Budaya-Tionghoa.Net | Lanny Gumulya dilahirkan pada tahun 1944 di Jakarta. Di masa Sukarno , Lanny bersama atlet Indonesia lainnya seperti Ferry Sonneville , Tan Joe Hok , , Liem Tjeng Kiang , Goei Kok Nio dll menyumbangkan medali emas pada Asian Games di Jakarta pada tahun 1962 dan Ganefo di tahun 1963. Lanny meraih medali emas di nomer papan tiga meter putri. (Kompas , 2011) . Kemenangan Lanny ini diluar dugaan karena dua atlet Jepang Sakuko Kadokura dan Sakoko Tomoe , lebih diunggulkan dan difavoritkan sebagai juara . (Laksmi , Handayani , p93)
|
||||
Pencapaian Lanny dkk membuat Indonesia berhasil mencapai prestasi yang sulit diulangi dimasa sekarang , yaitu menjadi juara dua Asian Games , kalah oleh tim Jepang yang saat itu meraih juara dengan perolehan medali jauh lebih banyak dan memang menjadi kekuatan olahraga Asia.
Sebelum mencapai prestasi internasional , Lanny mendominasi pertandingan tingkat nasional . Dari buku biografi Mien Brodjo disebutkan bahwa Lanny bersama Mien Brodjo adalah dua atlet yang mewakili Indonesia ketika bertanding di Filipina. Di Filipina , Lanny meraih juara pertama dan Mien Brodjo sendiri menjadi juara kedua. Lanny juga meraih medali emas di Pekan Olahraga Nasional – PON VI di tahun 1961.
Tempo ditahun 1981 menyebut Lanny yang pada waktu itu sudah berusia 37 tahun sebagai bekas primadona loncat indah yang masih cantik . Karir Lanny sebagai atlet praktis berhenti setelah Lanny menikah dengan Charlie Kartadinata (anak pemilik pabrik kecap cap Bango) di tahun 1966 dan melakukan bulan madu panjang di Spanyol selama tiga tahun dan baru kembali ke Indonesia tahun 1970. Karena kesibukannya itu Lanny menolak tawaran Koni sebagai pelatih. (Tempo , 1981)
REFERENSI :
- Sri Iswati , Putri Takarini . “Setelah Angin Kedua : Biografi Mien Brodjo” , 2008
- Tempo ,”Menolak Jadi Pelatih” , 28 Agustus 1981
- Kompas , “Asian Games Dan Indonesia” , 11 November 2011
- Brigitta Isworo Laksmi , Primastuti Handayani, “M.F. Siregar , Matahari Olahraga Indonesia” , 2008
Budaya-Tionghoa.Net |Mailing List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa