Menimbang pergeseran konsumsi ke tablet dan ponsel pintar , Lenovo memerlukan akuisisi dari brand ternama seperti Blackberry untuk memperluas pasarnya.
Menurut Wall Street Journal , CEO Lenovo , Yang Yuanqing menyatakan bahwa pasar telah bergeser ke arah tablet dan ponsel pintar. Sedangkan perilaku seseorang dalam mengganti ponselnya juga lebih cepat ketimbang mengganti komputer pribadinya.
Yuan mengakui bahwa penjualan ponsel pintar di Tiongkok sangat kuat dan pihak Lenovo masih punya ruang untuk tumbuh diluar pasar domestik.
Sementara itu benteng kuat Blackberry hanya tinggal dibeberapa negara tertentu saja termasuk Indonesia. Dengan mengakuisisi Blackberry diyakini akan mempermudah Lenovo untuk memperkuat penjualan smartphonenya.
Baik Lenovo dan Blackberry punya satu persamaan dimana produk flagship Thinkpad berjaya di sektor enterprise dan Blackberry juga diterima dikalangan pengusaha dan pemerintahan karena punya sistem keamanan yang lebih baik .
Blackberry walaupun penjualannya terus merosot tetapi masih punya “harta karun” berupa jaringan distribusi dan berbagai paten yang berlimpah .
Dengan mengakuisisi Blackberry , memungkinkan Lenovo lebih beragam dalam hal sumber daya dan kekayan intelektual.
Lenovo pernah melakukan akuisisi terhadap divisi PC IBM di tahun 2005. Lenovo memperoleh nama besar “Thinkpad” dari IBM dan di tahun 2013 , lembagai riset Gartner mencatat Lenovo sebagai produsen PC terbesar didunia.
Riset yang sama juga mencatat Lenovo sebagai produsen ponsel pintar keempat terbesar didunia dibawah Samsung , Apple dan LG.
Budaya-Tionghoa.Net