Budaya-Tionghoa.Net | Oey An Siok dilahirkan di Tangerang pada tahun 1915. Pendidikannya diperolah di sekolah THHK dan Overseas Chinese Institute di Batavia. Tahun 1932 dia lulus ujian Junior Cambridge Local Examination dan ditahun berikutnya Oey An Siok lulus dari Senior Cambridge Local Examination [Leo Suryadinata , p49]
|
Awalnya ia bekerja di harian Siang Po. Selama tiga tahun [1942-1945] Oey diinternir Jepang di Bukit Duri, Serang, dan Cimahi. Dipertengahan tahun 1950an , karya-karya Jin Yong dan Liang Yushen mulai marak diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Oey An Siok termasuk penerjemah , selain itu ada Gan KL [Gan Kok Liang] dan OKT atau Oey King Tiam. Hasil terjemahannya dimuat sebagai cerita bersambung di Star Weekly , Sin Po dan Republik. Oey juga sempat menjadi sekretaris perkumpulan Jang Seng Ie [1964-1984]. [Leo Suryadinata , p49]
Ada anggapan bahwa Oey Kim Tiang bersama dengan “Boe Beng Tjoe” yang dianggap sebagai nama samaran Oey An Siok. Tidak sepenuhnya tepat untuk mengatakan nama “Boe Beng Tjoe” adalah ‘nama samaran’ Oey An Siok. Nama “Boe Beng Tjoe” yang dalam bahasa Hokkian, berarti “Si Tanpa Nama” sebenarnya berawal sebagai nama samaran (pseudo-name) OKT sendiri, yaitu untuk karya-karya terjemahan yang almarhum kerjakan bukan untuk penerbit Keng Po, misalnya untuk penerbit-penerbit Kisah Silat, Mekar Djaja, Marga Raya, dll. Karena sebagai karyawan tetap Keng Po, Oey Kim Tiang merasa tidak etis apabila ia menulis untuk pihak lain dengan memakai ‘trade-mark’ yang masyarakat mengenalnya sebagai orang Keng Po. Judul cersil yang diterjemahkan OKT dengan nama “Boe Beng Tjoe” a.l. adalah “Sin Tjioe Eng Hiap”.
Kemudian nama “Boe Beng Tjoe” juga dipergunakan sebagai pseudo-name dari kerjasama (kolaborasi) antara OKT dengan sepupunya Oey An Siok. Ini berawal dari sakitnya OKT ketika sedang menerjemahkan suatu naskah, padahal ‘the show must go on’, dan An Siok bersedia menggantikan sepupunya sementara dia sakit. Ketika OKT sudah sembuh, ternyata kerjasama itu dilanjutkan beberapa kali lagi. Judul cersil yang diterjemahkan OKT bersama Oey An Siok dengan nama “Boe Beng Tjoe” a.l. adalah “Sin Tiauw Hiap Lu”, “Ie Thian To Liong (To Liong Too)”, Hoei Ho Gwa Toan”.
Tetapi nama “Boe Beng Tjoe” juga pernah dipergunakan oleh Oey An Siok sendiri, tanpa berkolaborasi dengan OKT (walau dengan sepengetahuan, bahkan blessing-nya), untuk beberapa judul cersil. Judul cersil yang diterjemahkan Oey An Siok sendirian dengan nama “Boe Beng Tjoe” a.l. adalah “San Hoa Lie Hiap”.
Ia meninggal karena kecelakaan kendaraan pada 11 Nopember 1987.
REFERENSI :
- Akhmad Bukhari Saleh , “Mailing List Budaya Tionghua” , Arsip No 21894 , November 2006
- Akhmad Bukhari Saleh dan Golden Horde, “Oey Kim Tiang” , http://web.budaya-tionghoa.net/tokoh-a-diaspora/tokoh-tionghoa/1723-oey-kim-tiang-1903-1995-
- Leo Suryadinata, “Prominent Indonesian Chinese” , 1995
- Buku Peringatan 50 Tahun RS Husada
- Benny G Setiono , “Tionghoa Dalam Pusaran Politik”
Budaya-Tionghoa.Net |Mailing-List Budaya Tionghua