Budaya-Tionghoa.Net | Pada saat membahas persoalan apakah manusia terlahir baik atau buruk. Apakah kalian percaya bahwa Eva (Hawa) memberikan buah kepada Adam ? Dan kemudian manusia terlahir dalam dosa yang berkaitan dengan pembahasan filosofis bahwa apakah manusia terlahir baik ataukah buruk ?
|
Jikalau percaya itulah pendapat umat Kristen yang tidak berbeda dengan kepercayaan mitologi Tionghoa bahwa NvWa membetulkan kebocoran langit. Atau pendapat beberapa umat Kristen yang berkata bahwa Noah [nabi Nuh = seorang pria] adalah NvWa [wanita] mitologi – dari ribuan tahun lalu di Tiongkok. Jadi dengan perkataan lain semua omong kosong dan dalam bahasa Inggris = BS.
Setiap manusia dilahirkan tidak jahat dan tidak baik . Kondisi sekitar yang menciptakan perubahan sifat |
Menurut saya jikalau membicarakan persoalan “Born to be bad or born to be good” – persoalan agama jangan dimasukkan didalam fakta diskusi sebab adat-adat itu semua adalah kepercayaan dan tidak ada berhubungan dgn diskusi secara seorang intelektual dengan pikiran logik. Agama bukan berdasarkan ilmu pengetahuan eksakta – tetapi berdasarkan ilmu kepercayaan dimana mistik sering kali ditambah-tambah meskipun secara sains adalah lamunan belaka.
Tetapi yang menulis bahwa manusia dilahirkan untuk menjadi jahat juga merupakan penulis yang mengeluarkan pendapat yang tidak logic dan tidak sesuai dgn ilmu pengetahuan biologi, genetika umum, population genetik dan ilmu filsafat, psikologi atau psychiatry yang dipakai jaman sekarang.
Mungkin penulis mengeluarkan pendapat dia pribadi mengenai persoalan “manusia pertama” dan tidak berdasarkan ilmu pengetahuan apapun. Ini sih didalam diskusi semacem mailing-list ini boleh saja – tetapi jangan sampai diskusi ini menjadi ngawur ke-arah lamunan dan mistik.
Menurut ilmu pengetahuan jaman sekarang didalam keahlian ilmu pengetahuan yg saya sebut diatas.; Setiap makhluk dilahirkan atau dibentuk sebagai suatu makhluk yang tidak jahat dan tidak baik. Suasana kelilingnya yang menciptakan perubahan sifat mahkluk tersebut menjadi jahat atau menjadi baik.
Setiap mahkluk diberikan sifat[gene] untuk survive didalam suasana dia berada – dan dia dapat beradaptasi untuk dapat penghidupan yang baik untuk dia dan untuk generasi yg kemudian – ini kalian dapat sebut mutasi tetapi kalian juga dapat sebut adaptasi.
Jadi jikalau mahkluk, dan disini dimaksudkan manusia, hidup didalam suasana dimana kejahatan adalah dominant kejadian sehari-hari maka manusia itu akan mengambil sifat keliling ini sebagai dasar penghidupan dia dan pendapat dia kejahatan adalah sama dengan kebaikan.
Jikalau sebaliknya dia hidup didalam lingkungan dimana “kebaikan” dominant maka dia akan menerima sifat ini didalam adaptasi dia , dan semua tindakan-tindakan yang tidak sesuai dengan keadaan “normal” dia sebut kejahatan.
Sebagai contoh didalam penghidupan di Indonesia – jikalau the way of life adalah korupsi maka korupsi dianggap oleh majority bukan kejahatan tetapi cara untuk kita survive. Jikalau ada yang berpendapat bahwa korupsi adalah kejahatan – ini bukan pendapat umum tetapi pendapat yang di-import dari luar. Mereka yang sekarang hidup di Indonesia sudah beradaptasi dan bersifat korup tanpa mereka merasa bahwa ini perbuatan tidak baik.
Karena itu sifat bad or good didalam penghidupan semua adalah relative dan tidak suatu keadaan yang mutlak. Untuk yang beragama Islam korupsi tidak dihukum dengan hukum pancong tangan – sedangkan dinegara barat korupsi adalah kejahatan dan dpt dihukum dgn hukum penjara.
Silahkan kalian yang berdiskusi persoalan bad and good mempertimbangkan pendapat ilmu pengetahuan jaman sekarang ini, yang saya tulis diatas.
Andreas Mihardja
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa | Facebook Group Tionghoa Bersatu