skala yang lebih kecil sesuai dengan skala geografi dan demografi Taiwan yang juga jauh lebih kecil dari Mainland. Bedanya pada saat itu dinasti Qing sedang dipuncak kejayaannya dan powerful. Aisin Gioro Yinzhen (1678-1735) atau Kaisar Qing Zhizong (masa pemerintahan Yongzheng (1722-1735)) ditahun 1729 mengeluarkan edict yang mencekal penjualan dan distribusi candu . Edict 1729 mengidentifikasi dealer candu yang bersalah daripada pengguna candu , dan layak dikutuk sebagai hanjian (penghianat bangsa Tionghoa) . Di tahun 1729 , sekitar 200 peti candu memasuki Tiongkok dan satu peti punya bobot sekitar 63.5 kg. Walau demikian penyelundupan candu tetap berlangsung walau tidak sedashyat di masa Lin Xezu seabad kemudian . Lin harus menghadapi banjir candu sebanyak lebih dari puluhan ribu peti !
[25] Brook & Wakabayashi , p10