Perang Tamao ( 屯門之戰 )
Umumnya kita saat belajar sejarah dunia, tahunya pada abad ke 16 itu yang berjaya di lautan adalah Portugis dan Spanyol. Sejarah membuktikan bahwa Portugis pernah kalah melawan armada laut Ming sebanyak dua kali dalam perang Tamao ( 屯門之戰 ). Sebelum perang ini bermulai, kita harus tahu bahwa Portugis dan Spanyol berusaha menguasai jalur pelayaran, ekonomi dan kejayaan mereka disamping mencoba memberadabkan dunia, yang terkadang dengan perbuatan tidak terpuji. Dinasti Ming sering berhadapan dengan bajak laut yang satu ras, tapi pada tahun 1493, di Dong Guan ( Guang zhou ) ada segerombolan bajak laut asing yang diusir oleh Yuan Guang 袁光, dari beberapa mayat itu diperkirakan orang Portugis.
Tahun 1514, George Alvares diam2 memerintahkan bajak laut Portugis untuk menguasai Tunmen dan membangun benteng.
Fernão Peres de Andrade dan Tomas Pirez di tahun 1518 bulan agustus tanggal 15 mencapai Tunmen dan saat hendak memasuki sungai Zhu, dihadang oleh maririr Ming, Portugis malah melakukan serangan pada mariner Ming, sehingga suasana menjadi tegang. Orang Portugis itu kemudian menyamar menjadi orang Islam yang hendak mengunjungi kaisar Ming, mereka melakukan penyamaran itu karena mereka tahu dinasti Ming tidak begitu menyukai orang Portugis apalagi kelakuan mereka yang merampoki wilayah pesisir selatan Tiongkok di abad sebelumnya.
Kejadian perang Tamao pertama terjadi pada akhir bulan Agustus dan pertengahan September 1521 juga disebabkan ulah Portugis yang menguasai Tunmen secara diam2, membangun benteng, menculik anak2, perempuan untuk dijadikan budak dan dijual ke Melaka. Dinasti Ming memerintahkan agar tindakan ini dihentikan tapi tidak diperdulikan oleh Portugis, sehingga tindakan keras diambil oleh Ming dengan memerintahkan Wang Hong 汪鈜 untuk mengusir orang Portugis yang saat itu dipimpin oleh Simão de Andrade. Wang berhasil mengalahkan orang Portugis dan dinasti Ming melarang orang Portugis untuk melakukan aktifitas ekonomi lagi di Tiongkok. Baru pada tahun 1553, Portugis diijinkan menjadikan Macao menjadi base aktifitas mereka.
Perang Tamao ke dua terjadi pada bulan Agustus 1522. Perang ini masih terkait juga dengan kejadian perang pertama ditambah lagi dengan kasus kesultanan Melaka yang diserbu dan dikuasai oleh Afonso de Albuquerque pda tahun 1511. Armada Portugis dipimpin oleh Martin Alfonso de Mello bertujuan melakukan upaya meredakan ketegangan yang terjadi pada tahun sebelumnya, tapi sayangnya ia juga melakukan hal yang sama, yaitu meminta hak untuk membangun benteng di Tunmen. Selain kasus2 kelakuan Portugis itu, kasus penyerbuan dan penguasaan Melaka membuat dinasti Ming marah dan menuntut agar sultan Mahmud Shah dibebaskan dan dikembalikan lagi kedudukannya sebagai penguasa Melaka. Perang ini juga dimenangkan oleh Wang Hong.
Tindakan dinasti Ming yang keras terhadap Portugis itu lebih disebabkan oleh perilaku Portugis itu sendiri yang melakukan serangkaian perampasan, perampokan dan juga penculikan di wilayah Tiongkok.