Budaya-Tionghoa.Net |Wafatnya Presiden Chavez dinilai akan membawa dampak besar bagi hubungan Sino-Venezuelan. Selama ini Venezuela menjadi sumber minyak penting bagi Tiongkok . Roda pembangunan di Tiongkok yang cepat meningkatkan kebutuhan energi sementara Venezuela juga membutuhkan bantuan finansial dari Tiongkok yang telah menjelma menjadi kekuatan ekonomi kedua terbesar didunia.
Proyek energi besar selama tiga tahun terakhir dari pengeboran ladang minyak di Venezuela Orinoco Basin sampai menciptakan sebuah perusahaan Sino-Venezuelan untuk memproduksi tanker minyak dan penyulingan minyak. Presiden Hugo Chavez seperti yang diberitakan Pravda mengatakan bahwa Venezuela memiliki cadangan minyak terbesar didunia dan semua kebutuhan minyak Tiongkok berada di Venezuela.
Faja del Orinoco mengandung 520 miliar barel minyak mentah sementara saat ini Venezuela mengekspor 400 ribu barel perhari ke Tiongkok dan ditargetkan akan mencapai 1 juta barel perhari di tahun 2025.
Sebelumnya Chavez mengatakan pengembangan dan peningkatan bertahap proyek Sino-Venezuelan yang merupakan bagian dari perencanaan pengembangan strategis jangka panjang , yang akan diimplementasikan dalam beberapa tahap sampai tahun 2025.
Chavez beralih ke “big sister” (Tiongkok) dalam rangka menambah alternatif bagi pasar ekspor minyak dari negaranya. Selama masa pemerintahan Chavez , Venezuela tumbuh menjadi partner ekonomi ke lima terbesar bagi Tiongkok di Amerika Selatan dan menjadi negara supplier keempat terbesar minyak bagi Tiongkok.
Chavez menyukai Tiongkok dan sangat terkesan dengan perkembangan ekonomi “big sister”-nya. Chavez memuji raksasa Asia tersebut sebagai motor terbesar penggerak dunia , diluar krisis kapitalisme. Tidak ada seorangpun yang ragu bahwa pusat dunia telah berpindah ke Beijing. Chavez juga mendorong negara-negara anggota ALBA untuk membentuk suatu front bersatu dengan Tiongkok.
Kerjasama Sino-Venezuelan tidak saja di sektor minyak . Tiongkok membantu Venezuela untuk mengembangkan sektor listrik dengan meningkatkan produksi hydro-electricity dan thermo-electricity. Para spesialis Tiongkok memberi bantuan teknis dan transfer teknologi untuk mempercepat produksi thermo-electricity di Venezuela. Satu pembangkit thermo punya kapasitas 500 MW telah dipasang di Merida , dan tiga pembangkit serupa lain berkapasitas 300 MW akan dipertimbangkan untuk dipasang di kawasan utara dan selatan negara tersebut.
Di bidang pertanian , Tiongkok membantu Venezuela dalam proyek irigasi. Salah satunya adalah keterlibatan Chinese Heilongjiang Beidahuang State Farm Business Trade Group untuk membentuk perusahaan joint venture di Venezuela yang bertujuan membantu perkembangan agrikultural di negara tersebut , terutama untuk komoditas padi , buah , sayur dan susu.
Dengan bantuan “big sister”-nya , Venezuela menyelesaikan program hunian besar. Sekitar 4000 rumah baru dibangun di Barinas bersama China’s Citic Group. Sekitar 20 ribu rumah akan dibangun di distrik Fuerte Tiuna , Caracas. Perusahaan Tiongkok lainnya , XCMG , mendukung dengan penyediaan peralatan konstruksi modern untuk itu.
Di bulan Mei 2010 , sebuah kontrak ditandatangani bahwa Venezuela akan membeli peralatan rumah tangga dari Haier Electric Appliances. Di bulan Mei 2012 , Chavez menyetujui pembangunan pabrik Haier Venezuela di Miranda.
Di bulan November 2008 , Venesat-1 bernama Simon Bolivar diluncurkan dari Xichang , Tiongkok. Satelit ini akan menghubungkan daerah Venezuela yang terisolasi dengan layanan komunikasi dan pendidikan. Dengan satelit ini , Venezuela lebih mandiri dalam mendapat akses internet dan telepon. Satelit ini memungkinkan sekitar 2 juta pengguna berhubungan dengan layanan internet dan telepon.
Di tahun 2009 , Venezuela membangun pabrik handphone pertamanya di Falcon dengan dukungan dan teknologi Tiongkok.
Venezuela akan meluncurkan satelit kedua , di bulan Oktober 2012 yang akan diluncurkan kembali dari Tiongkok. Mentri Sains dan Teknologi , Ricardo Menendez mengatakan :”Kita memiliki satelit yang memungkinkan kita untuk memonitor teritorial nasional 24 jam sehari “
Di bidang transportasi , Rencana Pembangunan Jalur Kereta Api Nasional , terdiri dari 8500 mil rel kereta api , yang menghubungkan kawasan terpencil satu sama lain. Rencana ini akan diimplementasikan di tahun 2030 , termasuk 380 jaringan kereta api baru dan 550 kereta api baru dengan kapasitas 210 juta penumpang dan 190 juta ton kargo setiap tahun.
Disamping kereta api , Tiongkok menawarkan mobil ke Venezuela . Empat dealer Chery dibuka di Venezuela , satu di Caracas dan tiga di kawasan lain di negara itu. Delapan belas jaringan dealer Chery dalam perencanaan untuk dibuka , lima ribu mobil telah dirakit di tahun 2011 , 28 ribu mobil lainnya akan diproduksi sampai akhir tahun 2012.
Venezuela punya ambisi dibidang pariwisata , termasuk menarik wisatawan Tiongkok untuk berkunjung. Sejumlah grup Venezuela berpartisipasi dalam International Tourism Fair di Beijing. Venezuela menghadirkan sejumlah poster dan video pantai Karibia , hutan Amazon , pegunungan Andes dan aset-aset panorama alam.
Penulis Tionghoa , Xu Shicheng, menulis biografi pertama Hugo Chavez dalam bahasa Mandarin. Xu menggambarkan Chavez sebagai pemimpin besar di Amerika Latin di abad 21. Buku yang berjudul “Biography of Hugo Chavez : From the Bolivarian Revolution to the Socialisme of 21st Century” diluncurkan di Kedubes Venezuela di Beijing di tahun 2011. Acara tersebut dihadiri oleh intelektual Tionghoa dan diplomat asing.
Chavez menjadi bagian dari sejarah Amerika Latin dan gerakan kirinya menulari kawasan lain seperti Argentina , Bolivia , Ecuador , Nicaragua , Peru dan Uruguay. Xu menganggap Chavez sebagai negarawan penting di dunia Amerika Latin dan dunia. Chavez menjadi pemimpin di negara Amerika Latin yang paling sering berkunjung ke Tiongkok , dengan total enam kunjungan , yang menjadi fakta yang membuktikan hubungan baik antara kedua negara.
Wafatnya Hugo Chavez meninggalkan tanda tanya besar akan arah hubungan bilateral Sino-Venezuelan dimasa mendatang. Juru-bicara Kemenlu Tiongkok , Hua Chunying menyampaikan bela sungkawa menyusul wafatnya Chavez. Hua mengatakan bahwa Chavez adalah pemimpin besar dan sahabat baik rakyat Tiongkok yang telah membuat kontribusi signifikan terhadap hubungan kedua negara.
Sementara itu seorang analis via Bloomberg mengatakan bahwa administrasi pemerintahan pasca-Chavez kemungkinan akan lebih dekat ke Amerika Serikat. Dan Matt Ferchen via Voice of Russia menjelaskan bahwa kepentingan Tiongkok di Venezuela akan terpengaruh oleh kematian Chavez. Dengan besarnya investasi Tiongkok di Venezuela berarti Tiongkok akan senang jika pemimpin baru nanti melanjutkan kebijakan lama dan Venezuela tetap menjadi partner yang bisa dipercaya.
HZW
http://web.budaya-tionghoa.net/home/2132-sino-venezuelan
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua