Budaya-Tionghoa.Net |
|
Hambatan transportasi laut jaman dahulu itu membuat arus migrasi tidak terjadi secara besar-besaran dan catatan-catatan yang dituliskan juga memang masih terbatas.
Tapi itu sudah menjadi bukti bahwa hubungan antara Tiongkok dengan Nusantara sudah berlangsung ribuan tahun lamanya dan tentunya ada kemungkinan terjadinya migrasi antar penduduk dari dua kawasan itu.
Pada dasarnya hubungan dan arus migrasi dapat dibagi 3 bagian besar yaitu :
1. Jaman pra Han hingga Ming.
2. Jaman Kolonialisme Belanda ( Ming akhir dan dinasti Qing ).
3. Jaman Republik.
Ini adalah beberapa catatan yang berdasarkan sebagian catatan-catatan Tiongkok tentang hubungan itu yang ditulis sejak dinasti Han hingga Qing.
Photo Ilustrasi : Faxian Di Reruntuhan Istana Asoka , Hutchinson’s story of the nations
Berdasarkan catatan kronik “Han Awal” bab “Annal Geografi” 前漢書 地理志, pada masa pemerintahan kaisar Sundi tahun pemerintahan Yongjian ke 6 ( 131 ) dituliskan bahwa ada utusan dari kerajaan Yetiao 葉調.
Ini menandakan sudah ada hubungan diplomasi antara dinasti Han ( 202 BCE – 220 CE ) dengan kerajaan Yetiao 葉調國 atau yang dikenal dengan sebutan lain Java Dvipa. Selain itu adalah “Kronik Han Berikut” bab “Catatan Yi Timur “ 後漢書東夷列傳 dituliskan bahwa orang provinsi Fujian sudah bermigrasi hingga ke Sumatra.
Catatan Yang Fu 楊孚 yang terbit pada masa pemerintahan kaisar Jingdi 景帝 ( 76-88 ) menuliskan adanya kata Funan 扶南 dan pada peridode Tiga Negara ( 220-280 ), kerajaan Wu 東吳 sudah menjalin hubungan perdagangan resmi dengan Funan 扶南 yang mengontrol wilayah semenanjung Malaya dan Malaka.
Pada masa dinasti Jin Timur東晉( 317-420 CE )seorang bhiksu Buddhist bernama FaXian 法顯 yang dalam perjalanannya dari Srilanka kembali ke Tiongkok terhadang badai dan terdampar sampai kerajaan Ye Po Ti 耶婆提 ( Sumatera tapi ada yang beranggapan pulau Jawa ).
Beliau tinggal kurang lebih 100 hari lamanya kemudian kembali ke Guang Zhou Tiongkok dengan menaiki kapal niaga yang berisi kurang lebih 200 orang. Tulisan Fa Xian ini menunjukkan bahwa sudah ada pelayaran dan interaksi antar warga Tiongkok dengan warga Nusantara.
Pada abad ke lima, masa dinasti Utara Selatan 南北朝, pada masa pemerintahan kaisar Song Wendi Liu Yilong宋文帝 劉義隆 ( 407-453 ) sudah mencatatkan adanya enam kali pengiriman utusan. Dalam kronik Tang Baru maupun Lama 新舊唐書, pulau Jawa disebutkan berkali-kali dan nama kerajaan di pulau Jawa adalah Kalinga 訶陵國 dan dicatatkan adanya pengiriman utusan sebanyak tujuh kali.
( bersambung )
Ardian Cangianto
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa