Tanya
Saya ada pertanyaan lebih lanjut mengenai marga-marga Bangsa Tionghoa. Pertanyaannya adalah mengenai sejarah timbulnya marga-marga tersebut. BAgaimana dapat muncul sekian banyak marga? Kemudian sejak kapan sistim nama keluarga tersebut dipergunakan? Apakah ada hubungannya dengan klan-klan Bangsa Tionghoa awal?
Jawab : Awalnya marga (Mandarin: Xing, Hokkian: Sne, Hakka: Siang) diturunkan berdasarkan garis ibu. Hal ini terlihat dari huruf XING yang terdiri dari radikal NU (perempuan) dan SHENG (lahir).Munculnya berbagai macam marga antara lain karena:
Menggunakan lambang2 suku2 kuno, misalnya MA (kuda), LONG (NAGA), SHAN (gunung), YUN (awan)
Menggunakan nama negara, misal: Qi, Lu, Wei, Song
Menggunakan daerah kekuasaan, misal: Zhao, yang mendapatkan daerah kekuasaan di kota Zhao.
Menggunakan gelar jabatan, misal: Sima (menteri Perang), Situ (menteri tanah dan rakyat), Sikong (menteri PU)
Menggunakan nama pekerjaan, misal: Tao (keramik), Wu (dukun/tabib)
Menggunakan tanda dari tempat tinggal, misal: Ximen (gerbang barat), Liu (pohon yangliu), Chi (kolam)
Untuk lebih detailnya silahkan cari dan baca “Origins of Chinese People and Customs” karya Li Xiaoxiang):
Tanya
Saya juga tertarik untuk mengetahui mengapa marga Bangsa Jepang menggunakan dua huruf? Sedangkan marga Tiongkok kebanyakkan hanya satu huruf? Apakah ini merupakan bukti bahwa marga Jepang berasal dari Tiongkok.
Jawab : Marga bangsa Jepang memang sebagian besar terdiri dari dua huruf. Tetapi, ada juga marga Jepang yang terdiri dari satu huruf, misalnya: NISHI (barat, mandarin: XI).
Yang uniknya lagi, huruf NISHI (juga huruf lain yang dipakai sbg marga satu huruf) ini juga dipakai untuk marga lain yang dua huruf antara lain: NISHIDA, NISHIYAMA, NISHIMOTO, NISHIKAWA, dll.
Ada juga yang menggunakan tiga huruf, misalnya: KUBOTA (Mandarin: JiuBaoTian, lama jaga sawah).
Walaupun ada sedikit marga Jepang yang hurufnya sama dengan marga Tionghua, umumnya huruf yang dipakai dalam marga Jepang tidak sama dengan marga Tionghua.
Dalam bahasa Jepang ada dua cara membaca huruf Kanji (Mandarin: Hanzi, huruf Han), yaitu ONYOMI (sesuai bhs. Tionghua, umumnya terdiri dari satu suku kata) dan KUNYOMI (sesuai bhs. Jepang asli, umumnya lebih dari satu suku kata).
Umumnya marga yang satu huruf dibaca secara Kunyomi, sedangkan marga dua/tiga huruf dibaca dengan kombinasi Onyomi dan Kunyomi.
Tanya
Saya juga mendapati bahwa di Vietnam juga terdapat marga yang berkorespodensi dengan marga di Tiongkok, dimana hal ini saya ketahui dari huruf Mandarin yang dipergunakan untuk menuliskannya. Misalnya marga Tranh, ternyata hurufnya adalah Chen (Hokkian: Tan), marga Nguyen, huruf Mandarinnya adalah Yuan (Hokkian: Gwan). Marga Le yang huruf Mandarinnya adalah Li (Hokkian: Lie). Marga Ngo, yang huruf Mandarinnya adalah Wu (Hokkian: Go/ Gouw). Sebagai contoh Presiden Vietnam dahulu: Ngo Dienhanh yang huruf Mandarinnya berbunyi Wu Dingyuan. Apakah dengan demikian Bangsa Vietnam dapat dikategorikan sebagai Bangsa Tionghoa? Selanjutnya di Korea juga ada marga yang berkaitan dengan Tionghoa pula. Misalnya Marga Kim, yang Mandarinnya adalah Qing (Hokkian: Kiem). Marga Lee, yang Huruf Mandarinnya adalah Li (Hokkian: Lie). Apakah dengan demikian Bangsa Korea juga termasuk Bangsa Tionghoa? Demikian sedikit pertanyaan saya mengenai marga-marga Bangsa Asia Timur.Terima kasih atas jawabannya.
Jawab : Marga (dan nama) di Vietnam dan Korea memang ‘mengadopt’ marga (dan nama) Tionghua. Bisa dikatakan, marga2 di Vietnam dan Korea berasal dari marga Tionghua. Tetapi, bukan berarti orang Korea yang bermarga Lee pasti satu keturunan dengan orang Tionghua yang bermarga Li, walaupun hurufnya sama (radikal pohon/kayu ‘mu’ dan anak ‘zi’).
Bangsa Vietnam dan Korea hanya menggunakan marga Tionghua. Bangsa Tionghua sendiri tidak berasal dari nenek moyang yang sama. Saya forward diskusi saya dengan Rinto Jiang dan Soetiono di Tionghoa-net tentang asal-usul bangsa Tionghua.
Jadi, orang yang marganya sama belum tentu bersaudara, karena:
- Bangsa/sukunya memang berbeda
- Ada orang yang mengganti marganya karena berbagai alasan misalnya balas budi, diangkat anak, alasan politik
Contoh: Saya sendiri bermarga LIAO, tetapi kakek buyut saya seharusnya bermarga ONG (mandarin: WANG). Ia diberikan oleh ayahnya (ONG) kepada temannya (LIAO) yang tidak mempunyai anak. Jadinya, mulai kakek buyut saya sampai anak cucu saya nanti bermarga LIAO. Lain kali, saya akan coba tulis tentang marga Tionghua dan cara memilih nama Tionghua.
salam,
King Hian . 263.2611.2003
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua