Budaya-Tionghoa.Net | Kehamilan sebetulnya bukan hal yang aneh, setelah menikah, berikutnya apa lagi kalau bukan punya anak, terus mengawinkan anak, terus punya cucu. Yang saya tangkap untuk orang tionghua eh keturunan Tionghua kali yah, namanya anak tuh penting banget, kalau jaman dulu terutama mengharapkan anak laki laki untuk meneruskan marga, barangkali jaman dulu masih banyak perang jadi punya anak laki laki penerus marga tuh wajib, kuatirnya satu marga musnah gara gara pada gugur di medan perang itu, barangkali.
Artikel Terkait :
{module [201]}
|
|
|
Pokoknya berhubung dan berhubung, kalau ada nyonya muda yang hamil wah kesannya gimana banget. Buat yang hamil asyik kali ya, jadi pusat perhatian orang banyak, diistimewakan, biarpun begitu hamil pantangannya buanyak.
Triwulan Pertama (1-3 bulan)
Kehamilan biasanya belum kentara, apalagi bulan pertama, masih nebak nebak apa bener hamil atau cuman telat haid gara gara stress, Bulan kedua biasanya sudah mulai ngidam. Tapi Ngidam ini emang di Tiongkok sana dikenal atau tidak ya? Sepertinya hanya yang di Jawa saja yang seru acara ngidam mengidam. Temanku yang di Singapura malah bingung , tidak pernah denger apa itu ngidam (inggrisnya craving, mandarinnya apa ya? ada yang tahu?). Bulan ketiga mulai ada yang memberitahu tidak boleh begini begitu, tidak boleh ini itu, yang biasanya aneh aneh. Yang suruh penitihin pisau di perut, yang tidak boleh makan duren, yang jangan makan nanas, tidak boleh minum kelapa muda, tidak boleh minum air es atau es krim ,sebelum magrib harus udah dirumah, tidak boleh menjahit, dan suaminya kebagian juga, tidak boleh pasang paku, tidak boleh menggergaji, ajaib deh pokoknya.
Triwulan Kedua (4-6 bulan)
Biasanya orang sudah mulai kelihatan hamil, sekitarnya udah mulai nebak nebak, cowok apa cewek nih anaknya. Katanya kalau mukanya kelihatan lebih mulus dan lebih cantik berarti anaknya perempuan. Kalau mukanya jadi jerawatan, keringatan melulu, katanya anaknya laki laki. Ada juga yang mulai lihat lihat bentuk kehamilannya, yang bulet lonjong katanya anaknya laki, kalau melebar (tidak punya pinggang deh) anaknya perempuan. Jaman sekarang , USG saja beres, gampang dan cepat, dan langsung ketahuan. Triwulan kedua untuk orang tionghua belum boleh beli apa apa untuk si jabang bayi. Pamali, kata orang Sunda, pantang begitu. Khawatir nanti malah terjadi apa apa sama si bayi gara gara setan-setan yang iri, itu sebabnya , pura puranya belum ada apa apa. Kata nenek saya jaman dulu , orang hamil tidak boleh keluar rumah, tidak boleh pamer pamer kehamilan, entah ini adat tionghua atau adat jawa? sebab yang saya baca di buku perempuan hamil masih kerja di ladang .
Triwulan ketiga (7-lahir)
Nujuh bulan buat orang Jawa biasanya ada upacara seru. Saya tidak tahu budaya Tionghua ada hal yang seru seperti apa, tapi yang saya tahu di Bandung , Budaya Tionghua sudah tercampur begitu , jadi biasanya tidak memakai siraman tapi membuat rujak dan dikirim kepada kerabat dekat. Kalau rujaknya tidak enak , konon anaknya bakal laki-laki. Ibu-ibu biasanya suka tebak-tebakan anak perempuan atau anak laki-laki. Bulan kedelapan , para calon kakek-nenek biasanya sudah sibuk mencari nama bagus untuk calon cucu. Dipersiapkan nama baik untuk anak laki-laki dan perempuan. Soalnya karakter kedua sering diseragamkan untuk satu angkatan [nama generasi] . Tinggal karakter ketiga yang biasanya berupa harapan apakah namanya. Mulai bulan ketujuh , si calon ibu biasanya sudah disuruh latihan jalan [supaya proses melahirkan gampang , padahal berdiri saja malas rasanya , perut semakin berat] dan banyak berjemur dipagi hari , supaya anaknya jangan kuning , sampai tibanya kelahiran.
Masa Sesudah Melahirkan.
Penderitaan dimulai! Biasanya masa nifas yang 40 hari ini lebih sengsara dari masa kehamilan yang sembilan bulan. Pasalnya banyak aturan. Dimulai dari hari kelahiran. Belum tahu istilah bahasa Indonesia dan bahasa Mandarinnya apa , istilah bahasa Inggrisnya , confinement , biasanya disebut “sebulanan” saja. Ada yang merasa lengkap dengan 40 hari , ada yang merasa 30 hari cukup. Sebetulnya pemulihan dari si ibu yang melahirkan , seperti pemulihan orang habis sakit berat. Masa pemulihan ini dianggap penting . Konon kalau masa pemulihan ini tidak dijalankan dengan baik dan benar , disaat hari tuanya , sang ibu akan dihinggapi banyak penyakit seperti rematik , sakit kepala , sakit pinggang dan sakit punggung. Dua teman saya [angkatan pemberontak] tak peduli dengan masa sebulanan ini , akibatnya dibayar kontan. Yang satu sakit kepala setahun lebih , baru sembuh setelah tusuk jarum ke sinshe dan makan obat godok selama sekian bulan. Begitu selesai periksa , sinshenya langsung bilang ini gara-gara kamu menjalani masa sebulan sehabis melahirkan dengan cara tidak benar. Yang seorang lagi keluhannya banyak, ya sakit kepala, pinggang, punggung, kaki, tangan, kedinginan , gampang pilek. Baru sembuh setelah melahirkan anak kedua dan menjalankan sebulanan ini dengan baik dan benar (kapok dia!).
Menurut kedokteran, seorang ibu membutuhkan waktu 6 sampai 8 minggu untuk memulihkan diri setelah melahirkan, kali itu yang jadi dasar, terus dibantu oleh segala macam makanan sehat dengan berbagai tujuan, di budaya Jawa juga ada masa pemulihan ini, biasanya full jamu, sama ruwetnya dengan yang Budaya Tionghua punya. [Kalau ada yang tahu tatacara dalam budaya Jawa boleh dishare buat perbandingan]. Katanya, selama hamil temperatur badan ibu tuh naik 30% – 50%, makanya suka kegerahan , nah waktu melahirkan temperatur badan sang ibu turun drastis, baru menghabiskan tenaga dan cairan yang banyak, sehingga rawan “masuk angin” istilahnya lagi “dingin” . Itu sebabnya segala aturan dan makanan biasanya untuk membuat tubuh sang ibu menjadi hangat dan menjauhkan dari dingin dingin dan masuk angin. Itu sebabnya aturan nomer satu untuk para ibu yang menjalankan “sebulanan” ini adalah : dilarang mandi dan dilarang keramas selama sebulan! Kebayang tidak?. Saya menyebutnya masa sengsara. Aturan nomer dua, dilarang keluar rumah selama sebulan, kecuali ke dokter, itupun kalo bisa sebulan tidak usah ke dokter. Jadi tahanan rumah.
Aturan nomer tiga, tidak boleh makan yang enak enak [ bohong] . Maksudnya adalah makanan tidak boleh sembarangan, ada aturannya yang boleh dan yang tidak boleh, dan kebanyakan yang tidak bolehnya daripada yang boleh. Orang Tionghua membagi makanan jadi tiga macam, makanan panas, makanan dingin dan makanan netral. Ini yang digunakan untuk menyeimbangkan keadaan si ibu. Makanan dingin bisa jadi kembung, keram otot dan rematik. Makanan panas menyebabkan sakit tenggorokan, batuk, sariawan, sembelit, wasir dan bibir pecah pecah.
Yang termasuk makanan panas antara lain duren/durian, cabai, merica, daging sapi, minuman beralkohol, anggur, semangka, jahe, minyak wijen. Yang termasuk makanan dingin antara lain : melon, sawi, kol, timun, sayur mayur . Yang termasuk makanan netral: nasi, daging babi, telur, daging ayam, ikan bawal.
Makanan netral ini bisa jadi panas/dingin tergantung cara masak atau bahan lain yang dimasak bersamaan. Cara masak dengan menggoreng termasuk panas, dikukus termasuk dingin. Cara masak dan bahan diatur supaya seimbang. Misalnya mau makan sayuran (dingin) dimasak dengan minyak wijen dan jahe (panas). Makanan yang termasuk netral juga harus dimasak dengan yang terhitung “panas” untuk membantu ibu menangkal masuk angin. Masakan yang paling terkenal untuk ibu hamil adalah ayam mayou yaitu daging ayam dimasak dengan jahe,minyak wijen dan arak.
Air putih dan air teh termasuk dingin, bisa bikin kembung dan bikin pembuluh darah bengkak, dan bisa jadi gemuk air dan sulit langsing lagi nantinya. Jadi selama sebulan hanya boleh minum air putih sedikit. Sedihnya! Yang boleh itu minum teh khusus yang dibuat dari ketan hitam yang disangrai bersama jahe. Rasanya….. heheheheh….Supaya lebih manis sedikit boleh ditambah red dates atau lengkeng kering, direbus dengan api kecil dengan air. Perbandingan detailnya tidak begitu ingat. Yang saya ingat air untuk merebusnya, kalau misalnya satu panci jadi setengah panci, begitu. Dan harus dalam keadaan hangat selalu (masuk termos). Boleh minum berapa banyak pun. Kalau minum teh ini tidak kembung sih,malah jadi gerah. Celakanya, hanya boleh minum air putih satu cangkir saja, untuk sehari. Silahkan di irit-irit.
Tiap malam supaya badan cepat pulih harus minum kaldu, dimasak sama jahe dan arak kadang ditambah segala macem akar dan biji bijian untuk “cia po” (penguat badan). Dulu waktu mami saya habis melahirkan adik tiap malam diwajibkan makan masakan ayam/burung dara ini sepanci besar. Berhubung mami saya kurang suka, biasanya saya diselundupkan ke dalam kamar untuk bantu bantu ngabisin. Saya sih senang saja,soalnya menurut saya enak. Tapi kalau tiap hari makan seperti itu yah lama lama…..hmmmkkkkkkkk…
Kaldu ini selain mempercepat pemulihan juga bisa membuat air susu untuk sang bayi menjadi melimpah katanya, sebab segala kaldu kalduan itu membuat produksi susu menjadi lancar (serasa memelihara sapi). Selain itu juga membuat tidak cepat masuk angin, tapi harap memaklumi kondisi tubuh menjadi gerah selalu. Jahe sama arak! Belum lagi itu dimakan setiap hari, boleh pagi hari , boleh malam hari sebelum tidur, harus minum arak satu sloki untuk memperlancar peredaran darah, katanya.
Supaya tidak masuk angin , ibu yang habis melahirkan dianjurkan mengenakan piyama tangan panjang dan celana panjang. Kalau mau memakai daster-pun boleh tapi harus ditambah kain/sarung supaya bagian kaki tidak masuk angin, bisa rematik. Terus makanan dan minuman banyak mengandung jahe dan arak, kebayang gerahnya seperti apa? Tidak boleh mandi dan tidak boleh keramas. Di Singapura ada shampoo khusus namanya dry shampoo, merk Wella. Bentuknya seperti bedak, cara pakenya ya ditabur ke rambut terus dibiarkan beberapa menit dan disisir. Ya lumayan jadi tidak begitu lengket, jangan deket deket, baunya itu lhooo.
Selain jadi tahanan rumah, air putih yang dijatah, dan makanan yang tidak bervariasi, paling sengsara adalah urusan mandi. Hanya kalau di jaman sekarang banyak yang tidak tahan sepertinya , aturan juga disesuaikan. Selama 10 hari setelah melahirkan tidak ada kompromi, tidak boleh mandi , tidak boleh keramas. Paling hanya diperbolehkan membasuh badan dan wajah, pake waslap dan air panas. Rambut sama sekali tidak boleh kena air selama sebulan penuh! Pada hari kesepuluh boleh mandi dengan air khusus, air rebusan sereh ( bahasa Inggrisnya lemon grass) plus jahe yang banyak. Warna dan baunya agak menakutkan, tapi mendingan lah yang mana daripada tidak samasekali.
Oh iya, ini air mandi musti ditunggu agak hangat terus langsung dipakai mandi, tidak boleh sampai dingin, kalau terlanjur dingin harus dipanasin atau direbus lagi dan tidak boleh ditambah air dingin dari keran, nanti khasiatnya hilang. Mandinya juga harus lekas , khawatir ada angin masuk. Selanjutnya baru boleh mandi lagi pada hari ke 15, 20, 25, 30, 35, 40. Hari ke 30 dan 40. Boleh keramas dengan air rebusan khusus ini. Setelah lewat masa sebulanan ini silahkan mandi seperti biasa, sehari duakali, tiga kali juga boleh, asal jangan tengah malam aja,
Pada hari terakhir ini biasanya keluarga yang baru punya bayi mengirimkan kue ke saudara/famili. Kalau di Singapura sini semua toko kue punya paket khusus untuk Baby full month, isinya kurang lebih kue tart, plus angku kueh (itu kue yang merah merah isi kacang hijau) dan telur rebus yang dikasih warna merah merah (yang keren telur ayamnya diganti sama coklat berbentuk telur yang warnanya merah) Sayang saya tidak tahu telur dan angku kue yang wajib ada itu melambangkan apa sih? Apa ada yang tahu? Plus minta tambahan info untuk tatacara 40 hari ini, untuk persiapan,
Tambahan : Zuo Man Yue (Mandarin) atau Co Mua Gue (Hokkian) adalah perayaan kecil2an untuk sang bayi yang telah genap berumur 1 bulan sejak kelahirannya. Biasanya dilakukan dengan memberikan Man Yue Bing (Kue Mua Gue) untuk kerabat dan teman2 keluarga karena kesibukan orang masa kini. Orang masa dulu mengenal Man Yue Jiu (Pesta Mua Gue) yang diadakan untuk merayakannya. Zuo Yue Zi (Mandarin) atau biasanya disebut Co Gue Lai (Hokkian) adalah masa 1 bulan sejak kelahiran sang bayi di mana sang ibu biasanya menjalani masa istirahat setelah melahirkan.