Budaya-Tionghoa.Net | Tulisan Qijing Shisanpian ini ditulis oleh Zhang Ni. [1] Terbagi dalam beberapa bab : tentang biji dan papan , tentang perhitungan , tentang penguasaan area dstnya
Bab I. Tentang Biji [2] dan Papan
Sepuluh ribu makhluk berasal dari Satu. Oleh karena itu tiga ratus enam puluh perpotongan di papan weiqi juga mengandung Yang Satu. Yang Satu adalah prinsip penurunan angka, dianggap sebagai kutub, dan menghasilkan 4 titik ujung.
|
Tiga ratus enam puluh perpotongan berhubungan dengan jumlah hari dalam satu tahun. Dibagi ke 4 sudut, seperti 4 musim, di mana masing-masing memiliki 90 perpotongan, seperti jumlah hari dalam 1 musim. Ada 72 perpotongan di tiap sisi, melambangkan hou [3] dalam satu tahun. Tiga ratus nam puluh biji dibagi rata menjadi hitam dan putih, melambangkan Yin-Yang.
Garis di papan membentuk jaring yang disebut ping, dan kotak yang terbentuk disebut gua[4]. Papan weiqi kotak dan diam, biji bulat dan dinamis.[5]
Sejak jaman dahulu, tidak pernah ada satu pemain yang meletakkan biji di tempat yang sama dalam situasi yang sama dengan permainan sebelumnya.
Zuozhuan [6] menyebutkan “Tiap hari adalahbaru”[7] Oleh karena itu, pemikiran haruslah mendalam dan analisa harus sempurna, dan berusaha mengerti proses menuju kemenangan dan kekalahan; inilah cara mencapai apa yang masih belum tercapai.
Bab 2. Tentang Perhitungan
Pemain yang memiliki konfigurasi yang benar dapat menggunakan kekuatan atas musuhnya. Oleh karena itu seorang pemain harus membangun strategi secara
internal (dalam pikiran) sehingga konfigurasinya lengkap.[8]
Jika ia dapat menilai siapa yang akan menang sementara permainan masih berlangsung, maka dialah yang berhitung dengan baik. Jika ia tidak dapat melakukannya maka ia tidak melakukan perhitungan dengan baik. Jika ia tidak dapat menentukan siapa yang menang dan kalah meski permainan sudah berakhir, maka ia tidak melakukan perhitungan sama sekali!
Tertulis dalam Sunzi Bingfa, “Siapa yang berhitung dengan sempurna akan menang; siapa yang berhitung sekedarnya akan kalah. Tetapi bagaimana dengan ia yang tidak melakukan perhitungan sama sekali?”
Inilah sebab kalkulasi harus dilakukan, dengan tujuan melihat siapa yang akan menang atau kalah.
Bab 3. Tentang Penguasaan Area
Penguasaan area berarti menggambarkan garis besar permainan ketika biji diletakkan di papan. Di awal permainan, posisi dibagi menjadi 4 sudut. Kemudian permainan dimulai dan biji-biji diletakkan tidak paralel maupun berdampingan, melewati 2 perpotongan dan satu biji di bawahnya. Dari 2 biji yang berdekatan, 3 kotak boleh dilewati; dari 3 biji berdekatan, empat. Lima kotak boleh dilewati jika ia hendak mendekatkan konfigurasi biji-bijinya yang lain; namun kedekatan tidak berarti berdampingan, dan jarak tidak boleh terlalu jauh.
Semua ini diperdebatkan oleh orang-orang terdahulu, dan kemudian aturan dibuat oleh generasi selanjutnya. Oleh karena itu, mereka yang tidak ingin menerima melainkan ingin mengubah aturan-aturan tidak akan mengetahui hasil akhirnya. Dalam Shijing[9] tertulis, “Tanpa awal yang baik, tidak akan ada akhir yang baik”.[10]
Bab 4. Tentang Menyerang
Dalam permainan weiqi, sangat penting berhati-hati dan tepat mengambil tindakan. Di akhir permainan, pemain ahli akan menguasai papan tengah, pemain kurang ahli akan menguasai pinggir papan, dan pemain dengan keahlian rata-rata akan menguasai sudut-sudut.
Pendapat umum menyatakan bahwa kadang-kadang banyak biji dikorbankan alih-alih inisiatif tidak hilang. Ini disebabkan kehilangan inisiatif berarti menyerahkannya kepada musuh, yang tidak memiliki inisiatif sebelumnya. Sebelum menyerang sisi kiri, awasilah sisi kanan; sebelum menyerang ruang di belakang garis musuh, amatilah apa yang di depannya.[11] Tidak perlu membagi dua grup ‘hidup’ karena keduanya akan tetap ‘hidup’ dalam kondisi apa pun, meskipun keduanya tidak terhubung. Jarak antara biji tidak boleh berlebihan; kedekatan tidak sama dengan berdampingan.[12]
Lebih baik mengabaikan biji-biji yang terancam daripada mempertahankannya dan membuat (membangun) posisi baru. Daripada berusaha melakukan langkah tidak berharga, lebih baik mengekploitasi kesempatan memperkuat posisi. Jika terdapat banyak biji musuh dibandingkan bijimu di suatu area, pertama-tama teliti dan carilah kemungkinan bertahan hidup. Dalam situasi sebaliknya, pertimbangkan baik-baik kesempatan untuk mengembangkan konfigurasi. Kemenangan terbaik adalah tanpa konflik, maka posisi terbaik adalah yang tidak menimbulkan konflik. Dalam kasus apa pun, anda tidak akan kalah jika bertempur dengan baik, dan jika posisimu tidak teratur maka anda akan kalah.
Meskipun di awal permainan biji-biji harus diatur sesuai dengan aturan, akhirnya anda harus menggunakan imajinasi untuk meraih kemenangan. Telitilah perkembangan area serinci-rincinya: jika area terbangun dengan kuat, ia tidak akan bisa digoyah, tetapi jika anda mengejutkan musuh dengan ide yang tidak disangka, ia akan kebingungan karena ia tidak pernah memperhitungkannya.[13]
Jika musuh mempertahankan diri dengan tidak melakukan apa pun, sesungguhnya itu tanda-tanda ia akan menyerang. Jika ia tidak mengabaikan area kecil dan tidak memainkan biji di sana, sesungguhnya ia merencanakan serangan besar di situ. Pemain yang meletakkan bijinya tanpa rencana sesungguhnya tidak memiliki strategi: jika ia hanya merespon langkah musuhnya, ia menuju kekalahan. Dalam Shijing tertulis: “Bergetar di tepi tebing curam”[14]
ALFRED SHI
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua
[1] Ditulis oleh Zhang Ni di masa Huangyou (1049-1054 AD), dinasti Song.
[2] Di sini diterjemahkan sebagai biji, dalam bahasa Inggris disebut sebagai piece atau stone.
[3] Satu Hou sama dengan 5 hari.
[4] Artinya ‘ruang kecil’
[5] Dinamis di sini artinya biji dapat diletakkan di mana saja di titik-titik perpotongan garis sehingga berbeda dengan papan, biji weiqi bersifat dinamis.
[6] Catatan Musim Semi dan Gugur (Spring and Autumn Annals)
[7] Seiring dengan yang tertulis dalam Sunzi Bingfa pada bab tentang perhitungan.
[8] Dualisme internal dan eksternal di sini merujuk pada pikiran pemain (internal) dan konfigurasi biji-bijinya yang terlihat di papan weiqi (eksternal).
[9] Shijing, Book of Odes, juga sering disebut Book of Songs, kumpulan puisi, nyanyian dan himne dari jaman Zhou sampai era Musim Semi dan Gugur. Buku ini dibagi menjadi 4 bagian besar, yaitu GuoFeng, XiaoYa, DaYa dan Song.
[10] Shijing, “Dang” di bagian “Da Ya”
[11] Sunzi: “Pasukan jauh berpura-pura dekat; pasukan yang sudah dekat tampak seolah-olah jauh”
[12] Hal ini berlaku juga untuk 2 grup yang sudah ‘mati’, tidak berguna menghubungkan keduanya.
[13] Sunzi: “Seranglah titik di mana musuh tidak memperhitungkannya, maju/kirimkan pasukan ke tempat ia tidak pernah menduganya.”
[14] Melukiskan pemikiran bab ini: melangkah hanya untuk merespon langkah musuh, meletakkan biji tanpa rencana hanya untuk mencegahnya, seperti orang yang bergetar ketakutan di tepi tebing curam. Keduanya beresiko besar menuju ‘kematian’. Kutipan dari “Xiaowan”, bagian Xiao Ya, dari Shijing (Book of Odes).