Budaya-Tionghoa.Net | Li Denghui 李登辉 (1872-1947), mendengar nama ini pasti yang terlintas adalah mantan pemimpin Taiwan yang pro Jepang dan pendukung kemerdekaan Taiwan. Tapi Li Denghui ini lain lagi, ini adalah mantan rektor universitas Fudan Shanghai.
Sumber : http://en.wikipedia.org/wiki/Li_Denghui
Beliau lahir di Jawa kemudian sempat mengeyam pendidikan Inggris di Singapore, dilanjutkan di Yale university. Kemudian pada tahun 1901, dengan bermodalkan 2000 gulden, Li Denghui mendirikan sekolah Yale 耶魯學校 di Batavia atas seijin Yale Institute. Bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Li Denghui bukan pendukung weixin 維新派, kerelaannya mengajar tanpa batasan kelas terpengaruh agama Kristen, dan juga konsep Kong Zi yaitu “Mengajar Tidak Mengenal Golongan” ( 有教無類 ).
Tapi karena siswanya sedikit, sekolah itu sulit untuk bertahan hidup. Sekolah Yale tersebut selalu merugi karena ia sering menerima murid yang tidak mampu dan menggratiskan pembayaran. Kemudian Tiong Hoa Hwe Koan memberikan bantuan dana dan menggabungkan sekolahnya itu dibawah naungan THHK. Berdirinya Tiong Hoa Hwe Koan ini dipengaruhi gerakan weixin pimpinan Kang Youwei. Biarpun Li Denghui bukan pendukung gerakan weixin tapi beliau menerima tawaran dari Tiong Hoa Hwe Koan karena ingin mengubah nasib orang Tionghoa.
Atas pengaruh Li ini maka THHK mengajarkan bahasa Inggris, bukan bahasa Belanda. Konon katanya ini adalah bentuk penolakan terhadap penjajahan Belanda di Hindia Belanda secara halus, dan juga mempersiapkan lulusan THHK agar bisa bersaing di dunia internasional. Setelah sekolah Yale diambil alih oleh THHK, pengelolaan sekolah Yale dibawah departemen C THHK. Li Denghui diundang menjadi kepala sekolah kedua di sekolah THHK.
Tahun 1905, sekolah Yale yang mengajarkan bahasa Inggris dan THHK yang mengajarkan bahasa China digabung, kemudian dikenal dengan sekolah Bahua.
Pada tahun 1906, ia mengajar di Fudan university dan beberapa tahun kemudian menggantikan Ma Xiangbo 馬祥波 sebagai rektor. Salah satu yang terkenal dari dirinya itu selain kepintarannya adalah hobbynya sambal petis yang selalu menemaninya termasuk juga saat ada di Tiongkok.
Oleh : Ardian Cangianto & 伯通周
Versi 1 : 6 Desember 2013
Revisi 2 : 5 Januari 2013
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa