Chapcai berbeda dengan Huicai . Kata 烩 (Hui) sendiri berarti sebuah metode atau cara memasak. Yakni mentumis bahan ke dalam kuali hingga 1/2 mateng, lalu ditambahkan air kuah hingga matang.
Bahannya bisa bermacam-macam. Jika sayuran maka bernama 烩菜 (Huicai). Jika daging namanya 烩肉 (Huirou), dan lainnya seperti 烩饼 (Huibing), 烩虾仁 (Hui Xiaren) etcetera.
Itulah beda ama Cap Cai yang kita kenal di Indonesia, Cap Cai makanan khas Tionghoa Indonesia yang diturunkan oleh kakek dan nenek moyang yang berasal dari Tiongkok selatan. Tulisan Hanxinya 杂菜 (Zacai), aneka sayuran yg ditumis campur aduk sekaligus sampai matang.
Cap atawa Chap barangkali tepatnya dalam bahasa Indonesia artinya campur aduk. Capcai ato Chapcai / chapchoi artinya aneka sayuran atau sayur campur aduk.
Cara masaknya terserah, mau ditumis saja namanya Chapcai, dan jika tambah kuah namanya Chapcai kuah.
Hanya sajah banyak yang salah mengartikan kata Chap (campur aduk) dengan kata Cap (sepuluh), Jadinya dia orang mengira Chapcai itu masakan Sepuluh macem sayuran.
Dari lafalnya pun sudah jelas bahwa “Capcai” adalah kosa kata daerah. Bukan cuma kosa-katanya saja, bahkan kulinernya pun adalah kuliner daerah, daerah selatan Tiongkok , tempat dari mana nenek moyang sebagian besar kaum Tionghoa Indonesia berasal.
Jadi menurut lafalnya dalam bahasa Hakka adalah Chap Choi dan dalam bahasa Minnan adalah Chap Chai. Jelas lafal Mandarinnya adalah Zacai (杂菜) bukan Huicai (烩菜).
Huizai itu adalah kuliner Tiongkok utara, sedangkan Chap cai yang kita kenal dibawa Oleh nenek moyang kita dari Tiongkok selatan.
Memang tidak dikenal kata Cap cai (Zacai / 杂菜) dalam kosa kata Mandarin, yang ada hanyalah Zajincai (杂锦菜). Namun setidaknya di kampung halaman orangtua saya (梅县,松口) ada sejenis kuliner yang namanya Chap Choi , dan baik bahan maupun cara masaknya mirip dengan cap cai yang kita kenal di Indonesia , yaknik tidak memakai beras etc sebagaimana Huicai .
Erik Eresen
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa