ISTRI KETIGA – LIN YUEYI
Istri seorang Jin Yong yang berbakat, kaya raya, dan hidup dalam usia tua dengan segala keberuntungannya, bernama Lin Yueyi (Nama barat = A May). Ia adalah istri ketiga Jin Yong dan istrinya saat ini. Dia mengenal Jin Yong ketika baru berumur 16 tahun, lebih muda dari Jin Yong lebih dari 20 tahun.
Di restoran Lai Chi Kok (?) muncul percikan cinta di antara mereka berdua. Nona Lin waktu itu adalah pelayan di rumah makan tersebut. Hari itu, Jin Yong berselisih dengan istrinya, langsung sampai puncaknya, pergi ke restauran tersebut dengan depresi. Jin Yong mendapat perhatian dari Nona Lin.
Nona Lin ingin memberikan makan semangkuk mie pada pria yang frustasi ini, dan kemudian pria yang frustrasi ini timbul simpati pada nona Lin. Cinta pada pandangan pertama, 2 orang 4 mata, bersatu dan tidak berpisah. Hal ini bersalah kepada Zhu Mei, kemudian dengan Zhu Mei berpisah dan menikah lagi, mengirim istri kecil ini ke Australia bersekolah. Sampai sekrang, Jin Yong masih ditemani A May berkeliling dan mengajar.
Lin Yueyi cantik dan pintar, orang-orang menyebutnya “Siauw Liong Lie” Berbicara mengenai Siau Liong Lie, Jin Yong tertawa, istrinya sangat merawatnya dalam kehidupan sehari-hari, sangat memperhatikan minum dan makannya, tidak mengizinkannya makan ini makan itu, tapi Jin Yong juga dapat menerimanya dengan senang.
Selain urusan makan dan minum, dia juga menyuruh istrinya mendekorasi rumah. Ketika ditanya bagaimana mengurus pernikahan yang “usianya berbeda jauh”, ia tertawa berkata, “Walaupun kasusnya tidak banyak, tapi tidak jelek, yang paling penting adalah saling menghormati.”
MEMELIHARA HUBUNGAN PERNIKAHAN YANG BAIK
Waktu wartawan bertanya kepada Jin Yong, “Bagaimana memelihara hubungan pernikahan yang baik”, dia berkata terus terang, ” Biasanya dia kompromi dengan saya, dan waktu marah, saya tidak marah balik. Hubungan dengan dia tidak luar biasa sukses, juga tidak terlalu gagal, sama seperti pasangan suami istri lainnya.” Dia berkata Lin Yueyi paling suka karyanya Bai Ma Xiao Xi
Feng, “Karena dia merasa sangat sentimentil. Perasaan wanita agak kaya.”
Mengenai cinta dan pernikahan Jin Yong pernah berkata demikian:
Pandangan saya terhadap cinta dari muda sampai sekarang tidak berubah. Yang paling ideal adalah cinta pada pandangan pertama, bersatu dalam ikatan cinta, dan kemudian saling mencintai selamanya. Sayang hanya bisa menjadi hal yang di-ideal-kan. Kehidupan nyata perlu sistem pernikahan, sayang hal tersebut membuat cinta kehilangan bentuknya, paksaan untuk bersatu
buatan manusia, semacam kompromi.”
“Di antara suami istri, antara pasangan kekasih, tidak bisa meminta pihak lain sempurna. Seseorang menikmati cinta, anda cinta dia, dia cinta saya cukuplah, sifatnya sama atau tidak tidak penting. Contohnya gadis ini sangat hidup dan lincah, dan gadis itu sangat pendiam dan pengertian, yang mana yang bagus, yang mana jelek tidak ada standarnya. Ada yang suka yang satu dan ada yang suka yang lainnya.”
“Keluarga, cinta, bisnis dan lain-lain adalah hal yang kategorinya berbeda, tidak ada cara mengatur prioritas, hanya waktu bentrok yang perlu diatur. Cinta dan keluarga waktunya tidak bentrok paling baik, tapi jika ada cinta di luar pernikahan, dalam hal ini paling penting melihat situasi ini, melihat keluarga anda penting atau tidak, cinta penting atau tidak. Di sisi lain, pikiran dan perasaan seringkali bertentangan.”
Waktu wartawan bertanya, “Kalau begitu, apakah Anda pernah mengalami cobaan ini?”, dia berkata terus terang, ” Pernah.”. Wartawan bertanya lagi, “Bisakah mengendalikan diri?” Dia menjawab “Biasanya bisa.”
KURNIAWAN
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa