Photo Ilustrasi : May Four Movement 1919
Budaya-Tionghoa.Net |Melengkapi anggota milis Budaya Tionghua yang masing2 punya spesialis di bidang dialek maupun bidang sastra, saya ingin menurunkan satu tulisan tentang bahasa Tionghoa. Mohon koreksi dan tambahannya bila dalam tulisan ini ada kesalahan maupun kekurangan. Sebelumnya saya dan Sdr. KH pernah berargumentasi mengenai perbedaan pandangan mengenai dialek2 dalam bahasa Tionghoa dalam satu kesempatan.
Bahasa Tionghoa (Hua Yu) yang kita kenal sebenarnya adalah bahasa Han (Han Yu). Selain itu, bahasa Han juga dikenal dengan sebutan bahasa nasional (Guo Yu), bahasa China (Chung Wen). Bahasa ini karena penggunaannya sangat luas sehingga juga mempengaruhi bahasa lainnya di sekitarnya seperti bahasa Jepang, Vietnam dan Korea yang masih mempergunakan banyak frase dan tulisan Han dalam bahasa mereka.
Bahasa Han adalah salah satu dari bahasa piktograf dunia yang berkembang sempurna. Walaupun pelafalan (prononsiasi) tiap2 dialek sangat berbeda namun dalam penulisannya (literatur), bahasa Han mempunyai tata dan struktur bahasa yang sama.
Sebelum peristiwa 4 Mei (Wu Shi Yun Dong) tahun 1919, literatur (penulisan) karakter bahasa Han disebut “Wen Yan” atau literatur klasik dan setelah itu, bahasa Han dalam tulisan yang kita kenal sekarang adalah bentuk “Bai Hua” atau bentuk umum yaitu bahasa yang dipergunakan sehari2. “Bai Hua Wen” ini didasarkan atas tata bahasa Han dialek Utara.
Bahasa Han yang kita kenal sebagai bahasa Mandarin sekarang menggunakan dialek Beijing sebagai dasar pelafalan (intonasi), kosa kata dan tata bahasa. Sekarang ini digunakan sebagai bahasa resmi di Mainland China, Taiwan dan Singapura. Sedangkan HK dan Macau menggunakan dialek Kanton sebagai bahasa resmi mereka selain bahasa Inggris dan Portugis.
Namun dalam literatur, Mainland China dan Singapura menggunakan Simplified Chinese (Jian Ti Zih) sedangkan Taiwan, HK dan Macau menggunakan Traditional Chinese (Fan Ti Zih). Simplified Chinese diperkenalkan oleh pemerintah Komunis pada tahun 50-an sebagai penyederhanaan dari Traditional Chinese.
Karena wilayah Tiongkok yang luas, walaupun literatur yang dipergunakan ada keseragaman dan bisa dimengerti oleh semua orang Chinese di baik di utara maupun selatan, namun dalam perkembangannya, pelafalan dan logat yang berbeda menghasilkan dialek yang berbeda juga.
Malah bila sekilas didengar, maka setiap dialek sama sekali tak ada hubungannya dengan dialek lain maupun bahasa Han itu sendiri. Di utara, penduduk yang menggunakan bahasa Han dialek utara walaupun terpisah ratusan kilometer, masih bisa saling mengerti satu sama lain.
Namun, di selatan terutama di propinsi Fujian, kadang2 penduduk yang sama2 menggunakan bahasa Min (Hokkian) yang cuma terpisah puluhan kilometer antara satu desa dengan desa lainnya tak dapat mengerti satu sama lain, inilah yang dibahas Sdr. KH dalam tulisannya tentang logat2 dalam dialek Hokkian.
Bahasa Han yang kita kenal sebagai bahasa Tionghoa (Hua Yu) sekarang terdiri dari berbagai macam dialek. Saya lebih suka menggunakan kata dialek daripada bahasa daerah karena antara satu dialek dan dialek lainnya masih ada hubungannya. Lain dengan bahasa daerah Batak yang sama sekali lain dari bahasa daerah Jawa di Indonesia.
Kembali ke topik, antara satu dialek dengan dialek lainnya terdapat perbedaan yang jelas dalam pelafalannya. Misalnya orang HK yang berdialek Kanton tak dapat saling mengerti dengan orang Beijing yang berdialek Beijing.
Namun di antara dialek2 ini masih dapat disatukan dan disebut bahasa Han karena adanya kosa kata, struktur, tata bahasa dan penulisan (literatur) yang sama. Karena itu, walaupun antar dialek tak dapat saling mengerti satu sama lain, namun mereka dapat berkomunikasi dengan tulisan yang sama.
Menurut ahli bahasa (linguis) luar negeri, bahasa Han sering dikelompokkan menjadi 1 dialek tersendiri yang setingkat dengan dialek lainnya. Namun ahli bahasa China sendiri lebih suka mengelompokkan dialek2 tadi sebagai dialek dari bahasa Han, sedangkan bahasa Han mengambil dialek Utara sebagai sumber kosa kata, struktur, tata bahasa dan nada (intonasi).
Ahli bahasa mengelompokkan dialek2 dari bahasa Han tadi menjadi 7 dialek utama. Di dalam dialek utama tadi masih ada sub-dialek yang berbeda dalam pelafalan namun masih dapat dikelompokkan ke dalam dialek utama tadi. Sub-dialek inilah yang saya sebut sebagai logat karena masih dalam satu dialek. Logat Tai Shan dalam dialek Kanton adalah sedikit lain daripada logat orang HK.
[Bagian 1] [Bagian 2] [Bagian 3] [Kompilasi]
Rinto Jiang
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua