Budaya-Tionghoa.Net | Dalam perbandingan antara Barat dan Timur , maka dinasti Han lah yang kerap diperbandingkan dengan kekaisaran Romawi . Kenapa ? Karena untuk pertama kalinya dalam sejarah klasik dimana Tiongkok dan Barat (Romawi) punya bentuk yang nyaris kongruen dalam hal kemegahan , teknologi , ekonomi , hegemoni dan lain hal. Setelah itu seperti kita ketahui bersama bahwa Eropa kena pemadaman bergilir peradaban yang dinamakan Abad Kegelapan untuk satu milenium selanjutnya. .
Disisi lain bisa disebut juga Qin-Han sebagai satu kesatuan dimana yang satu , yaitu Qin adalah peletak pondasi walaupun berkuasa untuk masa yang singkat dilanjutkan oleh Dinasti Han sebagai salah satu dinasti yang berusia panjang dalam sejarah Tiongkok. Hal ini diulangi lagi oleh dinasti Sui dan dinasti Tang dimana Sui meletakkan pondasi di masa yang singkat bagi kejayaan Tang untuk masa yang panjang. Dinasti Song merupakan kelanjutan dari Sui-Tang dimana Song dianggap sebagai masa emas perkembangan teknologi dalam sejarah Tiongkok. Para polymath Song bermunculan seperti Shen Kuo (1031-1095) dan Su Song (1020-1101) . Para jenius Song ini sebenarnya melanjutkan dan menyempurnakan apa yang dirintis oleh para pendahulu seperti misalkan Zhang Heng (78-139M) . Tulisan ini tidak akan membahas mengenai pencapaian teknologi Song karena terlalu luas cakupannya.
Pada umumnya kita hanya mengenal Revolusi Industri Inggris sejak dibangku sekolah . Tetapi para peneliti terus menelusuri asal usul dari industrialisasi di Inggris yang tentunya bukan jatuh dari langit begitu saja. Pandangan eurosentris tentunya mengatakan bahwa Inggris mencapainya sendiri tanpa ada faktor bantuan eksternal. Walter Rostow mengklaim bahwa kasus transisi di Inggris adalah unik dan muncul karena dinamika internal dalam masyarakat tunggal , tanpa intervensi eksternal.[1] Sedangkan Marshall Hodgson bahwa revolusi industri adalah pewaris “tanpa sadar” dari revolusi industri dimasa Song”[2] Inggris dinilai sukses meraih dan mengasimilasikan teknologi Tiongkok . Dengan kata lain Inggris dapat dikarakterisasi sebagai Jepang pasca Restorasi Meiji yang punya kapasitas derivative dan peniru sempurna untuk kemudian berkembang sendiri.
Bagaimana Revolusi Industri Song ini berhubungan dengan Revolusi Industri Inggris dalam rentang masa yang cukup jauh ? Eric Jones berargumen bahwa terobosan dimasa Dinasti Song tidak seperti Inggris dan malah sebaliknya Inggrislah yang seperti Tiongkok.[3] John Hobson (2004) mengklaim bahwa Tiongkok adalah sebuah model bagi industrialisasi Inggris. Klaimnya berdasarkan bahwa Inggris tidak memiliki cukup banyak penemu brilian. Kemampuan Inggris terletak pada asimilasi dan menyaring penemuan dan ide-ide Tiongkok yang lebih awal.
Salah satu masa keemasan Eropa adalah dimasa Pencerahan . Sebuah pelita raksasa yang menerangi Eropa dan mengakhiri Abad Kegelapan dengan tuntasnya. Pemikir-pemikir Eropa di masa Pencerahan secara positif dapat diasosiasikan dengan mendapat transmit langsung dari Timur. Ide-ide Tiongkok ini merupakan stimulant penting di Eropa yang pengaruhnya terbentang luas dari ide pemerintahan , filosofi moral , gaya artistic seperti rococo , pakaian , furniture , wallpaper , politik ekonomi , gaya hidup minum teh dan banyak lagi. Hubungan antara pemikiran Tionghoa dengan Pencerahan Eropa dijembatani oleh human reason seperti yang terlihat dari pengantar buku Confucius Sinarum Philosophus di tahun 1687.[4] Confucius menjadi patron dari abad Pencerahan Eropa. [5] Beberapa tokoh utama pemikir Pencerahan terkait dengan Tiongkok dan ide-idenya termasuk Montaigne , Malebrance , Leibniz[6] , Voltaire , Quesnay , Christian Wolff , David Hume dan Adam Smith. Voltaire sebagai salah satu pemikir penting Perancis dalam bukunya “Essai sur les moeurs” (1756) merupakan sebuah kopendium sempurna tentang dunia Timur. Sebagai seorang penulis paling aktif di abad Pencerahan , Voltaire juga menelurkan karya lainnya seperti L’Orphelin de la Chine (1755) dan Zadig (1748).
Terdapat hubungan antara Adam Smith yang termashur , Francois Quesnay dan Tiongkok.[7] Teori ekonomi physiocracy (rule of nature) dari Quesnay sendiri dipengaruhi oleh pemikiran Tiongkok dimana Quesnay melihat agrikultur sebagai sumber penting kemakmuran. [8] Bahwa politik ekonomi laissez-faire juga bisa dipadankan dengan wu-wei. Nicholas-Gabriel Clerc dalam “Yu le Grand et Confucius” (1765) secara eksplisit mendesak Eropa untuk meniru Tiongkok jika ingin mencapai kemajuan ekonomi secara signifikan.[9]
Perjalanan ide ini bermula dari para biarawan Fransiskan yang sempat berdiam di kawasan Timur pada abad 13 disusul oleh Odoric dan Marcopolo. Tetapi yang paling berperan penting adalah para Jesuit yang menerjemahkan banyak karya-karya klasik Tiongkok kedalam bahasa-bahasa di Eropa. Disusul oleh para panglima laut , petualang , prajurit yang mencatat pengalaman mereka. Untuk ini tidak perlu berpanjang-panjang karena sudah pernah saya tulis sebelumnya dalam “Pengaruh Tiongkok Terhadap Eropa”.[10]
REVOLUSI INDUSTRI DI INGGRIS
Four thousand years ago, when we couldn’t even read, the Chinese knew all the absolutely useful things we boast about today. Voltaire
Ketika “Rotherham Plough” dipatenkan pada tahun 1730 dan banyak pihak yang menerima bahwa teknologi tersebut sangat vital dalam meningkatkan produktivitas agrikultur di Inggris. Rotherham Plough ini sebenarnya berasal dari para engineer Belanda . Paul Leser (1931) mengklaim bahwa modern plough di Eropa berasal dari Tiongkok dan tanpanya revolusi agricultural di Eropa tidak akan terjadi. [11] Robert Temple menyimpulkan bahwa tidak ada yang lebih penting daripada mengadopsi Chinese Plough dalam revolusi Agrikultural di Eropa dan revolusi dibidang agrikultur yang mendorong munculnya Revolusi Industri. [12]. Peralatan ini memang terlihat sederhana dimasa sekarang tetapi tidaklah mudah bagi orang dimasa lampau untuk menemukan barang sesederhana kertas.
Teknologi lain adalah rotary winnowing machine yang merupakan terobosan besar yang berguna untuk memisahkan sekam pasca panen. Teknologi ini juga sudah lama ada di Tiongkok sejak abad kedua. Teknologi ini dibawa ke Perancis pada tahun 1720an oleh Jesuit. Varian model lainnya dibawa ke Swedia yang akhirnya diadopsi oleh ilmuwan Swedia Jonas Norberg. Norberg sendiri mengakui bahwa dirinya mendapatkan ide awal dari model yang dibawa dari Tiongkok. Teknologi ini juga diimpor oleh Eropa melalui perantaraan Belanda-VOC antara tahun 1700-1720an yang awalnya ditemukan penggunaannya juga di Batavia (Jakarta) . [13]
Pengembangan di Inggris pada khususnya dan Eropa pada umumnya tentu akan mengembangkan model yang berbeda dari model Tiongkok untuk menciptakan ilusi akan originalitas karya-karya di Eropa. Patricia Bray menunjukkan bahwa Europan seed-drill adalah pengembangan dari teknik horticultural yang lebih awal tapi sangat janggal bahwa penemu-penemu Eropa mendadak dapat menciptakan mesin untuk menebar benih dalam beberapa baris seperti mesin-mesin di Tiongkok dan ini dalam periode dimana informasi mengenai Tiongkok mulai tersedia bebas. [14]
Pilar industrialisasi di Inggris pada masa revolusi adalah industri katun , besi dan baja. Catatan yang Eropa-sentris selalu menyebut sejumlah nama seperti Abraham Darby (1678-1717) , Henry Cort (1741-1800) , John Wilkinson (1728-1808, James Watt (1736-1819) yang termashur dan tokoh-tokoh lainnya. Tentunya dengan pandangan Eropa-sentris ini terkesan Inggris secara mandiri mencapai tahapan penting ini dengan usaha sendiri dan tanpa pengaruh maupun bantuan eksternal . Mesin uap seperti yang umum diketahui dikembangkan di Inggris. Tetapi mesin uap sesungguhnya sudah muncul dalam “Wang Zhen’s Treatise on Agriculture” (1313 M). Pondasi awalnya berasal dari water-powered bellow (31 M) .
Dan juga yang umum diketahui bahwa mesin uap James Watt merupakan pengembangan dari mesin Wilkinson . Tetapi penemuan Wilkinson ini identik dengan mesin yang dikembangkan Wang Zhen (1290-1333) . Perbedaannya hanya – sekalipun tidak signikan—adalah penggunaan crankshaft yang memang merupakan inovasi Eropa. Tetapi sisanya adalah identik dengan mesin Tiongkok. Pomeranz dengan meminjam argument Joseph Needham aka Li Yuese (1900-1995) dan Wang Ling (1917-1994) mencatat bahwa bangsa Tiongkok telah lama memahami prinsip dasar ilmiah seperti sistem yang dikembangkan oleh James Watt dkk kemudian[15] . Sedangkan Robert Temple dalam “Genius of China” menekankan bahwa rancangan Eropa untuk mesin uap diturunkan dari perantaraan seperti misalkan Agostino Ramelli (1531–1600) di tahun 1588. Joseph Needham juga menekankan bahwa penemuan Tiongkok soal bubuk mesiu dan senjata api , termasuk internal combustion pada prinsipnya seperti mesin uap. Senjata api dan meriam pada prinsipnya pembakaran internal satu silinder dan Lynn White mengatakan bahwa segala bentuk motor modern diturunkan dari penemuan Tiongkok tersebut. [16]
Yang menarik lagi bahwa produksi besi di Inggris masih dibawah apa yang dicapai Tiongkok di tahun 1078. Baru pada abad ke 19 lah Inggris dapat menyamai harga rendah yang dicapai Song di abad 11. Joseph Needham menganggap hal ini sebagai paradoks historis dimana peradaban Barat yang sangat berpengaruh dimasa sekarang ini begitu tergantung terhadap pembuatan besi dan baja dimana bangsa Tiongkok sudah mencapainya 1300 tahun sebelumnya. [17] Tiongkok memproduksi 13500 ton besi pada tahun 806 M dan 125 ribu toon di tahun 1078 sedangkan Inggris tujuh abad kemudian baru memproduksi 76 ribu ton. Kaum Eurosentris sering menyangkal pencapaian Tiongkok ini dengan menyodorkan argument bahwa besi Tiongkok dimasa Song tidak digunakan untuk produksi melainkan untuk dekorasi seni dan senjata. Faktanya besi digunakan dalam keseharian seperti mulai dari pisau , bajak , palu , peralatan masak , rantai , hingga jembatan suspensi.
Bangsa India sendiri dalam teknik produksi baja lebih maju dari bangsa Inggris yang kemudian datang menguasainya . Baja India merupakan yang terbaik didunia selama beberapa abad . Jadi dalam hal ini Inggris sendiri punya minat terhadap teknik produksi baja di Tiongkok dan India. Usaha pertama untuk mereplikasi proses pembuatan baja ala Timur dilakukan oleh Benjamin Huntsman (1704-1776) di Sheffield pada tahun 1740. Arnold Pacey mencatat bahwa baja di Asia berkualitas tinggi dan masih menjadi tanda tanya para pembuat baja di Barat sampai tahun 1790 .[18] Sejarahwan Braudel menyimpulkan bahwa diawal abad 19 begitu banyak ilmuwan Barat yang berusaha mencari rahasia dari baja Asia. Baja Corby[19] seperti mereproduksi teknik kuno pembuatan baja di Tiongkok. Hasil penelitian ini menandai kelahiran dari metalografi di Inggris . [20]
Dibidang tekstil , Dieter Kuhn menunjukkan bahwa teknisi tekstil Tionghoa telah menemukan semua komponen penting dari sebuah spinning device sejak abad 13 dimana lebih awal dari revolusi industri di Inggris. [21] 68 Difusi teknologi sutera Tionghoa merupakan pondasi dari teknologi tekstil Inggris. Difusi pertama terjadi pada abad 13 dimana teknologi Tiongkok telah meningkatkan industri sutera di Italia dimana yang menjadi inspirasi bagi John Lombe (1693-1722) .[22]
Bukti superioritas industri di Inggris seringkali menyebutkan jembatan besi pertama di Coalbrookdale[23] pada tahun 1779 dan sistem lampu gas di jalan pada tahun 1798. Padahal sudah jelas bahwa iron suspension bridge sudah muncul di Tiongkok satu millennium lebih awal .[24] Bahkan yang paling awal adalah jembatan suspensi besi tampak di di Yunnan pada abad 1 SM dan jembatan suspensi rantai besi sudah tampak di sungai Chin-sha pada tahun 580-618M. 73. Laporan-laporan Jesuit juga menjadi bahan diskusi para arsitek Inggris termasuk Sir William Chambers (1723-1796) dan Thomas Telford (1757-1834).[25] Sistem lampu gas juga sudah tersedia di Tiongkok dua millennium lebih awal.
Tentunya bangsa Inggris juga sangat luar biasa dalam melakukan lompatan jauh yang dampaknya turut mengubah wajah dunia. Tetapi mengabaikan atau melupakan kontribusi Tiongkok dan kontribusi pencapaian bangsa lainnyayang mendahuluinya juga sangat tidak bijaksana. Hal ini berpengaruh pada mata pelajaran disekolah yang tentu saja bertaburan nama-nama seperti Aristoteles , Demokritus , Phytagoras dan mendadak dalam kekosongan ribuan tahun bermunculan nama Gutenberg James Watt atau Pascal dengan segitiganya. Tidak ada lompatan yang sejauh itu dalam masa kekosongan panjang tanpa mendapat bantuan eksternal atau informasi eksternal yang rentangnya dari Timur Tengah dan Timur jauh. Demikian juga pencapaian Jepang pasca Restorasi yang tidak mendadak jatuh dari langit begitu saja tanpa pondasi pengaruh Tiongkok yang lebih awal dan pengaruh Barat yang datang kemudian yang membuat Jepang dari status “bangsa pinggiran” muncul sebagai salah satu kekuatan dunia.
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa
REFERENSI
Temple Robert (2007) “Genius of China – 3000 Years of Science Discovery and Invention” ,
Needham et al (1996) , “Science and Civilization in China : Volume 6” Hobson John (2004) , “The Eastern Origins of Western Civilization” , Gerlach Christian , (2005) , “Wu-wei in Europe – A Study of Eurasian Economic Thought.
PHOTO CREDIT
1. ‘Rural Life‘ Pictures from The Powerhouse Museum
2. Gerlach Christian , (2005) , “Wu-wei in Europe – A Study of Eurasian Economic Thought.
CATATAN KAKI
[1] Walt W. Rostow, The Stages of Economic Growth (Cambridge: Cambridge University Press, 1961), p. 157, my emphases.
[2] Marshall G. S. Hodgson, The Venture of Islam, III (Chicago: Chicago University Press, 1974) p. 197.
[3] Eric L. Jones, Growth Recurring (Oxford: Clarendon Press, 1988), p. 13.
[4] infinitely sublime, but that it is at the same time simple, sensible and drawn from the purest sources of natural reason . . . Never has Reason, deprived of divine Revelation, appeared so well developed nor with so much power ………..Cited in Arnold H. Rowbotham, ‘The Impact of Confucianism on Seventeenth Century Europe’, The Far Eastern Quarterly 4 (1) (1944), 227.
[5] Patricia Seed, Ceremonies of Possession in Europe’s Conquest of the New World, 1492–1640 (Cambridge: Cambridge University Press, 1995), p. 70.
[6] Lihat Leibniz and China
[7] Christian Gerlach , p18.
[8] “For [Quesnay], enlightenment in a ruler consisted in recognizing the principles of the ‘natural order’ and making legislation conform thereto. When the king has reformed legislation he should then ‘do nothing, but let the laws rule’; this is the wu-wei of the Chinese ideal monarch. [For Quesnay], efforts of government to control trade […] do not create wealth […]; they are violations of the ‘natural order’.” (Hudson, Europe and China, p. 322) (Gerlach , ibid)
[9] ‘Basil Guy cited in Clarke, Oriental Enlightenment, p. 50.
[11]. Bray, Science VI (2), p. 571.notes to pp. 553–5, 558–9.
[12] Robert Temple , p14
[13] Temple, pp. 23–5.
[14] Bray , pp. 581–3
[15] Pomeranz, Great Divergence, pp. 61–2.356 notes to pp. 209–15
[16] Lynn White, Medieval Technology and Social Change (Oxford:Clarendon Press, 1962), p. 100.
[17] Needham in Mansel Davies, A Selection from the Writings of Joseph Needham (Lewes, Sussex: The Book Guild, 1990), p. 144.
[18] Arnold Pacey, Technology in World Civilization (Cambridge, Mass.: MIT Press, 1991), p. 81.
[19] Corby sebuah kawasan di Northamptonshire yang menjadi kawasan industri baja.
[20] A Braudel, Civilization, I, p. 377.
[21] Dieter Kuhn, Science and Civilisation in China, V (9) (Cambridge: Cambridge University Press, 1988), p. 224.
[22] A. P. Wadsworth and J. Mann, The Cotton Trade and Industrial Lancashire 1600–1780 (Manchester: Manchester University Press, 1931), p. 106.
[23] Coalbrookdale adalah sebuah desa di Shropshire – Inggris berkaitan dengan Abraham Darby .
[24] Temple , p64
[25] Pacey, Technology, pp. 103–7; Temple, Genius, pp. 190