Budaya-Tionghoa.Net | Kebiasaan membersihkan rumah ini menurut catatan kitab kuno Lu Si Cun Qiu sudah ada sejak jaman pemerintahan Yao dan Sun. Kisah-kisah Zhao Jun mencatat perbuatan manusia juga sudah ada sejak lama. Pada masa Dinasti Ming dan Song kebiasaan mengantar Zhao Jun itu selalu disertai arak dan mengoleskan arak diseluruh rupang atau tulisan /papan dewa Zhao Jun. Dengan harapan Zhao Jun mabok dan tidak bisa melaporkan hal-hal buruk manusia dengan baik. Pada masa Dinasti Ming dan Qing itu kebiasaan berubah menjadi menorehkan madu dan mempersembahkan yang manis-manis kepada Zhao Jun.
|
Beberapa kisah menarik seputar hal ini . Pada masa dinasti Ming diceritakan bahwa ada satu pelajar yang hendak memperkosa pembantunya tapi untunglah sipembantu berhasil meloloskan diri. Pada saat kejadian itu istri si pelajar bermimpi ada dua orang yang sedang bercakap-cakap . Yang satu adalah Zhao Jun dan satunya adalah pembantunnya ( Zhao Jun ada dua pembantu yaitu Shan Guan dan E Guan ). Pembantunya berkata ,”Orang seperti ini perlukah kita putuskan garis keturunan atau memotong umurnya ?” Zhao Jun berkata ,”Jangan dahulu , lebih baik kita lihat saja apakah orang tersebut bisa menyesal atau tidak”
Istri sipelajar kaget dan esoknya menceritakan mimpinya kepada suaminya. Sang suami amat terkejut dan tidak menyangka perbuatan buruknya bisa dicatat oleh Zhao Jun. Seketika itu dirinya amat ketakutan dan insaf atas perbuatan buruknya, ia juga menikahkan pembantunya dengan pasangan yang cocok. Sejak hari itu pula ia banyak berbuat baik dan berusaha menjauhi kejahatan. Kemudian istrinya bermimpi lagi bertemu dengan Zhao Jun. Zhao Jun berkata ,” Bersyukurlah suamimu tidak lagi melakukan perbuatan buruk serta banyak berbuat baik bahkan menikahkan pembantunya dengan pasangan yang cocok. Atas perbuatan baik ini Saya khusus melaporkan hal ini kepada Yu Di dan minta agar umur suamimu diperpanjang.”
Kitab dinasti Han mencatat pada masa pemerintahan Xuan Di ada orang bernama Yin Zhi Fang melihat penampakan Zhao Jun. Yin adalah org yang miskin tapi baik hati. Ketika itu Yin amat sangat kaget dan sujud. Saat itu pula ia memotong anjing peliharaannya untuk dipersembahkan pada Zhao Jun. Zhao Jun amat terharu dan memberi rejeki kepada Yin ZhiFang sehingga Yin menjadi org yang kaya raya tapi tetap baik hati dan rajin beramal serta rendah hati.
Pada masa dinasti Qing upacara pengantaran Zhao Jun ke surga sudah amat umum bahkan cenderung berlebihan dan berbau menyogok Zhao Jun agar menceritakan hal2 yang baik saja. Zhao Jun diceritakan amat marah kepada satu keluarga yang berkelahi melulu , tidak akur sesama saudara , berlaku kejahatan , menyebar gosip yang tidak benar serta tidak mau berbuat baik , hobbynya menyogok para dewa. Zhao Jun diceritakan menampakkan diri dan mengatakan,”Tidak perduli seberapa besar persembahanmu kepadaKu , tidak perduli berapa banyak hartamu , tidak perduli seberapa tinggi kedudukanmu. Hal-hal itu tidak
akan menggoyahkan diriKu untuk mengatakan hal-hal yang sebenarnya. Perbuatan-perbuatan baik dan menghindari perbuatan-perbuatan buruk itulah persembahan untukku. Jika kalian bisa berubah pada hari penyambutan diriKu , maka AKU akan melindungi keluarga kalian.”
Dari cerita-cerita diatas , bisa kita ambil hikmahnya bahwa upacara pengantaran Zhao Jun pada tanggal 23-24 itu adalah upacara intropeksi diri kita dan pada tanggal 30 upacara penyambutan Zhao Jun adalah upacara bagi diri kita agar bisa berbuat baik lebih banyak lagi. Persembahan sederhana tapi tulus lebih berharga daripada persembahan mewah.
Membersihkan rumah , mencat dan memperbaiki rumah selama 6 hari adalah hal yang dapat dikatakan kita juga merawat rumah yang telah kita diami selama setahun itu. [Kembali Ke Bagian 1]
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua