Budaya-Tionghoa.Net |Pemuda ini namanya Ren Zhiwei ,saat meraih semangkuk bubur, hanya makan sesuap bubur , air mata pun menetes,turun seperti hujan ke dalam mangkuk. “Saya hidup sehari lagi, maka perlu untuk menyeret ibu sehari, aku benar-benar tidak ingin melihat ibu demi saya bekerja begitu keras.” kata Ren Zhiwei meneteskan air mata.
|
||||
Pada tahun 2003, saat Ren Zhiwei umur 8 tahun , dia tiba-tiba menderita demam berdarah, ibunya Suqing Liu 49 tahun membawa anaknya malam malam jalan sejauh 20 km melewati jalan gunung ke Rumah sakit , dan menyelamatkan hidupnya.
Pada Tahun 2005, untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga, ayah Renshi Shun merantau dan bekerja di Tambang, tapi malang nasibnya, Ayahnya meninggal dalam suatu kecelakaan, semua biaya konpensasai dari Perusahaan sebesar 30.000 yuan dikasih untuk Ren Zhiwei untuk sekolah.
Pada Tahun 2011 , Ren Zhiwei bermimpi untuk belajar keterampilan sedini mungkin , agar dapat membantu dan memelihara ibunya, namun pada saat pendaftaran ,Ren Zhiwei ditemukan menderita kanker tulang (osteosarkoma).
Setelah berobat selama sembilan bulan , dan menghabiskan hampir 170.000 yuan , melihat ibunya sudah tua dan lelah, sudah tidak mungkin lagi meminjam, dan Penyakitnya juga belum sembuh, maka Ren Zhiwei memutuskan untuk menyerah dari pengobatan, dan memutuskan menyumbangkan seluruh Organ tubuhnya untuk orang yg membutuhkan, juga untuk mengurangi beban ibunya dan membalas orang yg baik hati yang selama ini menyumbang untuk pengobatan dia.
Beritanya tersebar di Internet , koran , TV, dan banyak orang bersimpati dengan dia, dan banyak Perusahaan dan individual turut menyumbang untuk biaya penyembuhan Kanker tulangnya.
Sekarang Ren Zhiwei telah kembali ke Rumah sakit dan melakukan kemotrapi terhadap penyakitnya, ditanya apa keinginannya sekarang , Ren Zhiwei menjawab ” saya akan hidup 5 tahun lagi demi Ibu ku tersayang “. sambil memegang tangan ibunya dengan gembira.
Halim Zhou Bangka Tour , 10151325252337436
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa
( photo :Chen Chonger )