Budaya-Tionghoa.net |Teh merupakan salah satu minuman yang selalu harus ada dalam keseharian orang Tiongkok. Pepatah mengatakan, buka pintu rumah ada tujuh hal yang harus diperhatikan, “kayu bakar, beras, minyak makan, garam, kecap, cuka dan teh”. Nah dari sini dapat diambil kesimpulan bahwa teh sangat penting dalam kehidupan orang Tiongkok, seperti orang barat yang gemar minum kopi.
Orang Tiongkok minum teh sejarahnya sudah 4000 tahun, salah satu kebiasaan atau adat adalah menyuguhkan teh kepada tamu. Ketika tamu masuk rumah, tuan rumah langsung menyuguhkan segelas teh hangat dan harum kepada tamu, sambil minum sambil bercengkrama, sehingga tercipta suasana yang hangat dan rileks. Di Tiongkok, kebiasaan minum teh telah menjadi suatu budaya yang disebut cha wenhua 茶文化. Orang-orang menjadikan menyeduh dan meminum teh menjadi suatu seni.
Dari dulu sampai sekarang, di berbagai daerah Tiongkok dibangun tempat minum teh yang berbeda-beda, misalnya di jalanan kota Beijing dapat ditemui pelbagai model kedai teh yang memiliki ciri khas tersendiri. Orang-orang minum teh, makan dimsum atau camilan, menikmati pertunjukan seni di sana. Boleh dikatakan sambil menyelam minum air, refreshing dan bersenang-senang. Di daerah Tiongkok selatan, tidak hanya ada chalou 茶楼, chaguan 茶馆 masih ada chapeng 茶棚 dimana chapeng ini dikasih latar pemandangan lanskap, sehinga orang minum teh bisa sambil menikmati teh sambil menikmati pemandangan indah.
Pengetahuan minum teh sangatlah banyak. Misalnya bicara tentang daun teh, tiap daerah seleranya berbeda, jenis daun teh untuk diminum juga berbeda pula. Orang Beijing suka minum teh bunga, orang Shanghai gemar minum teh hijau, sedangkan orang Tiongkok tenggara dipropinsi Fujian lebih senang minum teh hitam. Ada daerah tertentu, tehnya dimasukan barang tambahan contohnya di Hunan, saat minum teh ditambahkan jahe dan garam kedalam tehnya untuk disuguhkan kepada tamu. Tidak hanya ada dauh teh, terlebih lagi ada garam, jahe, kedelai yang sudah disangrai, dan tentu saja wijen yang dihidangkan bersama sehingga banyak daerah tidak menyebut minum teh 喝茶 melainkan makan teh 吃茶.
Cara menyeduh teh di tiap daerah terdapat perbedaan. Di Tiongkok bagian barat orang menyeduh teh dalam teko besar. Orang di sekitar daerah Zhangzhou 漳州 di Fujian timur ada yang disebut gongfu cha 功夫茶 alias “Teh Kungfu” yang mengunakan teko khusus untuk menyajikan teh dengan teknik unik, sehingga tercipta suatu seni minum teh yang lain dari yang lain.
Di berbagai daerah Tiongkok, tata cara minum teh juga tidak sama, di Beijing ketika tuan rumah menyuguhkan teh, tamu segera berdiri, dengan kedua tangan menyambut cawan teh, sambil berkata : xiexie atau terima kasih. Di Tiongkok selatan daerah Guangdong, Guangxi, saat tuan rumah menyuguhkan teh, tamu harus menekukan jari mengetuk meja tiga kali, bermaksud mengucapkan rasa terima kasih. Di daerah lain, tamu ingin terus minum teh, dalam cawan harus meninggalkan air teh, sehingga tuan rumah melihatnya akan terus menambahkan tehnya, jikalau teh dalam cawan diminum habis berarti sang tamu tidak ingin meneruskan minum lagi, sehingga tuan rumah melihatnya tidak akan menambah air teh lagi.
Shinmung.
Diterjemahkan dari buku China on the Way 中国进行时, penyusun Liu Dongping, Zhai Shurong oleh 谷神居士
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa