Budaya-Tionghoa.Net |He-shen adalah seorang figur yang menarik untuk diketahui, karena tokoh ini sering ditampilkan dan diperankan dalam berbagai buku cerita , sandiwara, film dan serial TV yang populer selama ini,
dan khususnya cerita tentang sejarah pada periode kaisar Chien- lung (Qianlong). Dalam sejarah dinasti Ching dan Tiongkok, nama Heshen atau Ho-shen (1750-99) sering disebut-sebut sebagai seorang pejabat pemerintah yang paling korup atau KKN. Heshen adalah seorang Manchu yang pada awalnya berkerja sebagai seorang pengawal istana (bodyguard) di istana kaisar Chien-lung.
|
Ketika berumur umur 25 tahun, He-shen telah menarik perhatian kaisar Chien-lung yang pada waktu itu sudah berumur 65 tahun. Chien-lung tertarik dengan ketampanan He-shen yang masih muda belia waktu itu. He-shen dikisahkan dalam sejarahnya sebagai seorang pemuda yang berwajah tampan/ganteng, kulitnya putih bersih bagaikan batu marmer, bibirnya merah serta agak feminin.
Disyukan bahwa Chien-lung tertarik dengan He-shen, karena wajah He- shen dianggap mirip dengan salah satu selir (concubine) dari ayahnya (Yong-cheng, 1723-35), yang menjadi wanita idaman Chien-lung, ketika Chien-lung masih muda ketika itu, dan He-shen dianggap atau dibayangkan seperti titisan (reinkarnasi) dari selir ayahnya itu.
Tidak lama setelah bertugas menjadi pengawal istana, He-shen yang baru berumur 27 tahun (1777) pada waktu itu sudah dipromosikan dan dipercayakan dengan berbagai jabatan tinggi yang memiliki wewenang yang hampir tidak terbatas dari kaisar Chien-lung. Chien- lung sangat memanjakan He-shen ini, sehingga dia berani menunggang kudanya didalam halaman istana terlarang, yang biasanya terlarang bagi semua orang, kecuali berjalan kaki.
He-shen juga diberikan pangkat kemiliteran tinggi dalam organisasi kesatuan bendera militer Ching , sehingga dia ikut memegang komando militer Ching. Selain itu dia juga bertanggung jawab sebagai pejabat yang mengontrol kas negara, sehingga He-shen sangat berkuasa pada waktu itu, kecuali kaisar sendiri.
He-shen memanfaatkan jabatannya ini untuk memperkaya dirinya dan memerintah dengan sewenang-wenang, seperti menaikkan pajak rakyat, yang ketika itu rakyat sedang keadaan sengsara karena sedang tertimpa bencana banjir sungai kuning. He-shen meluaskan kekuasaan dan pengaruhnya dengan menaruh orang-orangnya yang dipercaya pada posisi-posisi yang strategis serta hidup boros dan bermewah-mewah.
Banyak uang negara yang diselewengkan masuk kekantong pribadinya dan bukan masuk kas negara. He-shen dituduh sengaja memperpanjang atau mengulur-ulur waktu kampanye atau operasi militernya sampai berlarut-larut, supaya anggaran dan biayanya dapat keluar terus (kampanye atau operasi militer adalah salah satu proyek untuk mendapatkan uang) seperti dalam kampanye penumpasan pemberontakkan Serikat Teratai Putih (Pai-lien chiao) pada tahun 1796.
Pemberontakan Serikat Teratai Putih ini adalah sebuah pemberontakan rakyat yang anti Manchu yang memprotes kenaikkan pajak sewenang- wenang. Pemberontakkan ini dipimpin oleh sebuah organisasi rahasia sekte Buddhis (tanah murni-Jingtu) dan sekaligus ingin merestorasi dinasti Ming kembali, karena bangsa dan dinasti Ching (Manchu) dianggap bukan sebagai bangsa dan dinasti Han asli dan baru pada tahun 1804 pemberontakkan Pai-lien chiao ini dapat diakhiri.
Demikian juga dalam penumpasan pemberontakan kaum Muslim pada tahun 1781 di propinsi Gansu. Semua pemberontakan ini ditumpas dengan kejam dan dengan susah payah oleh pemerintah Ching pada waktu itu.
Pada tahun 1793, He-shen sendiri (grand councillor and chief minister of state) yang berhadapan, bertemu dan bernegosiasi dengan Lord Macartney, seorang utusan atau duta dari raja Inggris King George III yang ingin memperluas hubungan dagang dengan Tiongkok pada waktu itu. Lord Macartney melukiskan He-shen sebagai orang yang ganteng, berbudaya, berpendidikan, sangat cerdas, diplomatis,dan pandai bernegosiasi / lihai, tetapi sayangnya korup.
Pengaruh dan hubungan He-shen dengan kaisar Chien-lung bertambah besar dan erat, ketika putera He-shen dikawinkan dengan anak ke-10 dari puteri kesayangannya kaisar Chien-lung pada tahun 1790. Sesudah Chien-long turun tahta pada tahun 1796, He-shen malah bertambah besar kekuasaannya dan baru pada tahun 1799 kemudian, ketika kaisar Chien-lung meninggal dunia dan digantikan oleh anaknya yaitu kaisar Chia-ching (Jiaqing), pengaruh dan karir hidup He-shen dihabisi oleh kaisar baru ini, dan He-shen diharuskan untuk melakukan bunuh diri.
Kekayaan He-shen yang dikumpulkan sesudah dia meninggal, diperkirakan berjumlah sekitar 800,000,000 taels, atau setara dengan 1,5 milliar dollar dan ini adalah sama dengan separuh dari keseluruhan pendapatan negara selama 20 tahun. Praktek KKN ini telah membuat negara menjadi bangkrut dan terperosok dalam krisis keuangan yang parah. Pemborosan, hidup mewah, korupsi dan suap menyuap mewabah kesegenap aparat birokrasi pemerintahan dan nasib
rakyat menjadi bertambah parah dengan pajak yang ditingkatkan, dan inilah awal dari kemerosotan dinasti Ching . (Adm , lihat juga figur Liu Jin yang juga dikenal sebagai salah satu pejabat (kasim) terkaya dalam sejarah Tiongkok dan dunia)
Sebenarnya pada masa kaisar Chien-lung, Tiongkok berada pada puncak kejayaannya (Golden Era) , dengan wilayah yang sangat luas, lebih luas dibandingkan dengan wilayah semasa dinasti Han dan Tang atau wilayah RRT sekarang, . Pada abad ke -18 Tiongkok merupakan salah satu negara yang termaju dan makmurdidunia, dan tidak sedikit para cendekiawan Barat mengagumi sistim ketatanegaraan dan sosial politiknya pada periode itu, seperti Spinoza, Leibniz, Goethe, Voltaire dan Adam Smith.
Kaisar Chien-lung sendiri terkenal dalam sejarah dinasti Ching dan Tiongkok sebagai salah satu dari tiga kaisar terbesar (Kang-hsi, Yong-cheng dan Chien-lung) yang pandai dan cakap memimpin sebuahnegara sebesar Tiongkok, dan tidak ada lagi kaisar yang berkwalitasseperti mereka sesudah Chien-lung meninggal. Tetapi pada 20 tahun terakhir dari masa jabatannya, yaitu mulai dari usia 65 tahun, (seperti layaknya seseorang yang mendekati usia lanjut) Chien-lung
mengalami kemerosotan fisik dan mental, hal yang hampir sama denganMao Tse Tung pada usia lanjutnya.
Dia dipengaruhi oleh He-shen yang korup dan haus kekuasaan sejak tahun 1775. Chien-lung sendiri juga akhirnya banyak melakukanperjalanan kedaerah-daerah yang menghabiskan banyak biaya,sedangkan masalah pertahanan disepanjang perbatasan negara relatif kurang diperhatikan. Sesudah Chien-lung meninggal, dinasti Chingmengalami kemerosotan yang drastis, banyak pemberontakan terjadi dannegara barat serta asing lainnya mulai datang dan menggerogoti Tiongkok, sehingga statusnya merosot menjadi negara “setengah jajahan”.
Apakah Chien-lung seorang homosexual atau heterosexual? yang kesemsem dan terpesona dengan He-shen? Dan apakah He-shen sendiri seorang gay?. Tidak diketahui dengan pasti dalam sejarahnya sampai kini. Yang diketahui adalah bahwa He-shen sendiri mempunyai beberapa keturunan dan sejumlah selir, demikian juga dengan Chien- lung yang mewarisi tahtanya kepada puteranya.
Beberapa orang Tionghoa ada juga yang menamakannya puteranya dengan nama “He-shen” , mungkin seperti nama “Arjuna” yang melambangkan ketampanan atau ganteng. Pada musium seni rupa di New York, Amerika
Serikat (Metropolitan Museum of Art), terpampang sebuah gambar atau lukisan yang agung, mengesankan dan gagah dari He-shen pada pigura yang besar dengan berpakaian resmi kebesaran kenegaraan “Dragon Robes” (Chi-fu / Lung-pao).
Dalam rangka menyambut Olympic Games 2008 di Beijing , maka “mansion” atau bekas rumah kediaman He-shen yang mewah ini telah dibuka untuk umum, dan ini merupakan bagian dari sejarah Tiongkok masa lalu. Tujuan utamanya adalah untuk merestorasi bangunan warisan budaya dinasti Ching dan menjadikannya objek wisata budaya baru kota Beijing, menjelang Olympic Games ini. (Adm : lihat gambar ilustrasi , courtesy : 用心阁)
Karena mansion ini adalah bekas rumah kediaman He-shen, yang dibangun dari hasil uang yang tidak sah, maka bisa saja diinterpretasikan dengan kemungkinan lain, yaitu secara tidak langsung, subtil dan simbolik merupakan sebuah peringatan halus yang dikaitkan dengan moral sejarah dan dialamatkan kepada para aparat birokrasi, pejabat atau anggauta partai lainnya yang melakukan KKN selama ini.
Agenda pemberantasan korupsi dikalangan anggauta partai menjadi salah satu agenda penting yang dibahas pada kongres PKT ke-17 tahun 2007, dan generasi ke 5 (usia antara 30-50 tahunan) yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan PKT akan memulai debutnya pada kongres ke-17 ini, dan mereka menginginkan sebuah partai dan pemerintahan yang bersih, karena sekiranya praktek-praktek KKN ini tidak ditindak dari sekarang, maka rakyat akan kehilangan kepercayaan kepada pemerintah dan partainya dimasa depan.
Salam
Golden Horde , 22120
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua