Bakti yang Benar ?
Kisah Zengzi 曾子 (Zeng Shen 曾參 505-453 BCE) yang berbakti ada dalam banyak kisah, tapi kisahnya yang paling menarik adalah kisah Zeng Zi dalam Kongzi Jiayu. Berkat penemuan arkeologi, Kongzi Jiayu ini sekarang dianggap sebagai salah satu buku yang menceritakan riwayat Kongzi dan ajaranNya.
Ayah Zengzi yakni Zeng Dian 曾點 (Zeng Zhe 曾晢) adalah murid angkatan pertama Kongzi memiliki kebun labu. Suatu ketika Zengzi menyiangi kebun labu dari rumput-rumput liar, secara tidak sengaja mencangkul akar tanaman labu. Saat ayahnya tahu, marah luar biasa dan memukuli Zengzi dengan tongkat hingga tidak sadarkan diri. Beberapa saat kemudian ia tersadar dan mendatangi ayahnya kemudian berkata,” Ananda tadi bersalah pada ayahanda sehingga ayahanda mengajari ananda. Apakah ada tubuh ayahanda tidak nyaman ?”. Kemudian Zeng Sen masuk kamar dan memainkan alat musik qin dengan nada yang bersemangat dengan tujuan agar ayahnya mendengar bahwa Zeng Sen tidak mengalami masalah apapun.
Ketika Kongzi mendengar kejadian ini, Beliau amat gusar dan berkata pada murid-muridnya,”Jika Zeng Sen datang, ia tidak boleh masuk.” Zeng Zi tentu merasa tidak bersalah kemudian ia melalui orang lain bertanya apa masalahnya. Kong Zi menjawab, “ Apakah kau tidak pernah dengar ? Dahulu kala Gu Shou 瞽瞍 memiliki anak bernama Shun 舜, yang selalu melayani ayahnya. Tapi saat Gu Shou hendak membunuh Shun, Shun melarikan diri. Saat Gu Shou memukul dengan ringan, Shun menerimanya. Tapi saat Gu Shou memukulinya dengan kejam dan tongkat besar, Shun melarikan diri sehingga ayah Shun tidak menanggung kejahatan sebagai ayah yang tidak adil dan Shun tidak kehilangan nama sebagai anak yang tidak berbakti. Sekarang Zeng Sen membiarkan ayahnya memukulinya dengan kejam bahkan ayahnya mau memukuli hingga mati tapi ia tidak menghindar. Jika ia sampai mati bukankah akan menjerumuskan ayahnya sebagai berperilaku tidak adil. Jika dibandingkan manakah yang tidak berbakti ? Kau bukankah rakyat dari raja ? Tahukah apa hukuman bagi pembunuh rakyat dari raja ?”
Saat Zeng Sen mendengar ini, ia menyadari bahwa tindakan baktinya adalah salah. Kemudian ia mendatangi Kongzi untuk mengucapkan terimakasih dan minta maaf atas kebodohannya.”
Dari kisah Zeng Zi ini, apa yang bisa kita pahami tentang bakti ?
“Bakti Yang Bodoh” 愚孝. Ini istilah yang digunakan untuk perilaku bakti yang dianggap sudah keterlaluan. Ironisnya ada yang masuk dalam kisah 24 anak berbakti. Kisah itu adalah “Mengubur anak merawat ibu” dimana kisah itu ada dalam kisah 24 anak berbakti pada masa dinasti Yuan dan ditulis oleh Guo Jujing 郭居敬.
Dalam kisah itu diceritakan pada masa dinasti Jin ada seorang yang bernama Guo Ju 郭巨 dan dahulunya berasal dari keluarga yang kaya raya. Ketika ayahnya meninggal, kekayaannya dibagi pada dua adiknya. Guo Ju seorang diri merawat ibunya, tapi nasib tidak berpihak padanya. Guo Ju menjadi miskin dan ketika istrinya melahirkan putranya, ia menjadi khawatir tidak sanggup merawat anaknya karena harus juga merawat ibunya. Kemudian ia berkata pada istrinya,” Ibu hanya satu sedangkan anak masih bisa kita buat.” Kemudian Guo Ju mengubur anaknya ketika ia ingin mengubur anaknya, ternyata tanah yang digalinya itu ada bongkahan emas. Jadi Guo Ju tidak jadi mengubur anaknya malah ia hidup kaya raya.
Walau kisah bakti ini ditutup dengan happy ending tapi apa ini termasuk bakti yang benar ?