Budaya-Tionghoa.Net | Di seluruh kota besar di dunia pasti ada china town-nya. Letaknya pasti selalu di pusat kota, di mana jantung perdagangan berada.
China Town Den Haag dulunya adalah daerah permukiman orang Yahudi. Setelah Perang Dunia II, dari 17.000 orang Yahudi yang ada, hanya 3.000 yang kembali dari kamp konsentrasi Nazi. Permukiman ini menjadi daerah kosong dan miskin. Setelah diperbaiki oleh pemerintah daerah setempat, banyak pendatang dari China yang bermukim di sana. Sejak itu muncullah China Town Den Haag.
|
Belanda adalah salah satu negara yang memisahkan ibukota dengan pusat pemerintahannya. Amsterdam adalah ibukota Belanda, sedangkan pusat pemerintahan dan parlemennya terletak di Den Haag. Di sana juga terletak Paleis Huis ten Bosch tempat tinggal Ratu Beatrix. Den Haag adalah kota ketiga terbesar setelah Amsterdam dan Rotterdam. Penduduk kota Den Haag sendiri terdiri dari 51% native dan 49% pendatang. Dari 49% itu 73.000 western, 168.000 non-western (2011). Di Den Haag ini banyak bermukim pendatang dari China dan Indonesia. Selain juga Suriname, Antillean, dan tentu saja Yahudi, Marokkan dan Turkie.
Mengapa China Town Den Haag ini istimewa? Di kota besar lain di Belanda pun ada China town-nya, tapi China Town di Den Haag ini yang paling meriah dan populer. Karena pemerintah daerah dengan Yayasan Chinatown (Stichting Chinatown)-nya menggarap khusus daerah tersebut untuk dijadikan maskot mempromosikan turisme kota Den Haag, seperti perayaan Tahun Baru Imlek di China Town Den Haag kemarin yang selalu dirayakan dengan meriah tiap tahunnya, serta perayaan-perayaan budaya China lainnya.
China town Den Haag berawal dari jalan Wagenstraat, Gedempte Gracht hingga Gedempte Burgwal. Diawali dengan sebuah gerbang (poort) dan diakhiri dengan gerbang lainnya. Di kiri kanannya berdiri usaha-usaha milik orang China: toko kelontong, restauran, bakery, akupunktur, salon, hotel, supermarket, dll. Di beberapa pinggiran jalan di atas trotoar terukir pepatah-pepatah seperti:
1. De mens is van nature goed. (Sifat manusia pada dasarnya adalah baik).
2. De ene generatie plant de boom, de andere geniet van de schaduw. (Satu generasi menanam pohon, generasi yang lain menikmati keteduhannya).
3. De weg waar over gezegd word is niet de juiste weg. (Jalan yang sering disebut-sebut orang tidak selalu adalah jalan yang paling tepat).
Demikian tulisan saya.. semoga bermanfaat..
Oleh: Nonik Dahlia , 10150561623952436
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghua | Facebook Group Budaya Tionghoa
Photo Credit : Pvt pauline