Budaya-Tionghoa.Net| Novelis Tiongkok Mo Yan, dianugrahi kadiah Nobel sastra 2012!Dia merupakan sastrawan Tiongkok pertama, dan sastrawan Tionghoa kedua . Sebelumnya novelis Tionghoa lainnya , Gao Xingjian yang warga negara Perancis telah mendapat penghargaan ini di tahun 2000. Karya mereka yaitu “Gunung Jiwa” (Gao Xingjian) dan “Dada Subur Pantat Montok” (Mo Yan) telah diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia dan bisa dijumpai di toko buku utama terdekat.
|
Dalam pengumuman press nya, panitia pemilihan Nobel menilai Mo Yan ” Lewat Realisme Magis nya, telah menggabungkan legenda, sejarah dan kekinian.” ( The Nobel Prize in Literature 2012 was awarded to Mo Yan “who with hallucinatory realism merges folk tales, history and the contemporary”.)
Tahun ini adalah tahun kejayaan Mo Yan, sebelumnya dia mendapat penghargaan sastra Mao Dun atas karya novelnya ” Katak”. Sebelumnya, Mo Yan banyak dikenal umum lewat novelnya ” Red Sorgum” yang telah sukses dilayar lebarkan sutradara ternama Zhang Yimou. Di Indonesia, juga telah ada karyanya yang di Indonesiakan, yang mutakhir adalah ” Dada subur pantat montok”.
Mo Yan dilahirkan pada 17 Feb 1956 di Provinsi Shandong disebuah keluarga petani. Pada masa Revolusi Kebudayaan, dia meninggalkan sekolah dan berkerja disebuah pabrik. Pada usia duapuluh tahun , ditahun 1976 , Mo Yan terdaftar di Tentara Pembebasan Rakyat [People Liberation Army, PLA] dan diterima di departemen sastra PLA pada tahun 1984. Dia merampungkan studi pascasarjana di Institut Sastra Lu Xun dan mengundurkan diri dari Departemen Budaya PLA pada tahun 1999. Di pertengahan dasawarsa 1980-an, Mo Yan muncul menjadi salah satu penulis kontemporer paling penting di Tiongkok.
Selamat bagi Sastra Tionghoa dan Asia!
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa