Photo Credit : NaraPics , Capgome Pontianak
Budaya-Tionghoa.Net| Ada dua macam seni permainan barongsai: tradisionil dan modern. Yang tradisionil umumnya dijalankan oleh perguruan silat, kebanyakan dari aliran selatan yang berasal dari propinsi Fujian, Kwang Tung, dsb. Menurut peraturannya pemain harus sembahyang dulu, dsb.
Juga ada peraturan kalau sedang bermain barongsai ketemu altar harus pai pai, kalau masuk lewat pintu harus pai pai, kalau ketemu rangkaian buah jeruk dan kol, etik bermain kalau ketemu perguruan lain yang lebih senior supaya tidak terjadi perkelahian, dsb. Kepala barongsainya besar sekali, dibuat dari bambu, dan beratnya antara 7-10 kg. Tubuh barongsai pun panjang sekali. Maka kaki (kuda2) harus kuat, tangan juga. Gerakannya juga agresif dan energetik.
Barongsai Samsi populer di daerah Tiongkok Selatan. Mayoritas orang Tionghoa yang merantau berasal dari Selatan, sehingga jenis barongsai yang populer di luar Tiongkok adalah samsi. Tubuh samsi memang panjang karena pemain belakang (ekor) tidak banyak “berhubungan” dengan pemain depan (kepala). Berbeda dengan sai/singa utara (Mandarin: beishi) yang pemain belakangnya selalu memegang pinggang pemain depan. Orang2 Tiongkok Utara lebih menyukai sai yang berbulu kuning dan berpita merah atau hijau.
Barongsai modern diciptakan sebagai sport dan kesenian/hiburan kebudayaan. Maka tidak ada peraturan sembahyang sama sekali. Kepalanya jauh lebih kecil dan ringan dibanding kepala barongsai tradisional (3-4 kg). Tubuhnya pun lebih kecil dan proporsional dengan kepala sehingga lebih menyerupai singa.
Dengan perubahan design dan konteks permainannya maka gerakan permainannya lebih menyerupai gerakan binatang (kadang2 anjing, kucing, singa, macan, dicampur tergantung cocok/bagus dilihatnya bagaimana).
Gerakannya lebih lucu dan hidup. Style ini umumnya dimainkan diatas patok dan ada standardisasi penilaian untuk pertandingan internasional. Tapi hanya karena kepalanya lebih ringan, tidak berarti lebih mudah daripada barongsai tradisional. Malah conditioning fisik pemainnya lebih berat karena harus lompat2 diatas tonggak setinggi lebih dari 10 meter. Jadi kaki, perut, dan stamina harus KUAT sekali.
Photo Credit : Dema , Capgome Garut
Ada yang mengatakan bahwa permainan barongsai modern dipelopori oleh Malaysia. Di mana para pemain samsi mengenakan “celana bulu”, sedangkan dalam permainan tradisional tidak mengenakan “celana bulu”.
Permainan naik ke atas patok/tonggak/meihuazhuang juga mulai diperkenalkan di Malaysia. Selain itu permainan liong modern juga dimulai di Malaysia. Liong modern adalah liong yang berkepala kecil, dicat dengan cat yang bisa berpendar jika diberi lampu ultraviolet. Apakah informasi ini betul?
Sekarang gaya yang lebih populer adalah modern, karena lebih bagus dilihatnya. Pemainnya juga biasanya langsung join tanpa ada latihan silat sama sekali. Latihannya disesuaikan dengan kebutuhan permainan.
Saya menulis semua ini dari “insider’s perspective,” sebagai pemain barongsai gaya modern. Anggota tim barongsai kita berasal dari berbagai macam latar belakang agama. Pemain simbal kita aktif di gereja sebagai pemain musik mengiringi lagu2 ibadah. Ada yang Kong hu cu, ada yang Buddhist, ada yang Atheis, etcetera. Kita semua main karena kita tertarik dengan keindahan seni barongsai.
Karena tertarik dengan sejarahnya, saya join perguruan kungfu tradisional yang terkenal dengan permainan barongsai tradisional gaya Kwang Tung. Tapi mereka sendiri tidak pernah ada acara sembahyang, hio, dsb. sebelum main. Suhu-nya sendiri bilang mereka hanya ingin melestarikan tradisi dan kebudayaan Tionghoa melalui kesenian barongsai supaya generasi muda saat ini tidak lupa dengan akar mereka.
Saya sendiri tidak pernah melihat pemain barongsai yang kesurupan ketika bermain. Rata-rata pemain barongsai jaman dahulu paham beladiri. Karena bio (baca:miao) memiliki fungsi sosial selain tempat penghormatan leluhur maka tidak aneh barongsai berbaris di bio untuk menghormati leluhur.
Biasanya ada upacara kai guang atau blessing bagi barongsai yang akan berarakan di jalan. Blessing itu berkaitan dengan upacara misalnya Yuan Xiao atau hari ulang tahun leluhur tertentu (cat:saya tekankan arti leluhur disini karena dewa dan leluhur sudah rancu dikalangan masyarakat kita).
Tidak pernah ada orang yang kesurupan bermain barongsai karena tentunya akan menjadi lucu dan tidak sinkron gerakannya dengan pemain yang lain. Kerjasama team diperlukan untuk bermain barongsai. Selain itu ada 3 jenis barongsai dan samsi. Shi Zi , Chan Shi , Qi Lin. Biasanya Qi Lin tidak dimainkan sembarang waktu. Shi Zi dan Chan Shi inilah yang sering dimainkan.
Arti kata khuntaw/kuntao sebenarnya berasal dari kata quan thou yang berarti kepalan bukan tongkat dan golok. Dahulu di daerah utara istilah itu adalah quan shu atau seni tinju. Sedangkan arti kata Wu bukan beladiri tapi menghentikan kekerasan. Jadi arti kata WU SHU adalah seni menghentikan kekerasan bukan seni berkelahi atau menjadi preman.
Kuntao adalah terjemahan Hokkian dari bahasa Mandarinnya Quan Dao (Quan = tinju, Dao = jalan). Arti Wu saya ambil dari akar pembentukan kata yang artinya mencegah kekerasan. Karena arti kata WU terdiri dari 2 yaitu Zi dan Ge yang menghentikan tombak. Memang sungguh disayangkan Wu Shu sekarang ini sudah seperti entertainment saja.
Wushu modern memang ada pro dan con-nya. Positifnya yah memang bagus dilihat, malah tingkat kesulitan gerakannya tinggi sekali jadi atlit wushu dari luar Tiongkok tidak ada yang bisa menang kalau diadu dengan atlit profesional dari Tiongkok.
Sayangnya gerakannya terlalu stylized jadi tidak efektif kalau dipakai untuk tujuan membela diri. Ada yang bilang bahwa wushu modern diciptakan oleh birokrat sentral Tiongkok untuk merubah seni bela diri tradisional menjadi sport supaya tidak bisa digunakan oleh rakyat untuk memberontak melawan pemerintah. Tapi menurut versi lain, wushu justru diciptakan untuk mempromosikan seni beladiri tradisional supaya orang jadi lebih tertarik untuk menelusuri jurus aslinya yang telah dirubah menjadi jurus standard (semua atlit diajarkan jurus yang sama).
Tahun 2004 di Zhengzhou diadakan pertandingan wushu terbesar dalam sejarah modern: First World Traditional Wushu Festival — dimana 1200 atlit dari 62 negara (termasuk Indonesia) ikut bertanding. Sepanjang 11.5 mil dalam jalan menuju biara Shaolin di Songshan, 40000 murid wushu memperagakan berbagai macam jurus tangan kosong, senjata, teknik latihan, dsb. untuk menyambut delegasi2 dari berbagai macam negara. Event yang dipertandingkan termasuk wushu modern, kungfu tradisional (termasuk leitai), dan sanshou.
Xuantong , Mike , Kinghian
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua
Lampiran Pertanyaan
Di TV ada liputan asal muasal Barongsay dan para pemainnya menyatakan bahwa sebelum mereka bermain mereka harus berdoa / menyembah lebih dahulu didepan patung Buddha di Vihara. Sebaiknya kita berhati-hati dalam hal ini. Kalau sekedar melihat tidak menjadi masalah tapi kalau sampai memainkannya dan mengundang masuk ke tempat kebaktian gereja, ya berhati-hatilah agar iman kita tidak menjadi tumpul dan kehilangan kepekaan. Masalah Barongsai tentu tidak bisa disamakan dengan makanan bakmi dan bacang. [Herlianto]
Sebagai tambahan kalau pemain sudah kena doa2 biasanya matanya nya saja sayu, kesurupan, jadi lemah tidak kuat kalau berantem. Apalagi kalau maen pake Salto, berguling2 ditanah, musti koordinasi bagus, salah2 kepala kebentur lantai aspal. [Johanes]