Budaya-Tionghoa.Net | Domingo Lam-co ( Ke Yinan ) seorang imigran Tionghoa yang menempuh perjalanan dari Jinjiang , Quanzhou ke Filipina di pertengahan abad 17. Quanzhou adalah daerah dimana Jesuit (kemudian Dominican) masuk ke Tiongkok untuk misi penyebaran agama. Lam-co dikenal diantara masyarakat setempat yang kemudian tinggal bersamanya di Binan-Filipina sebagai figur pemimpin.
|
Lam-co dibaptis di gereja Parian di San Gabriel di suatu hari Minggu di bulan Juni 1697. Nama kedua orang tuanya adalah Siang-co dan Zun-nio. “Co” dan “Nio” seperti Mr dan Mrs dalam bahasa Inggris atau Don dan Dona dalam bahasa Spanyol. Lam-co mengambil nama Domingo. [Seperti Sunday dalam bahasa Inggris]. Catatan baptis ini masih dapat dilihat di catatan di gereja tersebut di San Gabriel.
Quanzhou , tempat Lam-co berasal merupakan kota yang makmur yang melampaui Manila pada saat Lam-co hidup. Pengelana asal Venezia , Marcopolo menggambarkan kota ini sebagai tempat yang indah dan dihuni sekitar 500 ribu penduduk. Masyarakatnya bersahabat dan terbuka terhadap orang asing. Tidak jelas alasan Lam-co meninggalkan Quanzhou . Ada dugaan karena bencana kelaparan dan wabah penyakit atau ancaman politik.
Segera setelah Lam-co datang ke Manila dia berkenalan dengan dua orang Dominikan yang terkenal dan menjalin persabahatan yang dikemudian hari mempengaruhi perjalanan karir dan juga materi yang mempengengaruhi keturunannya kelak. Dua orang itu adalah Friar Fransisco Marquez dan Friar Juan Caballero, mantan misionaris di Tiongkok. Melalui mereka , Lam-co tinggal di Binan.
Lam-co berpengaruh dalam pembangunan Tubigan barrio, salah satu bagian terkaya dalam tanah perkebunan yang besar. Tetangganya juga Tionghoa yang berasal dari Quanzhou dan isteri Lam-co juga berasal dari keluarga Tionghoa asal Quanzhou. Isterinya bernama Inez de la Rosa. Mereka menikah di gereja yang sama saat Lam-co dibaptis 13 tahun sebelumnya.
Ayah Inez adalah Agustin Chincho seorang pedagang kaya . Agustin asal Quanzhou dan seorang pedagang beras yang telah dibaptis lima tahun sebelum Lam-co dibaptis. Catatan baptis Agustin menunjukkan bahwa dia orang yang berpendidikan yang juga menunjukkan strata sosialnya. Orangtua Agustin bernama Chin-co dan Zun-nio. Agustin menikah dengan Jacinta Rafaela, seorang chinese mestizo Parian.
Catatan kehidupan Lam-co berikutnya terjadi di tahun 1741. Kebahagian Lam-co terusik dengan kehilangan anak perempuan mereka , Josepha Didnio. Bayi perempuan ini hanya hidup lima hari. Anak lain dari pasangan ini adalah Fransisco Mercado.
Diantara Tionghua Filipino , arti sebuah nama sangat penting demikian juga alasan pemberian nama dari orang tua terhadap anaknya. Domingo Lam-co memberikan nama anaknya satu terjemahan Spanyol dari nama Tionghua , Sangley , Mercado dan Merchant bermakna sama. Fransisco Mercado, oleh karena itu , terbebas dari prasangka nama Tionghua sekaligus mengingatkan akan leluhurnya yang berasal dari Tiongkok.
Even berikutnya dalam kehidupan Domingo Lam-co terjadi dalam satu kunjugan ke Manila dimana dalam gereja tua Parian dia berlaku sebagai sponsor , wali dari pembaptisan Siong-co, yang kelak keturunan perempuannya akan menikah dengan cucu lelaki Lam-co (Juan Mercado) . Dan pasangan ini akan menjadi kakek-nenek dari Jose Rizal.
Silsilah Tionghoa Jose Rizal
1. Domingo Lamco (Ke Yinan / Kho Gi-lam)
2. Francisco Mercado (Kakek Buyut)
3. Juan Mercado (Kakek)
4. Francisco Engracio Mercado (Ayah)
5. Jose Rizal
Bersambung dalam 5 Bagian
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa | Facebook Group Tionghoa Bersatu