CHÉN [TAN]
陈 (陳)
Mandarin: Chén ; Hokkian : Tan;
Tiociu: Tang; Hakka: Chvn; Kanton: Chvn
Ejaan Hokkian lama di Indonesia: Tan;
Ejaan Hakka lama di Indonesia: Tjhin
Pusat leluhur: Yingchuan 颖川
(Sekarang propinsi Henan 河南)
Nomor urut pada Tabel Utama: 16
Nomor urut pada Baijiaxing: 10
Chen [Tan] 陈 adalah sne besar sejak zaman dahulu sampai sekarang. Di Taiwan 台湾,sne Chen merupakan sne terbesar. Di propinsi Fujian [Hokkian] 福建 RRT,sne Chen bukan saja merupakan sne terbesar, bahkan berjumlah 20% dari populasi penduduk. Populasi sne Chen di Indonesiapun cukup banyak.Di mana-mana dapat kita temukan sne ini. Waktu terjadi pergantian nama, rekan-rekan yang ber-sne Chen [Tan] ini banyak menggunakan nama dengan awalan Tan, misalnya Tanumiharja, Tanoto, Tanujaya, dll. Di Tiongkok Daratan, secara keseluruhan sne Chen menduduki nomor 5, dengan jumlah 4,5% dari penduduk Tiongkok atau sekitar 54 juta jiwa.
Sne Chen banyak menghasilkan orang-orang terkenal. Pada zaman dahulu ada Chen Sheng [Tan Seng] 陈胜, pemimpin pemberontakan petani, yang membela kepentingan petani melawan pemerintah Dinasti Qin [Cin]秦 yang korup dan lalim. Kemudian ada Chen Zi’ang [Tan Cu Gong] 陈子昂, seorang penyair dari Dinasti Tang.
Pada tahun 50-an kita mengenal Tan Ka Keh (Chen Jiageng [Tan Ka Kne] 陈家庚), seorang Tionghoa perantauan Singapura, raja karet di Malaysia dan Singapura.Seorang dermawan yang mendirikan sekolah di Singapura, Malaysia dan tanah leluhurnya, Xiamen [E Mui] 厦门, termasuk Universitas Xiamen 厦门大学 yang terkenal. Kemenakannya, Tan Lak Say (Chen Liushi [Tan Lak Sai] 陈六史), mendirikan Nanyang University, sekarang Nanyang Technological University 南洋理工大学 Singapura. Sedangkan pada tahun 50-an di RRT ada marsekal Chen Yi [Tan Ge] 陈毅, satu dari 10 orang marsekal RRT dan wakil perdana menteri merangkap menteri luar negeri yang turut hadir pada Konferensi Asia-Afrika di Bandung tahun 1955.
Kita kenal pula Chen Yun [Tan Yin] 陈云, ekonom dan arsitek pembangunan RRT, yang menjadi orang kedua di negerinya pada saat Deng Xiaoping mulai membuka RRT terhadap dunia luar dengan melakukan reformasi menyeluruh. Saat ini ada Chen Shui-bian [Tan Cui Pni] 陈水扁, presiden pemerintah Nasionalis Tiongkok di Taiwan.
Di Indonesia, kita mengenal Tan Khoen Swie (Chen Kunrui [Tan Khun Sui] 陈坤瑞) pendiri Boekhandel Tan Khoen Swie Kediri pada tahun 1915.Ia menjadi pelopor dalam penerbitan buku-buku berbahasa Jawa dan Melayu di Indonesia. Kemudian ada dua penulis yang banyak menulis karya sastra dalam bahasa Melayu Tionghoa yaitu Tan Hong Boen (Chen Fengwen [Tan Hong Bun] 陈丰文) dan Tan Boen Kim (Chen Wenjin [Tan Bun Kim] 陈文金). Lalu pada tahun 1900-an ada Tan Tik Sioe Sian (Chen Dexiu Xian [Tan Tek Siu Sian] 陈德修仙), seorang Taois yang bertapa di lereng Gunung Wilis, Jawa Timur.
Pada abad ke-18, ada Tan Kwee Djan yang menjadi Bupati Pekalongan yang pertama. Selain itu juga ada Tan Jin Sing, seorang kapitein Tionghoa di Yogyakarta, yang membantu menumpas pemberontakan Raden Rongga, menantu Sultan Hamengku Buwono II. Untuk membalas jasanya, Sultan Hamengku Buwono III mengangkat Tan Jin Sing menjadi Bupati Yogyakarta dengan gelar Kanjeng Raden Tumenggung Secodiningrat. Ia juga membantu perjuangan Pangeran Diponegoro dengan melatih silat pemimpin pasukannya.
Pada awal kemerdekaan Indonesia, ada Mr. Tan Po Goan 陈宝源. Ia adalah seorang pengacara yang menjadi Menteri Negara Urusan Tionghoa pada Kabinet Sjahrir II, yang kemudian juga menjadi anggota DPR pada tahun 1950–1956.
Sementara itu, di bidang olah raga bulutangkis, kita mengenal Tan Joe Hok (Chen Youfu [Tan Yu Hok] 陈有福), orang Indonesia pertama yang berhasil merebut juara bulutangkis tunggal putra All England. Selanjutnya ada Chandra Widjaya (Chen Jialiang [Tan Kap Liang] 陈甲亮) yang berpasangan dengan Tony Gunawan meraih medali emas bulutangkis ganda putra pada Olimpiade Sidney 2000.Kita kenal pula nama Tan Liong Houw (Chen Longhu [Tan Liong Hou] 陈龙虎), pemain PSSI kenamaan pada saat kejayaan PSSI tahun 1950-an.
Kemudian ada Tan Tjeng Bok (Chen Qingmu [Tan Cheng Bok] 陈清木), seorang penyanyi keroncong dan pemain sandiwara yang mulai berkarir selama lebih dari 60 tahun sejak 1911. Dan ada pula Buby Chen, seorang pemusik jazz terkemuka yang memimpin Indonesian All Stars Band.Juga ada Dr. Melly G. Tan (Chen Yulan [Tan Giok Lan] 陈玉兰), seorang sosiolog terkemuka sekaligus ketua Lembaga Penelitian Unika Atmajaya. Juga Prof. Dr. Haris Otto Kamil Tanzil (Chen Tianfu [Tan Thiam Hok] 陈添福), seorang dokter ahli mikrobiologi yang memperkenalkan metoda untuk membedakan varian bakteri tuberculosis. Kemudian Tan Swie Ling yang sekarang menjadi pemimpin majalah “Sinergi Indonesia”. Selain itu, ada Frans Hendra Winarta, SH. (Chen Xianwei [Tan Hian Wi] 陈贤伟), seorang pengacara ternama yang pernah menjabat sebagai ketua bidang Hubungan Internasional dari Ikadin (Ikatan Advokat Indonesia).
Mengenai asal usul sne Chen, sejarah mencatat bahwa Zhou Wuwang [Ciu Bu Ong] 周武王,Kaisar Dinasti Zhou [Ciu] 周 pada abad 11 SM, mengangkat mantunya Gui Man [Kui Buan] 妫满, seorang keturunan Kaisar Shun [Sun] 舜, sebagai penguasa di Chen 陈, kemudian ia lebih dikenal sebagai Hugong Man [Ou Kong Buan] 胡公满. Sampai pada masa Kaisar Zhou Xuanwang [Ciu Suan Ong]周宣王, kaisar membunuh putera mahkota Yukou [Gu Khou] 御寇.
Temannya Gongzi Wan, keturunan Hugong Man yang takut terkena imbasnya, melarikan diri ke Qi [Ce] 齐.Di sana ia membentuk negara baru dengan mengganti snenya menjadi Chen. Ia merupakan orang sne Chen yang pertama. Jadi sne Chen berasal dari nama kerajaan yang berpusat di sebelah timur Kaifeng 开封 [Khai Hong] di propinsi Henan [Ho Lam] 河南. Sebagian dari keturunan Gongzi Wan ini ada yang menggunakan sne Tian [Tian] 田.Oleh karena itu,sne Chen dan sneTian masih sekeluarga.Selain itu pada zaman Wei [Gui] Utara 北魏, suku Xianbei [Sian Pi] 鲜卑 yang bersne Houmochen [Hou Bok Tin] 侯莫陈 mengganti snenya menjadi Chen [Tan] 陈.
Chen Sheng 陈胜 |
Tan Tjeng Bok 陈清木 Penyanyi keroncong dan pemain sandiwara |
Pada zaman Dinasti Utara-Selatan南北朝, Tiongkok terpecah menjadi dua wilayah. Dinasti-dinasti ini tidak berumur panjang.Rata-rata hanya sekitar 50–100 tahununtuk yang di utara, dan sekitar 20–30 tahun untuk yang diselatan. Dinasti Chen 陈 di selatan (557–589),mengalami dipimpin oleh lima kaisar bersne Chen, sampai akhirnya dihancurkan oleh Dinasti Sui [Sui] 隋yang berhasil menyatukan kembali seluruh Tiongkok, meskipun juga berumur pendek (581–618).
Dalam dialek Kheq, Chvn, v dibaca e seperti e dalam kata sekolah, sedang dalam dialek Konghu v dibaca sebagai a pendek, seperti u dalam kata Inggris luck, sum, but dll.