Budaya-Tionghoa.Net | Disini aku akan membicarakan dua perbedaan antara guru dan murid dalam praktek sebagai politikus, administrator negara dan sebagai pengajar dan ilmuwan, baiklah aku mulai dengan yang pertama. Sesudah meninggalnya Perdana Menteri Ji Huanzi, pemerintahan Lu diberikan pada Ji Kangzi.
|
Ji Kangzi berencana akan memanggil Kong Fuzi kembali ke Lu, tetapi bawahannya bernama Gong Zhizhong dan bawahan lainnya sangat tidak setuju tindakan ini dan mereka berkata bahwa pangeran yang lalu pernah memakai Kong Fu Zi sebagai menteri kehakiman dan acting perdana menteri, tetapi dengan Kong Fu Zi tidak gampang untuk bekerja sama, karenanya Beliau meninggalkan pekerjaannya. Ji Kangzi lalu bertanya:” Apakah kita lebih baik memanggil muridnya saja untuk datang ke Lu?” Mereka mengusulkan untuk memanggil Ran Qiu, murid Kong Fu Zi yang berumur tigapuluhan, dia ternyata sangat pandai sering dipuji oleh gurunya sebagai murid yang banyak talentanya, suatu administrator yang hebat. Ran Qiu dipanggil dan diangkat sebagai kepala dari daerah tanah sewahan di Feiyi.
Sewaktu Ran Qiu menjadi kepala di Feiyi beliau bekerja keras dan menunjukkan kepandaian dalam mengatur negara, daerahnya tenang dan penduduknya meningkat, pertanian berkembang dengan baik dan penghasilan tahunan meningkat. Semakin Ran Qiu bekerja keras, Ji Kangzi semakin percaya padanya, semakin Ji Kangzi percaya padanya lebih baik lagi Ran Qiu mengabdi pada Ji Kangzi. Ji Kang Zi sering minta advis padanya dan Ran Qiu memberikan analisa yang mendalam tentang keadaan dua negara bermusuhan antara Lu dan Qi dan advisnya di kerjakan dalam praktek mendapatkan sukses.
Perlu aku terangkan disini bahwa:
- Mengenal sifat-sifat Kong Fu Zi dia tidak nanti mau mengambil fungsi sebagai kepala dari sebuah tanah sewahan, mengingat status Beliau yang begitu tinggi.
- Kong Fu Zi mengerjakan fungsinya dahulu dinegara Lu dibawah Pangeran Ding sangat efektif, dalam waktu setahun negara menjadi tentram, makmur dan banyak penduduk dari negara sekitarnya berdatangan untuk tinggal di Lu, sebaliknya penjahat-penjahat melarikan diri keluar negeri. Bahkan Beliau menghindari rencana pembunuhan pangeran Ding waktu beliau diundang untuk pertemuan persahabatan sebagai tipu muslihat ke negara tetangganya Qi. Kong Fu Zi mengaturnya dengan teliti dan penuh tanggung jawab, negara yang ditinggalkan dijaga dengan kekuatan militer yang kuat dan Beliau mengantar Pangeran Ding dengan di lindungi oleh tentara yang tangguh de sebelah kanan dan kiri Pangeran. Inilah kewaspadaan dan ketelitian Kong Fu Zi dalam mengatur negara. Memang Beliau mempunyai sifat yang sukar, berdisplin dan banyak pembantu raja yang iri hati pada Kong Fu Zi. Pekerjaan Kong Fu Zi begitu efisien, sehingga negara negara tetangga Lu memakai politik Kong Fu Zi sebagai contoh (lihat bagian 2).
Sudah biasa bahwa Kong Fu Zi berbincang-bincang dengan murid-muridnya pada waktu senggang, terutama dengan murid-murid kesayangannya. Pada satu hari Beliau bercakap-cakap dengan Zi Xia , salah satu murid terpandai dari Kong Fu Zi, mereka duduk sambil minum teh.
Dalam percakapan itu Zi Xia bertanya pada gurunya: “Bagaimana pandangan bapak pada Yan Hui?” Kong Fu Zi berkata: ”Yan Hui adalah murid yang suka belajar, terutama mengenai kebajikan. Kalau saya membicarakan sesuatu, dia bisa memberikan argumen-argumen tentang tema itu dengan sepuluh contoh-contoh. Apa yang telah dia pelajari selalu dipraktekkan; tentang kebajikan, dia lebih unggul dari aku”. Bagaimana dengan Zi Lu? Guru Kong menjawab: ”Zi Lu banyak pengetahuannya tentang kemiliteran, kuat, gagah dan pandai kungfu, tentang keberanian aku kalah dengan dia”. Zi Xia bertanya lagi: ”bagaimana pandangan Bapak tentang Zi Gong?” Kong Fu Zi menjawab: ”Zi Gong banyak ilmunya, dia seorang orator yang pandai berdebat, tentang pidato aku harus mengakui kekalahanku padanya”. Zi Xia lalu bertanya lagi: ”bagaimana dengan Zi Zhang, Pak?” Beliau menjawab: ”Zi Zhang mempunyai sifat-sifat yang sangat teliti dan mencerminkan seorang yang mempunyai kewibawaan. Tentang ini aku kalah dengan dia”.
Zi Xia menunjukkan keheranan dengan pertanyaannya yang dikatakan dengan agak keras sebagai berikut: “kalau begitu, mengapa mereka belajar pada bapak?” Gurunya dengan tersenyum berkata: ”janganlah Anda emosional, aku akan memberi penjelasan padamu. Yan Hui betul berbudi, tetapi dia tidak dapat menahan emosinya kalau dia tidak dapat mengerjakan sesuatu kebaikan pada hari itu. Zi Lu memang seorang yang gagah-berani, tetapi kurang berhati-hati. Zi Gong seorang orator yang baik, tetapi dia tidak bisa menutup mulutnya tentang sesuatu. Zi Zhang seorang yang berwibawa, tetapi dalam interaksi dia kurang supel. Jika aku bisa mendapatkan semua sifat-sifat yang baik dari empat orang itu, aku toh tidak mau menukar dengan sifatku yang aku punyai; karenanya itu mereka ingin menjadi muridku”.
Dari pembicaraan ini dapat disimpulkan bahwa di dunia ini banyak orang yang bijaksana, tetapi mengapa Confucius tetap dihormati dan tetap mempertahankan statusnya sebagai seorang sarjana yang besar, karena Beliau mempunyai visi dan misi yang lebih besar dan luas dari pada mereka. Meskipun ada banyak orang yang bijaksana tetapi mereka tidak dapat menyamai kelebihan dari Kong Fu Zi guru yang besar.
Dr Han Hwie-Song
HKSIS , Mailing List Budaya Tionghua , Maret 2005
Catatan Admin : Tulisan Dr Han Hwie Song terdiri dari enam bagian , telusuri artikel terkait untuk melihat keseluruhan bagian.
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa
Pihak yang ingin mempublikasi ulang tulisan dalam web ini diharapkan untuk menyertakan link aktif : www.budaya-tionghoa.net , NAMA PENULIS dan LINK aktif yang berada didalam tulisan atau membaca lebih jauh tentang syarat dan kondisi . Mempublikasi ulang tanpa menyertakan tautan internal didalamnya termasuk tautan luar , tautan dalam , catatan kaki , referensi , video , picture , sama dengan mengurangi konten dalam tulisan ini.