为四龕 (altar kān )以奉先世神主。
Empat kān (rak altar) digunakan untuk menempati papan nama leluhur.
(祠堂之内,以近北一架为四龕,每龕内置一桌,大宗及继高祖之小宗,则高祖居西,曾祖次之,祖次之,父次之;
[ Di dalam Citang, ‘ kān ‘ yang keempat diletakan disebelah utara. Setiap kān ada disediakan sebuah meja, papan nama ‘taichong’ dan ‘nenek moyang ko cho’ lainnya tersusun berurutan sesuai dengan sisila, umpamanya: nenek moyang yang paling tua ‘kao zhu’ diletakan paling kiri (arah barat), susuan seterusnya berjajar menurut urutan silsilah, seperti ‘kongzho (great grandfather)’, akong (grandpa), bapak (almarhum) etc
继曾祖之小宗[嫡长子一系为大宗,馀子孙为小宗],则不敢祭高祖,而虚其 西龕一;继祖之小宗,则不敢祭曾祖,而虚其西龕二;继祢之小宗,则不敢祭祖,而虚其西龕三。若大宗世数未满,则亦虚其西龕如小宗之制。
Buat keturunan yang bukan dari ‘taichong, dinamakan ‘xiaochong’: yaitu grup yang bukan anak sulung keturunan langsung dari leluhur, tidak diperkenankan memasang papan leluhur yang berderetan bersama dengan ‘kaozhu ; maka, papan nama ditaroh di ‘kān’ yang pertama , bagian barat; kalau xiaochong keturunan dari akong, tidak diperbolehkan mengikuti tempat papan Kong Zho; maka, papan nama ditaroh di kān yang ke 2 bagian barat; kalau xiao chong keturunan bapak[8] tidak diperkenankan mengikuti tempat Akong; maka, papan namanya ditaroh di kān yang ke 3, bagian barat. Kalau keturunan dari ‘taichong’ masih hidup, caranya mengikuti cara ‘xiao chong’ yaitu mengikuti tata cara seperti tersebut diatas.
神主皆藏於椟 [dú, kotak ]中,置 於卓上,南向,龕外各垂小帘,帘外设香卓於堂中,置香炉,香合於其上,两阶之间又设香卓,亦如之。
Semua papan nama leluhur disimpan didalan ‘du’ atau kotak, diletakan diatas meja altar, menghadap kearah selatan, kotak khan ditutupi dengan kain tirai, diluar tirai disediakan tempat hiolo dan yang terletak ditengah ruangan, ada lagi meja sembayang yang dipasang diantara ke dua tangga diluar aula buat tempat meja hio juga.
非嫡长子则不敢祭其父。若与嫡长同居,则死而後其子孙为 立祠堂於私室,且随所继世数为龕,俟其出而异居乃备其制若生,而异居则预於其地立斋以居,如祠堂之制,死则因以为祠堂。(主式见丧礼治葬章)
Kalau bukan anak lelaki pertama atau dizhang 嫡长 maka aturannya adik-adik mereka tidak boleh sembayang bapak sendiri diruang citang umum. Kalau tinggal bersama sama dizhang , anak-cucu mereka boleh membuat citang pribadi dikamar yang lain. Setelah anak laki non-dizhang itu mati, juga hanya boleh menempati khan tersendiri berdasarkan tingkat urutan sisila mereka, kalau ada yang pindah keluar diperbolehkan mengikuti tata cara demikian mendirikan tempat sembayang baru.[9]
旁亲之无後者以其班祔[奉新死者的木主于祖庙与祖先的木主一起祭祀]
Sanak family yang tidak punya keturunan, setelah mati, boleh mengikuti papan nama leluhur supaya bisa disertakan diwaktu sembayangan.
(伯叔祖父母祔於高祖。伯叔父母祔於曾祖。妻,若兄弟,若兄弟之妻,祔於祖。子侄祔於父。皆西向,主椟并如正位。
(Saudara dari tingkat kakek nenek boleh di ikut sertakan sama grup papan ‘kao zhu’. Saudara dari bapak mamak boleh ikut papan ‘jenzhu’. Istri sendiri, abang adik dan istri-istri mereka boleh disembayang ikut papan akong. Para keponakan boleh ikut papan bapak. Semuanya harus menghadap kearah barat, berbarengan dengan kotak ditempat tengah.