Jenis atap berikutnya pada bangunan tradisional Tionghoa adalah ;
b. Model Atap “ Xuanshan-ding” 悬 山顶.
Yaitu merupakan bentuk atap pelana yang menggantung, atau tepi atap agak menjorok keluar – memiliki tritisan. Kalau pada yingshan-ding, tepi atap rata dengan tembok.
Bentuk atap xuanshan-ding ini merupakan tingkatan atap nomer dua dari bawah setelah yingshan-ding. Menurut ketentuan jaman dinasti Qing, pejabat dengan pangkat tingkat 6 (pangkat tertinggi adalah tingkat 1) sampai dengan warga sipil hanya boleh menggunakan bentuk atap model yingshan-ding dan xuanshan-ding ini.
Gambar diatas adalah contoh bangunan dengan atap model xuanshan.
Sumber : http://www.17u.com/blog/article/1150559.html
c. Model Atap “Xieshan-ding” 歇山顶
Model atap xieshan terdiri dari kontruksi sebuah nok (bubungan / zhengji), 4 buah jurai (chuiji) dan 4 buah qiangji (戗脊) yakni 4 buah cucuran atap yang mencuat keluar / melengkung keatas.
Gunungan atap model xieshan yang berbentuk segitiga disebut ‘ 山花’ shanhua, biasanya pada shanhua tersebut dihias ornamen, kadang-kadang tergantung satu ornamen atap yang disebut Xuanyu (悬鱼) atau arti secara harafiah adalah “ikan yang tergantung”.
Sumber : http://www.xywwly.gov.cn/wenwudisp.asp?id=270
Gambar di bawah ini memperlihatkan atap model xieshan dengan shanhua yang dihias dengan ornamen, namun tidak ada xuanyu atau ikan tergantung.
Sumber : http://www.ypdj.cn/ypdjweb/detailbnwm.asp?id=6730
Conton Xuanyu atau ornamen ikan tergantung, yang tidak cuma ada pada atap model xieshan tapi juga model xuanshan. Dan stilasi dari bentuk ikan tersebut dapat menjadi ornamen menyerupai bunga, jadi xuanyu tersebut tidak selalu berbentuk ikan.
Sumber : http://www.ljgc.gov.cn/?viewnews-5046.html
http://www.cqlsgd.com/upload/pro_co/2117453071133.jpg
Ada banyak sebutan mengenai model atap xieshan ini yang pada dasarnya adalah sebutan dari jaman dinast Qing, sebelum jaman Qing, disebut ‘caodian 曹殿’ , ‘handian 汉殿’, ‘sha liang tou zao 厦两头造’, dan ‘jiu ji ding 九脊顶’ atau atap berpunggung sembilan.
Model atap xieshan ini selain tunggal, ada yang beratap ganda / bersusun yaitu yang disebut chongyan xieshanding 重檐歇山顶.
d. Model Atap “Wudian-ding” 庑殿顶 atau Limasan
Model atap wudian terdiri dari satu buah zhengji 正脊 atau bubungan atap, dan empat buah chuji 垂脊 atau yang disebut jurai. sebutan atap wudian adalah sebutan jaman Qing, sebelumnya disebut ” wuji-dian五脊殿” wu= lima, ji= punggung, dan dian= istana, atau arti harafiahnya adalah atap berpunggung lima. Jaman Song model atap wudian disebut juga wudian-ding (吴殿顶).
Bangunan dengan atap wudian, merupakan bangunan yang memiliki kelas tertinggi dalam bangunan klasik Tiongkok, disusul oleh bangunan dengan atap model xieshan pada peringkat di bawahnya. Hanya orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi (raja, atau kaisar) yang boleh membuat bangunan dengan atap wudian.
Pada masa dinasti Ming dan Qing, bangunan dengan atap wudian sangat banyak ditemukan, salah satunya yang terkenal Istana Taihe 太和殿 di istana terlarang (Forbidden Kingdom).
Sumber : http://www.beijingattractions.org/UploadFiles/ImageBase/taihedian.jpg
Menurut catatan sejarah, bangunan dengan atap wudian sudah ada pada jaman Shang. Namun yang paling terkenal adalah di jaman pertengahan Tang, namun pada jaman Tang tersebut model bangunan dengan bubungan atap yang agak pendek dengan ujung dihiasi ornamen chiwei atau ekor burung elang, bukan chishou (kepala naga ikan) seperti atap pada masa Qing.
Baca juga : Bagian-bagian dari Bangunan Tradisional Tionghoa (1)
dan Bagian (2)
Oleh : Liu Weilin
Editor : Diah Putri Chendra