Budaya-Tionghoa.Net| Studi tentang prinsip-prinsip Cara Integral membimbing kita untuk mempelajari seni akupuntur. Kalau sudah memahami bahwa proses spiritual mengharmoniskan dan memperbaiki energi spiritual, fisik, dan mental, kita perlu mengetahui mekanisme sistem energi dan cara kerjanya di dalam tubuh. Kita juga perlu memahami bahwa pengetahuan tentang kesatuan tubuh, pikiran, dan jiwa tidak diperoleh dengan membedah dan mengamati tubuh sebagaimana yang dilakukan dalam praktek riset medis. Orang berbatin sehat di masa lalu secara megagumkan meggunakan kemampuan penglihatan mental dan mencoba mengenal sirkulasi energi di salurannya dalam tubuh manusia. Walaupun kita tidak tertarik pada evolusi spiritual, pemahaman atas prinsip energi tetap saja penting untuk menjaga keseimbagan dan kesehatan baik fisik maupun mental.
|
Akupuntur, salah satu bidang penyembuhan integral, adalah ilmu yang berkaitan dengan pemrosesan, penyimpanan, distribusi, pengaktifan energi vital di dalam tubuh manusia, dan pengaitan energi dengan energi alam semesta. Akupuntur mempengaruhi sirkulasi energi dalam diri manusia agar menjadi halus. Orang berbatin sehat di zama dulu menemukan bahwa ada manifestasi energi halus yang beredar melalui organ-organ dan daging, yang pada akhirnya menembus tiap jaringan dan sel tubuh. Nama yang diberikan untuk energi ini adalah Chi. Chi diterjemahkan sebagai ‘energi vital’ atau ‘kekuatan hidup’. Manusia merupakan perwujudan dari semua energi alam semesta, termasuk energi matahari, bulan, bintang, dan bumi.
Selama ribuan tahun, orang-orang berbatin sehat mencoba memahami kesatuan dan keterkaitan antara manusia dan alam. Energi yang diwujudkan manusia, dan yang diwujudkan semsta tunduk pada hukum alam yang sama. Karenanya, prinsip-prinsip yin dan yang serta lima fase evolusi energi berlaku untuk tubuh manusia, seperti juga untuk tubuh semesta.
Lima fase evolusi energi berhubungan dengan organ-organ internal: kayu mempengaruhi hati dan kantung empedu: api mempengaruhi jantung, usus kecil, perikardium, dan jaringan lemak; bumi mempengaruhi limpa, pankreas, dan lambung; logam mempengaruhi paru-paru dan usus besar; dan air mempengaruhi ginjal dan empedu. Iklim pada empat musim, termasuk angin, hujan, petir, guntur, dan embun, juga perwujudan dari energi Yin-Yang. Semua trasformasi energi berinteraksi di dalam diri manusia, menghasilkan tubuh, pikiran, dan jiwa dengan segala ekspresinya.
SALURAN ENERGI
Energi organisme manusia memiliki jalan dan arah, yang menentukan perilaku manusia. Energi bersirkulasi seperti juga darah dan cairan limpa. Orang-orang yang berbatin sehat mengamati bahwa sakit di dalam tubuh akan hilang kalau pengobatannya manjur. Mereka juga memperhatikan bahwa perangsang dan obat penenang berefek pada organ-organ tubuh. Obat penenang
yang diarahkan pada titik di lutut dapat mempengaruhi wajah, sedangkan yang diarahkan pada titik di ibu jari dapat mempengaruhi paru-paru dan kerongkongan.
Melewati masa observasi yang lama serta pegalaman penyembuhan dan respons, titik-titik sensitif pada tubuh dirumuskan. titik-titik sensitif ini digolongkan ke dalam duabelas kelompok tama dan dua kelompok penunjang. Semua titik dapat dihubungkan dengan sebuah garis yang menjadi jalur energi tubuh. Hasil akhir observasi disimpulkan melewati masa ribuan tahun. Hasilnya: ada jalur-jalur transmisi energi yang tidak hanya menghubungkan semua organ tubuh, tetapi juga menghubungkan semua organ di luar tubuh dengan di dalam tubuh.
Pendeteksian jalur-jalur energi diibaratkan sebagai usaha menemukan sumber air dengan “menusuk-nusuk” tanah. Titik-titik sensitif menyediakan data berguna, yang kemudian menghasilkan teori tentang adanya jalur energi tersebut. Pertemuan jalur energi, disisi lain, sebenarnya juga bisa dikatakan sebagai spekulasi, namun yang bersifat sistematis. Jalur-jalur yang mengedarkan energi itu muncul di kulit dan di dalam tubuh, melewati organ-organ. Pemetaan atas jalur energi memang dilakukan di masa prasejarah. Meskipun demikian, hingga saat ini tak ada penemuan fisiologi lain yang bisa menandingi pemetaan jalur energi itu. Guru-guru di masa silam menemukan bahwa jalur energi adalah jalur energi kosmis, dan jalur energi tidak hanya menghubungkan satu organ dengan organ lainnya, tetapi juga menghubungkan organ dengan alam semesta. Studi komunikasi internal dan eksternal serta keterkaitan antar organ ini bersasaran penyembuhan integral.
Di dalam tubuh ada tiga sirkulasi kekuatan hidup. Pertama, sirkulasi dalam atau sirkulasi inti yang berupa aliran energi ke seluruh organ-organ dalam. Kedua, sirkulasi luar yang berupa aliran energi di sekitar jaringan kulit. Ketiga, sirkulasi gabungan sirkulasi dalam dengan luar. Energi vital yang bersirkulasikan di dalam tubuh manusia dibangkitkan, disimpan, dan diedarkan oleh organ-organ dalam.
Jalur-jalur sirkulasi energi di dalam organ dan antar organ tidak dapat terwujud begitu saja. Sirkulasi dalam dan sirkulasi gabungan tidak dapat berlangsung secara langsung karena keduanya dipengaruhi oleh titik-titik di permukaan tubuh. Dengan begitu, titik-titik penting dipermukaan tubuh (kulit) dicari. titik yang dapat menciptakan kekuatan hidup ini disebut titik-titik akupuntur — disebut demikian karena menggunakan jarum yang ditusuk pada titik-titik di kulit.
Beberapa titik berfungsi mengontrol energi permukaan secara langsung; beberapa lainnya mempengaruhi energi inti secara tidak langsung; sisanya mempengaruhi sirkulasi gabungan agar dapat menciptakan energi cadangan. Dengan merangsang titik-titik di permukaan tubuh, ketidakseimbangan, kekurangan, kelebihan, kemacetan, dan kebocoran energi dapat dinormalkan.
Guru-guru mengadakan klasifikasi atas YiN-yANG berdasarkan polarisasi (pengtubuan) energi di dalam tubuh. Organ-organ pencernaan makanan, mulut, hidung, dan pelepasan dihubugkan oleh saluran Yang. Sementara itu, saluran Yin menghubungkan organ-organ yang aktif dalam transformasi dan penyimpanan energi. Kedua belas saluran utama berikut adalah saluran energi organ tubuh yang diklasifikasikan berdasarkan Yin-Yang dan lima fase evolusi energi.
paru-paru — Yin, dipengaruhi logam
usus besar — Yang, dipengaruhi logam
lambung — Yang, dipengaruhi bumi
limpa — Yin, dipengaruhi bumi
jantung — Yin, dipengaruhi api
usus kecil — Yang, dipengaruhi api
empedu — Yang, dipengaruhi air
ginjal — Yin, dipengaruhi air
perikardium — Yin, dipengaruhi api
jaringan lemak — Yang, dipengaruhi api
kantung empedu — Yang, dipengaruhi kayu
hati — Yin, dipengaruhi kayu
Arah aliran energi sangat peting. Normalnya, energi Yang mengalir ke atas, sedangkan energi Yin mengalir ke bawah. Aliran energi sepanjang saluran di permukaan kulit mudah digambarkan ketika posisi tubuh berdiri tegak lurus. Saluran Yin berada di bagian depan tubuh dan berpusat di dada, sdangkan saluran Yang berada di belakang. Semua saluran berjalin sedemikian rupa
sehingga energi dapat mengalir secara konstan dan berkelanjutan.
Ada juga delapan saluran energi. Dua yang pokok adalah tu mo atau pembuluh yang mengontrol semua saluran Yang dan menjaga spiritualitas, dan jen mo yang mengontrol saluran Yin dan menjaga metabolisme.
Sirkulasi energi tidak hanya dilakukan jen mo dan tu mo. Enam saluran Yang, enam saluran Yin, dan delapan saluran energi ekstra membentuk jaringan. Penjelasan lengkap tentang saluran energi termuat di buku-buku akupuntur.
Tiap saluran mengalami pembesaran dan penyusutan selama 24 jam setiap hari. Setiap saluran dialiri paling banyak energi selama dua jam.
Tiga jenis aliran dikenal sebagai sirkulasi orbit kecil, sirkulasi orbit besar, dan sirkulasi delapan saluran energi ekstra.
PENYEMBUHAN INTEGRAL DAN HUKUM ALAM
Basis penyembuhan energi adalah hukum kosmis Yin-Yang. Kelangsungan hidup makhluk, keharmonisan individual, fenomena, dan sirkumstansi bergantung pada keseimbangan Yin-Yang. Menjaga keseimbangan menjadi fungsi lima fase evolusi energi. Jika lingkungan internal dan eksternal tak berubah, tak akan ada kebutuhan akan mekanisme pengatur. Hidup sendiri tidak statis, selalu ada perubahan dalam hidup. Polaritas energi juga berubah-ubah. Karenanya, harus ada sistem pengontrol yangtidak hanya menjaga keseimbangan polaritas energi, tetapi juga mengatur pergantian suasana. Sistem pengontrol tersebut adalah lima fase evolusi energi.
Kalau siklus transformasi energi terganggu, sakit akan muncul. Saat itulah lima fase evolusi energi saling bertempur dan saling menghancurkan. Sistem lima fase evolusi energi menjadi proses homeostasis yang jauh lebih lengkap daripada proses yang dilakukan pengobatan Barat. Homeostasis diartikan sebagai sistem pengontrol diri otomatis yang menjaga makhluk hidup dan
mengatur keseimbangan di dalam dan di luar tubuh.
Semua makhluk hidup bersifat homeostasis. Kalau tidak, makhluk hidup tak akan bertahan. Semakin kompleks organisme semakin penting proses homeostasis. Kalau homeostasis tak berfungsi, organisme menderita dan mati. Tujuan penyembuhan integral adalah menjaga homeostasis dengan menerapkan prinsip Yin-Yang dan lima fase evolusi energi.
ORGAN – GAMBARAN UMUM
Sebelum kita diskusikan sistem rga dari sudut penyembuhan integral, perbedaan antara pemahaman sistem organ cara Barat dan cara Timur (spiritualitas perlu diketahui).
Anatomi Barat memandang manusia sebagai struktur yang dapat dipilah-pilah seperti mesin. Tujuan pemilihan adalah mengetahui bagaimana bagian-bagian tubuh bekerja. Jadi, dapat dikatakan bentuk menentukan fungsi. Di pihak lain, pendekatan spiritual memandang manusia sebagai kesatuan tubuh, pikiran, dan jiwa.
Dari perspektif pengobatan integral, fungsi organ yang justru menentukan struktur dan bentuk organ. Penyembuhan integral mengutamakan dua belas sistem inilah yang membuat manusia bisa bernapas, mencerna makanan, bergerak, dan berpikir. Keterkaitan energi menjadi tanggung jawab semua fungsi.
Menurut pengobatan tradisional integral, konsep organ bukan sekadar bentuk fisik, melainkan pemegang peran dalam pemrosesan, penyimpangan, dan distribusi energi. Pengobatan modern memperhatikan struktur dan organ yang menentukan fungsi. Ini berbeda dengan pengobatan integral yang mengutamakan fungsi.
Organ tidak mengacu pada kesatuan anatomis, melainkan mengacu pada manifestasi energi yang bisa bereaksi terhadap fisik. Pengatur suhu, misalnya, bereaksi kalau suhu tubuh tidak beres. Dengan demikian, apa yang menjadi fokus dalam pemikiran integral memang berbeda dengan pemikiran Barat.
Organ-organ dibedakan atas sifatnya, yang menyesuaikan diri dengan fase-fase siklus alam semesta. Sifat organ menentuka tanggung jawab organ dalam menjaga keharmonisan dengan alam. Dengan memahami siklus transformasi energi, aktivitas fisiologis di dalam tubuh manusia dapat dikaitkan dengan hal-hal penyeimbang di alam. Transformasi energi yang sama menyehatkan. Bumi dan musimnya juga menanggapi tubuh manusia.
Tiap organ mewakili tiap fase evolusi energi tertentu. Tiap organ menanggapi manifestasi dari fase lainnya di alam semesta. Karenanya, definisi organ tidak terbatas hanya pada organ fisik dalam tubuh. Organ didefinisikan sebagai semua fenomena atas tubuh, baik di dalam tubuh maupun di luar. Yang menjadi manifestasi dari energi organ. Organ yang mencakup kaitannya dengan alam semesta di luar. BT
MANIFESTASI ENERGI DALAM TUBUH
Perubahan, baik perubahan baru maupun transformasi, terjadi karena chi. Semua makhluk juga terjadi karena chi. Chi menyelimuti alam semesta dan menggerakkan alam semesta. Bagaimana bisa sesuatu selainchi memberikan sinar pada matahari, bulan, planet, dan bintang; menyebabkan guruh bersuara; menciptakan angin dan awan; menumbuhkan makhluk; mengubah musin? (Nei Ching, bt)
Chi adalah energi universal yang menyusun, menembus, dan menggerakkan apa pun. Chi dapat didefinisikan sebagai penyebab, asal sekaligus efek Asal. Chi menjadi esensi awal alam semesta sekaligus hukum semua gerakan.
Chi yang membeku disebut masalah. Chi yang menyebar disebut ruang. Chi yang menggerakkan bentuk dinamakan hidup. Chi yang bercerai dan keluar dari bentuk sama dengan kematian. Chi yang mengalir mendatangkan kesehatan. Chi yang terhalang membawa sakit. Chi meliputi semua hal, mengalir melalui semua hal. Sinar planet bergantung pada chi. Cuaca terjadi karena chi; juga musim. Nei Ching memuat: “Di surga ada chi, sementara di bumi ada bentuk. Kalau keduanya saling mempengaruhi, maka ada kehidupan.”
Chi atau energi vital mengaktifkan dan menjaga hidup. Chi menghidupkan proses-proses di dalam tubuh, yakni pencernaan, pernapasan, sirkulasi darah, mengedarkan cairan tubuh, dan pengeluaran. Chi organ-organ membuat lima indera manusia berfungsi sebagaimana dinyatakan dalam kutipan berikut:
“Indera penciuman berfungsi kalau chi paru-paru mengalir di hidung. Manusia dapat membedakan warna kalau chi menembus ke mata; dapat merasa kalau jantung dimasuki chi, dan merasakan apakah makanan dapat dimakan kalau limpa ditembus chi. Kemampuan tujuh lubang bergantung pada penembusan chi kelima organ.” (Su-Wen, bt)
Meskipun sifat chi tak perah berubah, energi bipolar (dua kutub) ini mewujudkan diri dalam bentuk yang berbeda. Ada beberapa bentuk chi. Chen chi menciptakan vitalitas fisik. Hsieh chi merupakan energi yang tidak menyehatkan. Yuan chi mewujudkan vitalitas manusia, sedangkan shing chi adalah energi reproduktif dan energi fisik. Dalam terminologi fisiologi
integral, yeng chi menandai energi cair yang tampak, sedagkan wei chi energi tubuh yang tak tampak.
Kita merasa menjadi manusia baru kalau esensi hidup, ching chi ibu dan bapak, bertemu dan menyatu di dalam rahim. Persatuan ini menghasilkan yuan chi — eneri vital sebagai fondasi pembentukan struktur mental dan fisik manusia. Yuan chi dapat memodifikasi diri bergantung pada tuntutan lingkungan eksternal. Bagaimana pun, sifat yuan chi tak pernah berubah.
Ketika manusia meninggal, yuan chi terpecah belah menjadi beberapa komponen aspek: aspek fisik kembali ke bumi, sedangkan aspek halus (roh) kembali ke surga. Yuan chi adalah energi pertama manusia. Selama masa kehamilan, yuan chi jabang bayi bergantung sepenuhnya pada ibu dengan sarana tali pusar. Saat lahir, yuan chi berfungsi membantu transformasi energi yang dihasilkan dari makanan.
Yuan chi berdiam di bawah pusar, lebih rendah dari tan tien. Kekuatan yuan chi menentukan lama hidup manusia. Kerjanya tak dapat ditingkatkan, namun justru dapat menyusut akibat gaya hidup yang berlebihan. Kalau yuan chi menyusut, lama hidup manusia pun berkurang. Meskipun demikian, yuan chi dapat diperbaiki dengan hidup tenang dan sederhana.
Pemeliharaan tubuh bersumber dari dua hal: makanan dan udara. Makanan, yang mengandung esensi bumi, masuk ke perut, tempat yuan chi beraktivitas dan tempat panas dihasilkan dari pembakaran energi. Energi esensial yang disaring dari makanan (ku chi) dikirim ke limpa untuk diperbaiki. Dari limpa, ku chi menuju paru-paru. Ditunjang panas yang dihasilkan pada organ
pengatur suhu, esensi bumi dari makanan bercampur dengan esensi surga dari udara. Hasil pencampuran ini disebut chung chi. Chung chi kemudian ditanggapi oleh yuan chi di tan tien yang ada di bagian lebih bawah. Di tan tien, chung chi berubah menjadi cheng chi atau esensi fisik, sebentuk energi yang sanggup bersirkulasi ke seluruh tubuh dan memenuhi kebutuhan tubuh.
Dalam Ling-Shu dinyatakan:
Manusia menerima chi dari makanan. Chi disaring, disimpan, dan dialirkan ke seluruh tubuh melalui aktivitas enam lubang dan lima organ. Sebagian komponen mewujudkan wei chi, energi pelindung dan penjaga; komponen yang lain merealisasikan yeng chi, energi perawat dan konstruktif. Yeng chi bersirkulasi di dalam pembuluh darah dan kelenjar air. Wei chi sendiri bersirkulasi di tempat lain pada tubuh.
Sebagaimana diuraikan di atas, chen chi bersirkulasi ke seluruh tubuh dalam dua bentuk utama. Satu disebut yeng chi atau energi cair yang membawa sari makanan ke seluruh tubuh. Sementara yeng chi mengalir di pembuluh darah, kelenjar limpa dan kelenjar lainnya, wei chi juga diedarkan ke seluruh tubuh. Wei chi menjaga vitalitas yang tak tampak. Wei chi mewujudkan satu
lapis kehangatan pada kulit dan menyebarkan panas ke semua organ, otot, dan tulang.
Beberapa fungsi wei chi adalah melindungi tubuh dari penyakit, menghangatkan daging, membuka dan menutup pori-pori, menjaga kesehatan, dan melindungi tulang serta sendi. Sakit apa pun yang disebabkan faktor eksternal menandai malfungsi wei chi. Sementara itu, yeng chi dianggap sebagai Yin karena tersusun atas substansi yang halus dan mengalir di pembuluh darah, serta
cairan tubuh. Sebaliknya, wei chi sebagai pelindung digolongkan sebagai Yang dan tersusun atas unsur kasar.
Yeng chi dan wei chi saling bergantung. Yeng chi menjaga tubuh dari dalam, sedangkan wei chi melindungi dari luar. Penjagaan tidak dapat berlangsung kalau tubuh terkena penyakit. Meskipun yeng chi ditekankan sebagai pelindung dalam dan wei chi sebagai pelindung luar, keduanya saling menjaga luar, dan dalam tubuh.
Chi dalam tubuh manusia tidak berbentuk tetap. Kadangkala chi muncul dalam bentuk yang tak tampak, misalnya energi suhu panas ketika demam, cairan embun di telapak tangan, dan ionisasi ketika mengadakan latihan Tai Chi. Chi dapat tampak dalam keadaan berkeringat, diare, demam disertai pilek, orgasme, menangis, dan mulut berliur. Tampak tidaknya chi bergantung pada
faktor internal dan eksternal dalam hidup, emosi, iklim, dan lain-lain. Kalau chi kuat, chi akan mengalami ionisasi. Kalau lemah, chi mencair.
Organ-organ menggunakan chi yang beredar untuk menjaga hidup dan menunjang aktivitas tubuh. Kelebihan energi dikirim ke ginjal. Di ginjal energi diubah menjadi ching chi, energi fisik, untuk kemudian disimpan. Ginjal berlaku sebagai gudang penyimpan energi cadangan yang telah diperbaiki. Energi itu dikirim ke organ-organ lain kalau diperlukan. Sakit, trauma, stres,
keranjingan sesuatu, dan seks yang berlebihan menyebabkan penipisan ching chi. Kalau ching chi tidak mencukupi, aktivitas yeng chi dan wei chi juga menurung sehingga tubuh mudah terkena penyakit. Ini akan melemahkan vitalitas tubuh.
Penyimpanan dan konsumsi ching chi berlangsung secara normal sepanjang tahun dan aktif dilakukan selama musim gugur dan musim dingin. Kalau persediaan ching chi mencukupi pada musim dingin, penyakit yang sering muncul di musim semi dapat dihindarkan. Kapan pun energi yang menjadi esensi hidup diperlukan organ tubuh, ginjal akan mengirimkannya. Jadi, kalau tubuh terserang peyakit atau kelelahan, ching chi dikonsumsi. Jika persediaan ching chi banyak, tubuh akan kuat.
Sebagai energi reproduktif, ching chi bertanggung jawab atas pembentukan sperma dan sel telur dan meentukan kesuburan pada musim semi. Persatuan ching chi induklah yang menghasilkan yuan chi dan rahim kehidupan baru. Kalau ching chi rusak, fungsi ginjal akan mempengaruhi organ-organ lain, misalnya merapuhkan tulang dan gigi. Kasus demikian kerap terjadi pada ibu-ibu yang sedang hamil. Kehamilan dapat menghabiskan ching chi. Cara mengatasinya dengan diet dan hidup alamiah.
Ching chi mendewasakan wanita di usia 14 tahun, sedangkan pria di usia 16 tahun. Lebih lanjut, menopouse dialami wanita di usia 49 tahun, sedangkan pria di usia 64 tahun. Waktu itu bisa bervariasi.
Manusia yang berkembang di masa lalu menemukan bahwa chi adalah indikator hidup yang pasti dan penting. Agar makhluk hidup dapat berfungsi vital, yeng chi dan wei chi mutlak dikandung. Pengobatan integral mempertimbangkan fungsi-fungsi vital manusia, yakni energi fisik, energi emosional, energi mental, nergi spiritual, dan energi kehendak. Semua fungsi dalam diri
manusia menjadi ekspresi yang berbeda dari chi. Tanpa pemahaman atas fungsi chi, pengobatan medis terbaik tidaklah lengkap.
DARAH
Organ pemanas di tengah tubuh menyaring cairan dan mengubah warnanya menjadi merah. Cairan merah itulah yang disebut darah. (Ling-Shu)
Energi dari makanan yang telah diperbaiki, ku chi, bukan hasil transformasi energi makanan satu-satuya. Sari makanan dimanfaatkan untuk pembentukan darah. Darah dihasilkan dan disimpan di organ pemanas bagian tengah tubuh, tepatnya di lambung, limpa dan hati. Dari organ-organ itu, darah diedarkan ke seluruh tubuh. Walaupun merupakan substansi yang konkrit, darah dan
cairan tubuh tak dianggap mengandung energi spesifik seperti organ-organ lainnya. Karnanya, volume dan komposisinya konstan. Dalam situasi tak stabil, darah baru harus dibentuk, sebagaimana yeng chi, dan wei chi. Darah dengan begitu lebih merupakan alat energi ketimbang energi.
Yeng chi dan darah selalu dikaitkan dengan sirkulasi dan gizi. Apabila fungsi yeng chi dan darah normal, tubuh menjadi kuat. Semua mekanisme juga berjalan lancar. Kalau sirkulasi yeng chi dan darah terhambat, tubuh terserang penyakit. Bila sirkulasi lancar, kulit, daging, otot, tulang, dan sendi akan kuat dan fleksibel.
Dengan demikian, alasan kenapa mata dapat melihat, kaki dapat berjalan, tangan dapat menggenggam, kulit berkeringat, dan lain-lain dapat diawab dengan memperhatikan darah yang mengaliri mata, kaki, tangan, dan bagian tubuh lainya. Chi menjadi “jenderal” bagi darah. Kalau chi mengalir, darah juga ikut mengalir. Sepanjang saluran dan pembuluh darah, darah dan yeng chi
mengalir seiring sejalan.
Kalau chi dan darah tidak seimbang, Yin dan Yang saling menyerang. Yeng chi melawan wei chi: darah melawan chi, sehingga darah dan chi terpisah dengan keadaan yang satu jelek, sedagkan lainnya bagus. (Ling-Shu)
SHEN
Shen–yang terkadang ditulis sen–dapat didefinisikan sebagai energi pengarah yang menentukan dan menguatkan karakter istimewa manusia. Energi bertanggung jawab atas pengaturan hidup. Shen mewakili konsep perkembangan yang tak dapat dirasakan langsung. Shen dapat mewujudkan diri, sehingga dapat dirasakan. Itu terjadi kalau shen berhadapan dengan energi Yin. Shen
menentukan, menghasilkan, dan menjaga konfigurasi energi dalam diri mausia. Di Barat, kata “roh” sering dipakai untuk mengacu shen.
Bagaimana pun, shen tidak sama dengan roh. Shen merupakan dewa yang megarahkan hidup, sedangkan rohmerupakan perasaan. Shen aktif mempengaruhi konfigurasi manusia atau benda.
Shen ditumbuhkan oleh esensi yang disaring dari udara, makanan, dan air. Shen juga merupakan jiwa yang mengarahkan aktivitas chi. Empat grup aktif mewujudkan shen di dalam tubuh.
Po berkaitan dengan aspek fisik. Po menjaga fungsi paru-paru. Lebih khusus, Po mengarahkan energi-energi fisik, yakni yeng chi, wei chi, chen chi, dan yuan chi.
Jiwa pengarah lainnya adalah hun sebagai aspek halus yang menjaga fungsi organ hati. Hun mewakili kekuatan yang membentuk kepribadian dan kecakapan berpikir baik sadar maupun tak sadar.
Po dianggap sebagai Yin, sedangkan Hun sebagai Yang. Sebuah kitab kuno menyebutkan Po adalah jiwa (ling) yang melekat pada makhluk hidup, sementara HUn adalah shen yang melekat pada chi.
“I” adalah energi yang menjaga fungsi limpa. Energi ini mengarahkan ingatan.
Berikutnya, Chih atau kemaan, yang menjaga fungsi gijal, mengarahkan kehendak.
Semua fungsi di atas ditentukan dan dikontrol oleh shen yang menempati jantung. Melihat, mendengar, berbicara, kesadaran, berpikir, dan pergerakan tubuh merupakan manifestasi shen. Jiwa yang tidak sanggup menjalankan fungsinya mengakibatkan sakit. Kalau jiwa lemah, mata tidak awas, vitalitas lenyap, sehingga bisa saja menyebabkan sakit jiwa.
Michael Suswanto ,20720,20060820
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa