Budaya-Tionghoa.Net| Jiaozi terdiri dari bahan daging dan sayur yang dibungkus oleh satu lapisan tipis. Jiaozi disajikan dengan beberapa bumbu seperti saus , bawang putih , arak beras dan vinegar. Jiaozi bisa diolah dengan beberapa cara dari direbus , dikukus , seperti suijiao atau suikiauw , sampai ke versi kuotie yang lebih kering , dan lebih akrab di kalangan masyarakat Indonesia.
|
Lapisan kulit yang menggunakan bahan telur adalah variasi lain yang disebut danjiao. Dalam menu dimsum ala orang Konghu , jiaozi juga menjadi bagian standar dari menu dimsum. Variasi bahan untuk bagian isi adalah daging bagi , daging udang , daging ayam , tahu dan sayuran. Restoran kelas atas mungkin menggunakan bahan yang lebih mahal lagi seperti sirip hiu , sarang burung dan lobster.
[Foto Ilustrasi : Denny Tan , Facebook Group Budaya Tionghoa , 20 Oktober 2011 , Sumber tidak tersedia]
Jiaozi di kawasan Tiongkok utara dan Kuotie yang populer di kalangan Tionghua diaspora merupakan salah satu menu utama yang disajikan di hari Imlek. Bentuk makanan ini seperti uang tael , sehingga dipercaya dengan menyajikannya di hari Imlek bisa membawa kemakmuran dan keberuntungan.
Menurut legenda , jenis makanan ini diciptakan oleh Zhang Zhongjing [150-219 M] seorang ahli pengobatan dimasa akhir Dinasti Han. Versi lain ada yang menyebutkan makanan tradisional ini sudah ada 1600 tahun yang lalu.
Seperti umumnya pengaruh budaya Tionghua yang meradiasi kawasan sekitar Tiongkok , makanan ini juga menyebar di beberapa kawasan atau negara. Di Jepang makanan ini dikenal sebagai Gyoza yang diturunkan dari dialek Shandong , Giaozi . Orang Vietnam mengenal makanan ini sebagai Banh Cheo.
Kuotie yang versi kering , dapat dinikmati oleh masyarakat Indonesia dan tersedia dibeberapa restoran atau ada yang membuatnya sendiri. Salah satu teman penulis biasa menyajikan kuotie bikinan ibunya ,ketika teman-temannya datang berkunjung kerumahnya. Dapat dimakan bersama-sama saat berkumpul dalam kondisi makanan yang hangat.
Budaya-Tionghoa.Net| Mailing List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa