Fotografi : Festival Budaya Miao, Brianz Liu
Budaya-Tionghoa.Net| Orang Miao disebut juga Hmongs / Meos — salah satu grup etnis minoritas terbesar di Tiongkok. Jumlah populasi 7.4 juta jiwa (sensus 1990). Mereka berkerabat dengan orang Hmong di Laos , Thailand dan Vietnam. Sekitar 50% orang Miao hidup di provinsi Guizhou. Sepertiga lainnya terbagi rata di provinsi Sichuan dan Hainan. Pemerintah Tiongkok juga telah mendirikan beberapa kawasan otonomi bagi Miao.
|
Tidak seperti grup etnis minoritas lain , Miao punya kompleksitas dalam pengklasifikasiannya.(Schein, 37–41; Wu and Qian, 64–8; Tapp, The Hmong of China, 7–11). Miao yang tersebar di berbagai negara sekitar ini punya perbedaan-perbedaan kultural dan linguistik sehingga sejumlah scholar memperkirakan ada sekitar 70-80 subgrup Miao yang tersebar dari Burma , Thai , Indo-China dan Tiongkok sendiri. Yang lainnya berpendapat bahwa di Asia Tenggara saja orang Miao terbagi dalam ratusan subgrup , dengan sikap yang berbeda terhadap identitas grup dan etnisitas.
Kunci dari keragaman internal Miao sendiri terletak pada sejarah 4 abad terakhir yang disebut diaspora Miao. Pemerintah Qing bersikap represif terhadap pemberontak Miao. Grup ini terdiri dari Miao Hitam yang pindah ke Hunan dan Guangxi. Miao Merah pindah ke timur Hunan. Miao Putih pindah ke Sichuan. Orang Miao sendiri membagi dirinya dalam dua grup umum berdasarkan perbedaan kultural. Miao Hijau / Monngua / Monlen yang sering diterjemahkan juga sebagai “biru” dan “biru langit”. Grup kedua adalah Monklaw yang juga dikenal sebagai Miao Putih. Orang Miao di Hainan sesungguhnya orang Yao yang digunakan oleh militer di abad 16 untuk menghadapi orang Li.
Keragaman kultural , linguistik memang membagi Miao kedalam beberapa sub-grup. Di abad 19 dan 20 , pihak luar membedakan Miao berdasarkan pakaian yang digunakan oleh para wanita Miao. Lipatan rok yang dikenakan perempuan Miao berbeda-beda . Monquamban disebut sebagai Banded Sleeve Miao karena garis vertikal penuh warna yang muncul di lengan. Monyaochua disebut sebagai Striped Miao karena garis-garis vertikal pada pakaiannya. Ada lagi Longhorn Miao yang dikenal karena hiasan kepala tradisional berbentuk tanduk sapi.Orang Montekaus disebut sebagai Amulet Miao karena kebiasaan mengenakan amulet berwarna indigo. Berbagai grup lain adalah Short-Skirt Miao , Big-Board Miao , Cowrie- Shell Miao , Upside-Down Miao , Long-Skirt Miao dan seterusnya.
Penggolongan lain terhadap Miao juga bisa berdasarkan pada ritual dan tradisi spesifik. Misalkan orang Montuanu disebut sebagai Oxen-Killing Miao karena ada upacara tahunan dengan pengorbanan lembu. Grup Miao lain disebut Monsuas adalah Miao yang ter- sinifikasi.
Fotografi : Festival Budaya Miao, by Brianz Liu
BAHASA
Bahasa utama yang digunakan di Asia Timur terbagi kedalam enam kelompok utama keluarga bahasa yaitu , Sino Tibetan (termasuk Sinitic dan Tibeto-Burman) , Altaic , Daic , Hmong-Mien , Austro-Asiatic dan Austronesia. Dengan demikian Hmong-Mien menjadi salah satu keluarga bahasa utama yang digunakan di selatan Tiongkok dan Asia Tenggara.(Bo Wen et al , 2004). Perbedaan linguistik membagi masyarakat Miao menjadi puluhan sub-grup yang berbeda.
Dialek Miao dibagi menjadi tiga kelompok bahasa lagi .Di kawasan barat provinsi Hunan atau Western Hunan Miao digunakan oleh sekitar 800 ribu orang , sekitar seperempat dari total populasi Miao diprovinsi Hunan dan kawasan timur provinsi Guizhou , dikenal juga sebagai Xiang Xi atau Miao Timur. Kelompok bahasa ini terbagi lagi menjadi lima sub-dialek utama. Dialek lokal barat digunakan oleh lebih dari 700 ribu orang di Huayuan , Fenghuang , Jishou , Baojing , Guzhang , Longshan yang terletak di provinsi Hunan dan di Songtao , Tongreng di provinsi Guizhou dan kawasan Hechi dan Nandan di kawasan otonomi Zhuang di provinsi Guangxi. Dialek lokal timur digunakan oleh sekitar 100 ribu orang di kawasan Luxi , Jishou , Guzhang , Longshan di provinsi Hunan.
Bahasa utama lain adalah Eastern Guizhou Miao yang digunakan sekitar 1.5 juta orang atau sepertiga dari total orang Miao di seluruh Tiongkok dan sebagian besar hidup di kawasan timur provinsi Guizhou dan dikenal juga sebagai Qiandong atau dikalangan para linguist disebut sebagai Central Miao. Selain provinsi Guizhou , mereka juga terdapat di provinsi Guangxi dan provinsi Hunan. Dialek lokal utara digunakan oleh sekitar 900 ribu orang di Kaili , Huangping, Leishan , Taijiang , Jianhe , Sandu di provinsi Guizhou. Dialek lokal timur digunakan oleh sekitar 200 ribu orang di kawasan Jinping , Liping di provinsi Guizhou dan Jingxian , Huitong di provinsi Hunan. Lebih dari 300 ribu orang Miao berbicara dalam dialek selatan dari bahasa Eastern Guizhou di kawasan Rongshui dan Sanjiang di kawasan otonomi Guangxi Zhuang. Dialek ini mempunyai delapan nada.
Bahasa utama ketiga adalah Chuan Qian Dian Miao atau di kalangan linguist dikenal sebagai Miao di tiga provinsi , Sichuan , Guizhou , Yunnan. Dialek Chuan Qian Dian digunakan oleh sekitar 1.7 juta orang di tiga provinsi tersebut dan punya tujuh subdialek . Tiap subdialek terdiri lagi dari tiga vernakular yang berbeda. Northeastern Yunnan Miao digunakan oleh 200 ribu orang di kota Yunming dan kota Zhaotong dan di kawasan Wuding , Luquan , Yiliang , daguan , Yongshan di provinsi Yunnan. Di provinsi Guizhou dialek ini terdapat di kawasan Hezhang dan Shuicheng. Dialek Mashan digunakan oleh sekitar 100 ribu orang di kawasan Changshun , Luodian , Huishui , Ziyun , Wangmo di provinsi Guizhou. Dialek Mashan terbagi lagi kedalam empat subdialek. Singkatnya , dialek ini juga mempunyai delapan nada.
Orang Miao karena diaspora di berbagai kawasan sangat jarang hidup di kawasan yang homogen dan masif. Akibatnya orang Miao juga dikelilingi oleh keragaman kultural disekitar mereka dari masyarakat non-Miao, seperti orang Tujia , Bouyei , Dong , Zhuang , Li dan Han-Tionghoa . (Davis , p544) Dan pada gilirannya saling meminjam kata menjadi umum terjadi. Sebagai contoh pengguna Chuang Qing Dian yang dikelilingi oleh masyarakat Han. Akibatnya orang Chuan Qing Dian Miao juga meminjam kata-kata dari bahasa Han. Demikian pula pada saat Chuan Qing Dian Miao tinggal di sekitar masyarakat Zhuang , dan seterusnya.
Beberapa orang Miao tidak lagi menggunakan bahasa mereka lagi. Sekitar 350 ribu orang Miao berbicara dalam bahasa Yao , Dong , Tung dan Han. Di Hunan , sekitar 100 ribu orang Miao berbicara dalam bahasa Han dengan tambahan perbendarahaan kata dari Miao. Sekitar 50 ribu orang Miao berbicara dalam bahasa Dong . Di provinsi Guangdong , sekitar 15 ribu orang Miao menggunakan bahasa Yao. Ini salah satu contoh betapa sulitnya klasifikasi Miao kedalam satu entitas suku bangsa Miao.
SEJARAH
Pendapat tentang asal usul orang Miao itu beragam .Salah satu versi menyebut bahwa orang Miao merupakan keturunan dari suku Jiuli yang dipimpin oleh Chiyou yang dikalahkan oleh Huang Di dkk dalam perang. Legenda Chiyou ini berkaitan dengan Kerajaan San Miao di kawasan tengah Tiongkok. Konfederasi suku Miao kemudian pindah ke selatan dan terus terdesak dengan kehadiran orang Han. Hal ini sesuai dengan catatan Tiongkok dimasa Dinasti Song. Menurut legenda , orang Miao bermigrasi dari kawasan sungai Huanghe ke sungai Yangzi.(Wu and Qian, 69–78). Para scholar menyebut versi lain bahwa leluhur Miao di provinsi Hunan modern dimasa dinasti Qin. (Bender , pxvi-xvii) . Studi arkelogis dan historis mengenai Miao menunjukkan bahwa proto Hmong-Mien berkaitan dengan kultur neolitikum seperti kultur Daxi , kultur Qujialing dan suku San Miao (Fei , 1999)
Penyebaran Miao di masa modern ini dipengaruhi juga kebijakan Yuan , Ming dan Qing. Masyarakat Miao menghindar dari orang Han yang semakin banyak dan meluas–adalah dengan tinggal didataran tinggi yang kurang menarik bagi pemukim Han. Mereka mengembangkan pertanian primitif untuk berbagai kebutuhan pangan. Kentang Irlandia diperkenalkan oleh orang Eropa kepada masyarakat Miao dan diadopsi dengan baik. Selain kentang , mereka juga menanam jagung di abad 16. Miao Hitam di tenggara Guizhou mempraktekkan sistem pertanian yang baik , ter-irigasi.(Olson ,p233)
[Foto Ilustrasi :Doron ,“Petak persawahan di Longji , Guangxi , China”, Mei 2000 , This file is licensed under the Creative Commons Attribution-Share Alike 3.0 Unported license.]
Orang Miao juga punya reputasi sebagai pemberontak. Orang Han yang menguasai ekonomi kerap memperkerjakan orang Miao sementara beban pajak semakin lama semakin besar , mendorong Miao untuk memberontak (terkadang bersama minoritas lainnya) . Menjelang masa akhir Qing , orang Miao memberontak terhadap penguasa Qing dari tahun 1795-1806 dan 1854-1872. (Olson , p233-4) . Di tahun 1854 , Zhang Xiumei memimpin pemberontakan yang dipengaruhi oleh Pemberontakan Taiping (1851-1864). Pemberontakan tersebut gagal dan puluhan ribu Miao dieksekusi oleh pemerintah Qing. (Bender,pxvi)
[Foto Ilustrasi : http://www.battle-of-qurman.com.cn/e/hist.htm , “Lukisan yang menggambarkan pertempuran antara tentara Qing dengan Miao di Hunan pada tahun 1795″ ,Public Domain ]
Di tahun 1936 , di masa ROC , orang Miao di Hunan memberontak terhadap Republik. Berbeda dengan ROC yang cenderung menekan masyarakat Miao , pemerintah PRC memberikan daerah otonomi terhadap masyarakat Miao. Di tahun 1956 , Tiongkok mendirikan Qiandongnan Miao-Dong Autonomous Prefecture dan Qianan Bouyei-Miao Autonomous Prefecture di Guizhou. Di tahun 1958, berdiri Wenshan Zhuang-Miao Autonomous Prefecture. Semuanya ada 10 unit politik otonomi bagi Miao. Semasa Perang Indochina I dan II , orang Miao terbagi dukungannya terhadap kekuatan Vietnam Utara , Amerika Serikat atau bahkan Khmer Merah . Ketika Komunis berjaya di Kamboja , Laos dan Vietnam , maka orang Miao yang pro-Amerika beremigrasi ke Amerika Serikat dan Eropa Barat.
Di masa sekarang provinsi Guizhou berkembang pesat seperti halnya wilayah lain di Tiongkok dalam arus modernisasi .
***
Orang Miao sebagian besar tinggal di pegunungan di provinsi Guizhou, Hunan , Yunnan , Sichuan dan sebagian kecil berada di provinsi Hubei.(Mark Bender , Introduction) Pemukiman Miao beragam ukurannya tergantung tingkat elevasi dimana mereka tinggal. Tempat tinggal mereka pada umumnya berbahan kayu (Davis , p544). Semakin tinggi tempat yang mereka huni termasuk plateau yang menghubungkan Guizhou dan Yunnan , pemukiman Miao semakin jarang lebih dari 20 keluarga. Di dataran rendah , pemukiman Miao semakin besar dan bisa mencapai ribuan keluarga.(Olson , p234)
[Foto Ilustrasi : Takeaway , “Miao women in Laomeng village on market day, Yunnan province, China”, 11 Juli 2008 ]
Wanita Miao pandai dalam merajut , menenun , membuat batik . Ornamen di kepala dan pakaian yang dikenakan melambangkan status sosial terutama melalui pernak-pernik berbahan perak (diatas telah disebutkan bahwa perbedaan ciri khas pakaian yang dikenakan juga mempengaruhi penggolongan Miao).
Orang Miao punya kekayaan literature secara oral . Dalam buku Mark Bender yaitu “Butterfly Mother” terdapat begitu banyak nyanyian , puisi , lagu-lagu rakyat yang berkaitan dengan mitos penciptaan , mitos banjir besar etcetera (lihat selengkapnya dalam buku Mark Bender).
Mereka juga merayakan berbagai festival walaupun karena keragaman diantara Miao sendiri membuat perayaan festival bisa dilangsungkan dalam waktu yang berbeda. Tahun baru Miao merayakan hari Kelinci atau Hari Lembu dalam kalender lunar. Pada saat itu tetabuhan drum terdengar ,begitu juga dengan pacuan kuda dan pertarungan sapi. (Davis , p544-5)
[Foto Ilustrasi :Impressive Pipes , “Hmong musicians perform on traditional free-reed instruments in Upper Lang De in Guizhou, China” , 11 Agustus 2005, This file is licensed under the Creative Commons Attribution 2.0 Generic]
Kepercayaan orang Miao cukup kompleks dan beragam. Selama berabad-abad orang Miao mengadopsi Daoism dan Buddhism dengan unsur tradisional Miao sendiri. Miao Putih menganut Kristen semasa awal abad 20. Kepercayaan Miao juga dilatari ketakutan terhadap penyakit dan kematian mendadak. Suhu ekstrim yang mereka hadapi di pegunungan membuat masyarakat Miao menghadapi tingkat kematian yang tinggi.
[Foto Ilustrasi : Song Zuying disaat muda]
Salah satu figur terkenal dari Miao adalah Song Zuying. Song menjadi satu-satunya soprano Tionghua yang tampil di Sydney Opera yang bergengsi pada tahun 2002 , Vienna Musikverein Golden Concert Hall ditahun 2003 dan John F Kennedy Center di tahun 2006. Ditempat pertunjukan bergengsi ini Song berkolaborasi dengan orkestra asing. Song berkontribusi dalam pertukaran budaya antara Tiongkok dan Amerika Serikat. Dalam event ini , audiens Amerika menikmati performance memukau. Michael M Kaiser berkomentar bahwa suara Song membuatnya menjadi duta internasional teratas bagi musik rakyat Tionghua. Selain menjadi penyanyi kelas dunia , Song juga seorang prajurit PLA-Navy dimana dia bergabung dalam kelompok Musik dan Tari dalam PLA-Navy ditahun 1991. Dibulan Mei , Song dipercaya komandannya untuk dipromosikan menjadi wakil presiden kelompok tersebut.
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa
REFERENSI
Bo Wen et al , 2004 , “Genetic Structure of Hmong-Mien Speaking Populations in East Asia as Revealed by mtDNA Lineages” , Oxford Journal
Bender , Mark., 2006 , “Butterfly Mother : Miao (Hmong) Creation Epics From Guizhou , China” , Hacket Publishing Company ,Inc.
Davis , Edgard , 2005 , “Encyclopedia of Contemporary Chinese Culture” , Routledge
Olson , James., 1998, “An Ethnohistorical Dictionary of China” , Greenwood Press