Budaya-Tionghoa.Net | Dia adalah Penderita Cacat otak ( cerebral palsy ), selain kepala, anggota badan tidak bisa bergerak, tapi dia belajar mengetik dengan bibirnya.
ARTIKEL TERKAIT :
{module [201]}
|
|
|
Dia tidak mengecap pendidikan formal, tatapi mampu memahami dasar-dasar dari bahasa Korea dan Jepang, yang paling penting, ia telah menulis novel 200.000 kata, dan menjadi seorang penulis kontrak pada Jejaring.
Namanya Wang Qian Jin umur 18 tahun, penulis legenda dari kota Zhejiang , Provinsi Jiang shu, China.
她是个脑瘫患者,除了头部,四肢都没法动弹,但她学会了用嘴唇打字。她没上过一天学校,没有接受过任何正规教育,却能听懂基本的韩语和日语;更重要的是,她还写出了20万字的小说,成了一位网络签约作家。她,就是18岁的王千金,一个书写传奇的江苏镇江女孩.[1]
Cacat bukanlah akhir dari segalanya bahkan bisa menjadi pahlawan negara dibidang olahraga. Baru saja setengah tahun lalu Paralimpik London 2012 pasca Olimpiade dimana kita bisa menyaksikan apa yang tidak mungkin menjadi sesuatu yang mungkin. Dan belum lupa dari ingatan bahwa pianis buntung Liu Wei pun sanggup bermain dengan dua kakinya. Penampilannya menyihir para juri sehingga salah satu juri menangis dibuatnya.
Sesuai namanya , cerebral berkaitan dengan otak dan palsy merujuk pada disorder dari pergerakan disebabkan oleh rusaknya pusat motorik pada manusia. Akibatnya manusia penderita cerebral palsy menjadi terbatas dalam merasakan sensasi dan persepsi.
Bagi Wang , untuk mengetik karakter dengan menggunakan bibir diatas keyboard sungguh merupakan kesulitan besar.. Dia membutuhkan lima menit untuk menulis empat karakter.
Tetapi kesulitan itu bukanlah hambatan bagi dirinya untuk menulis empat novel panjang selama empat tahun. Benar-benar produktivitas yang melampaui manusia normal . Dan novelnya diklik 1.5 juta orang di readnovel.com.
Cacat tubuh memang mengurangi salah satu fungsi tubuh tetapi menajamkan fungsi organ tubuh lainnya. Ibunya yang bernama Ye Wenlan seperti yang dikutip dari JSChina mengatakan bahwa anaknya sudah sensitive terhadap perkataan dan sejak kecil sudah mampu mengingat dengan hanya sekali mendengar.
Karena karyanya , Wang Qiangjin menuju popularitas ketika terpilih dalam “Star of Love” oleh kota Zhenjiang dan dua kali diwawancara oleh CCTV. Melalui menulis , Wang merasa dapat menopang dirinya dan dapat membalas budi orangtuanya .
Kisah Wang ini dapat menjadi pendorong semangat bagi penderita cacat yang lain bahwa merekapun dapat berprestasi dan juga menjadi cermin bagi manusia normal yang kurang produktif .
Halim Zou & Admin
Photo Credit : Xinhua