Budaya-Tionghoa.Net| Di bawah ini terjemahan yang disingkat dari buku Jin Yong Zhuan (Biografi Jin Yong) halaman 375-382, penyusun Fu Guoyong. Terbagi dalam tiga bagian dan klik next di akhir bagian untuk melanjutkan ke bagian berikutnya
***
“Tanyakan pada dunia apa itu cinta, yang membuat orang rela berkorban selamanya.” Jin Yong dalam cerita silatnya menyusun banyak kisah cinta dan perkawinan, menulis semua aspek kehidupan manusia, benci dan cinta, dari Shu Jian En Chou Lu (Putri Harum dan Kaisar) sampai Lu Ding Ji (Kaki Tiga Menjangan), terakhir kisah tentang Wei Xiaobao dengan ke-7 istrinya yang cantik.
|
Tapi Jin Yong terhadap pernikahan dan kisah cintanya sendiri sangat tertutup, yang diketahui dunia luar hanya sedikit, samar-samar, dan membuat kehidupan cintanya seperti awan yang diselimuti kabut, rumit dan membingungkan.
Bulan April tahun 2001, pada acara dialog di CCTV Jin Yong berkata dengan jujur, “Kehidupan cinta saya tidak terlalu memuaskan, tidak terlalu ideal”. Dia percaya, cinta yang ideal adalah cinta pada pandangan pertama, setia sampai mati, hidup sampai tua dengan penuh kebahagiaan. Dia pernah bersalah pada orang lain, orang lain pun pernah bersalah padanya, singkatnya meninggalkan hasil yang tidak terlalu sempurna.
Waktu wawancara pada program “Perspektif Budaya” di stasiun CCTV dia juga menyatakan: “Pernikahan saya tidak ideal, saya meninggalkan beberapa pernikahan.”
Di bagian belakang Xiao Ao Jiang Hu (Hina Kelana), dia juga menyebutkan bermacam-macam kesenangan dan kesusahan, segala macam aspek kehidupan, ketidakberuntungannya, pernikahannya yang pernah 2 kali gagal, anak laki-laki tercintanya bunuh diri di Amerika, semua hal ini dialaminya satu demi satu.
ISTRI PERTAMA – DU ZHIFEN
Jin Yong dalam hidupnya pernah menikah 3 kali, istri pertamanya bernama Du Zhifen, cinta mereka bersemi di Hangzhou tahun 1947, pada waktu itu Jin Yong muda bekerja di Harian Dong Nan, membuatnya kenal dengan kepala bagian “suplemen humor” yaitu Du Yeqiu. Di Shanghai ayah Du bekerja di bidang kedokteran, istrinya senang ketenangan, menggunakan 8 potong emas membeli sebuah rumah besar bertaman, pada hari-hari biasa dengan anak perempuannya tinggal di Hangzhou, Du Yeqiu ikut dengan ayahnya bersekolah di Shanghai, waktu liburan baru datang ke Hangzhou.
Suatu hari, Jin Yong menulis “Prof. Miauw Miauw Menjawab Pertanyaan” dengan topik yang berjudul “Waktu membeli bebek, ciri-cirinya yang bagaimana yang bebeknya enak dimakan?”.
Prof. Miauw Miauw menjawab: “Bagian lehernya kuat menunjukkan segar, bulunya lebat dan tebal, pasti lemaknya merata.”
Du Yeqiu muda merasa jawabannya kurang memuaskan kemudian menulis sebuah surat perdebatan, “Prof. Miauw Miauw, Anda berkata bulu bebek harus banyak baru enak dimakan, kalau begitu mohon bertanya, bebek Nanjing, satu bulu pun tidak ada, kenapa bisa enak dimakan?”.
Prof. Miauw Miauw menjawab, “Anda tentu orang yang sangat menarik, rasanya ingin bertemu dan mengobrol dengan akrab.”
Du Yeqiu menjawab; “Setiap hari ada waktu. Menyambut kehadiran Anda.”
Jin Yong pada suatu hari Minggu siang datang berkunjung, secara kebetulan bertemu dengan nona keluarga Du yang berumur 17 tahun, Du Zhifen. Hari kedua, dia kembali berkunjung, memberi tiket teater, mengundang dengan hormat keluarga Du bersama-sama menonton sandiwara karangan Guo Moruo yaitu Kongque Dan di lantai atas gedung harian Dong Nan.
Sandiwara ini adalah seni teater rakyat Shanghai, di Hangzhou sangat populer. Kemudian Du Yeqiu dan ayahnya kembali ke Shanghai, Jin Yong kemudian menjadi tamu rutin keluarga Du, dengan nona Du yang sedang memasuki masa puber bersama-sama jatuh ke dalam lautan cinta.
Tahun 1948, pada malam sebelum pergi ke Hong Kong, Jin Yong bergegas ke Hangzhou, secara resmi mengajukan pernikahan, upacara pernikahan diadakan di Shanghai, salah satu saksi pernikahannya adalah Direktur Ta Kung Pao, Hong Kong, Fei Yimin.
Kemudian, Du Zhifen juga pergi ke Hong Kong. Jin Yong waktu itu pernah menulis review film dan skenario film dengan menggunakan nama pena “Lin Huan”. Latar belakang nama pena ini tidak pernah dijelaskan oleh Jin Yong, tapi Du Yeqiu berkata, “Lin” adalah karena kedua nama keluarga suami istri itu, yaitu “Zha” dan “Du” masing-masing ada satu huruf “mu”, dua buah “mu” menjadi “Lin” – “Huan” (gembira) untuk menggambarkan kegembiraan waktu mereka bersama, pasangan yang bergembira dan kehidupan yang bahagia.
Selama Du Zhifen beberapa tahun di Hong Kong, Jin Yong sibuk dengan pekerjaannya, tidak ada waktu menemaninya, dia sendiri di rumah bosan dan kesepian, waktu berlalu tidak menyenangkan. Belakangan dia kembali ke Mainland, keduanya menjalani proses perceraian. Mereka tidak punya anak. Berita lainnya adalah Du Zhifen mempunyai affair di luar pernikahan,
mereka kemudian bercerai. Jin Yong mengakui bahwa dirinya adalah orang yang perasaannya melebihi pemikiran rasionalnya. Dia berkata, “Waktu muda, menyukai seorang anak gadis, jelas-jelas tahu tidak bisa bersama, tidak ada kesempatan, juga tetap dikejar.” “Sekarang tidak takut mengatakannya, istri pertama saya mengkhianati saya.” Waktu Jin Yong bekerja di “Ta Kung Pao”, “Xinwan Bao”, mereka tinggal di Wan Chai.
Nyonya ini sangat cantik, orang menyebutnya “Du Si Niang.” Du Yeqiu ingat “Ada beberapa surat kabar mengatakan Jin Yong dan istrinya berpisah karena Jin Yong ingin menjadi diplomat, dan mendapat tentangan dari istrinya. Sebenarnya adalah omong kosong.” Ia mengakui penyebab utama perpisahan pasangan tersebut adalah “Cinta yang ada tidak cukup.”