Budaya-Tionghoa.Net|
Dengan demikian, pada bagian Pendahuluan ini disebutkan mengenai mitos terkait Zhenghe, dimana penulis masih menganut suatu keyakinan populer bahwa Zhenghe pernah mengunjungi Semarang.
Sistim divinasi ini adalah menggunakan kombinasi tujuh dan lima, jadi secara keseluruhan terdapat 35 kemungkinan. Berdasarkan buku tersebut ketujuh pilihan itu dinamai dengan hari-hari pada saptawara (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu dan Minggu); sedangkan kelima pilihan dinamakan seturut hari-harti pada pancawara (Pon, Wage, Kliwon, Legi, Pahing). Namun ini semua hanya nama-nama saja, karena dapat diganti angka. Kelompok pertama adalah angka 1 hingga 7; sedangkan kelompok kedua adalah angka 1 hingga 5.
Caranya adalah sebagai berikut. Jika kita melakukan ramalan untuk orang lain, maka menggunakan dua jajaran atau barisan uang logam.
Barisan pertama ada tujuh keping uang logam dan diurutkan dari Senin hingga Minggu.
Barisan kedua ada lima keping uang logam dan diurutkan dari Paing, Pon, Wage, Kliwon, dan Legi.
Lalu penanya dipersilakan mengambil satu keping dari barisan satu dan satu keping dari barisan dua.
Hasilnya kemudian dicocokkan dengan tabel dalam buku tersebut dan dicari maknanya.
Apabila ingin melakukan peramalan untuk diri sendiri, maka kita menuliskan angka-angka pada kertas dan digulung. Kelompok gulungan pertama ada tujuh dan dinomori dari 1-7. Kelompok gulungan kedua ada lima dan dinomori dari 1-5. Kita lalu mengambil masing-masing satu gulungan dari kelompok pertama dan kedua. Hasilnya lantas dicocokkan seperti di atas.
Ivan Taniputera , 28 Oktober 2012
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa