VIA : Facebook Group Budaya Tionghoa
Budaya-Tionghoa.Net | Pada jaman dahulu kala hiduplah seorang yang berlagak pandai,setiap melakukan sesuatu pekerjaan selalu lain daripada yang lain.Suatu hari dia mendengar sekelompok orang sedang bercakap-cakap,mengatakan jika memakan buah pir baik untuk gigi akan tetapi tidak baik bagi limpa.Sebaliknya jika mengkonsumsi buah bidara(zizyphus jujuba) tidak baik bagi gigi namun baik untuk limpa.Setelah mendengar pembicaraan tersebut,ia berpikir sejenak,tiba-tiba mengeluarkan komentar.
|
Saya ada ide agar kita bisa mendapatkan manfaat sekaligus menghilangkan dampak negatif dari memakan kedua buah tersebut.Jika memakan buah pir kita kunyah saja dengan gigi tapi jangan sampai ditelan,dengan demikian gigi kita akan menjadi kuat,limpa juga tidak terganggu.Agar limpa kuat namun gigi tidak rusak,ketika kita mengkonsumsi buah bidara langsung ditelan saja.Mendengar komentar itu ada orang lain yang menimpali:menelan langsung buah bidara akan menbuat perut sakit.Akhirnya semua orang yang ada menertawakan pemikiran nyeleneh dari orang yang berlagak pandai tersebut.
Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita mendengarkan/mengetahui informasi tidaklah utuh,namun berlagak sudah memahami secara keseluruhan.Pepatah mandarin hu lun tun zao(menelan buah kurma bulat-bulat) digunakan untuk mengungkapkan menelan informasi tampa mencernanya/membaca tampa memahami.Pengalaman orang lain dapat kita jadikan sebagai referensi,akan tetapi kita tidak bisa mengadopsinya secara keseluruhan,perlu penyesuaian dengan kondisi kita masing-masing.
Menulis cerita di atas saya menjadi teringat masa-masa ketika masih bersekolah.Tidak semua mata pelajaran/mata kuliah mengandalkan daya ingat,beberapa mengharuskan kita untuk memahami.Rumus-rumus untuk bidang fisika,matematika,statistika sengatlah banyak.Kita hafal rumus belum tentu bisa menggunakannya,akan tetapi jika paham rumus kita tidak akan bingung dalam menghadapi aneka macam soal ujian.
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa
Pihak yang ingin mempublikasi ulang tulisan dalam web ini diharapkan untuk menyertakan link aktif : www.budaya-tionghoa.net , NAMA PENULIS dan LINK aktif yang berada didalam tulisan atau membaca lebih jauh tentang syarat dan kondisi . Mempublikasi ulang tanpa menyertakan tautan internal didalamnya termasuk tautan luar , tautan dalam , catatan kaki , referensi , video , picture , sama dengan mengurangi konten dalam tulisan ini.