Biasanya seorang maestro akan menjadi lebih terkenal dan mendunia setelah wafat. Demikianlah nama Yip Man (1893-1972) justru lebih termashur setelah empat dekade berlalu sejak wafatnya beliau. Sejak Donnie Yen berperan sebagai dirinya dalam Ip Man (2008) , sudah lima film biopic mengenai Yip Man.
Donnie Yen kembali membintangi sekuelnya , “Ip Man 2″ di tahun 2010. Dennis To memerankan Yip Man dalam “The Legend is Born – Ip Man” di tahun yang sama . Wong Kar-wai bahkan sudah merencanakan film “The Grandmasters” sebelum Donnie Yen tampil dalam “Ip Man” (2008) , Tony Leung memerankan Yip Man didukung oleh aktor besar lain seperti Chang Chen , Zhang Ziyi dan Song Hye-kyo (bintang Korea Selatan).
Dalam film “Ip Man – The Final Fight” kali ini , bintang veteran Anthony Wong (The Four) memerankan Yip Man. Yip Man sudah berusia tua saat tinggal di Hong Kong bersama istrinya , Wing Sing. Mereka kehilangan kemakmuran pada saat Jepang datang menyerang Tiongkok , Sino Japanese War II. Yip Man datang ke Hong Kong untuk mencari kehidupan baru dan istrinya menyusul kemudian.
Kehidupan keluarga Yip Man yang jatuh miskin ini ditopang oleh para murid-muridnya yang sebagian besar dari kelas pekerja. Dan kelas pekerja ini sering berurusan dengan polisi karena aksi mogok kerja dan demonstrasi. Tetapi murid Master Yip yang lain pun beragam latar profesi seperti seorang polisi bernama Deng Shen (Jordan Chan)
Salah satu murid Yip Man yang lain adalah Li Qiu , seorang buruh wanita yang punya karakter keras dan pemimpin buruh yang bisa menggerakkan massa untuk melancarkan protes. Deng Shen menghadapi konflik kepentingan sebagai seorang polisi yang harus mengatasi demonstrasi dan sebagai saudara seperguruan yang harus membantunya. Ketika Li Qiu ditahan polisi , Deng Shen menyelamatkan saudari seperguruannya dengan cara menyuap atasannya yang orang Inggris.
Badai menerpa kehidupan Yip Man ketika istrinya yang sangat dicintainya meninggal dunia. Yip Man sempat depresi dan terjatuh dijalan. Yip Man juga harus menghadapi permasalahan yang ditimbulkan oleh murid-muridnya sepanjang waktu. Menariknya Yip Man juga berkenalan dengan wanita muda cantik yang sempat diselamatkan sebelumnya dari serangan pria hidung belang. Terjadi hubungan yang unik antara seorang master berusia senja dan seorang gadis cantik yang menghormatinya sebagai penyelamat.
Disini Anthony Wong cukup berhasil memerankan Yip Man di usia senja. Anthony Wong sebagai bintang veteran punya kemampuan seni bela diri yang menunjang perannya. Anthony Wong berhasil menampilkan sosok manusiawi seorang Grand Master sekelas Yip Man , bagaimana hubungan pribadinya dengan para muridnya , bagaimana sebagai bekas seorang yang makmur harus hidup miskin dan bagaimana mempertahankan idealisme sebagai seorang guru.
Orang yang belajar bela diri cenderung bersikap sok jago dan menindas yang lemah. Master Yip Man punya kebijaksanaan dalam mengajar. Ia tidak saja mengajarkan muridnya seni bela diri yang unggul tetapi juga moralitas. Menurut Yip Man ada tiga jenis orang yang tidak bisa diajari , pertama adalah orang bodoh , kedua adalah orang yang sok pintar dan ketiga adalah orang yang tidak berpendirian.
Ketika Wang Dong membuat rusuh di jalanan , Deng Shen sebagai seorang polisi kembali dalam konflik kepentingan . Disatu sisi dia seorang polisi harus memelihara ketertiban . Disisi lain Wang Dong adalah saudara seperguruannya. Yip Man kemudian menegur Wang Dong bahwa jika tidak bisa berubah suatu saat dia akan terbunuh. Wang Dong membela diri bahwa belajar ilmu itu untuk dipraktekkan. Yip Man mengeluarkan satu perumpamaan yang baik : ” Aku mengajari kalian berenang , kalian boleh berenang , berenang kemanapun , berenang selamatkan orang , akan tetapi tidak boleh mendorong orang ke air”.
Dibandingkan dengan film biopic Yip Man yang lain , film “Ip Man – The Final Fight” ini lebih dramatis , sedangkan Yip Man versi Tony Leung “The Grandmaster” lebih artistik dan Yip Man versi Donnie Yen lebih mudah dicerna dan dinikmati karena bertaburan adegan laga.
Director : Herman Yau
Stars : Anthony Wong , Eric Tsang , Gillian Chung , Jordan Chan
Duration : 102 Minutes
Rating 6.5/10
Bentara
Budaya-Tionghoa.Net