Budaya-Tionghoa.Net | Shang Yang (Gongsun Yang , Wei Yang ) seorang reformis besar, negarawan , pemikir legalis yang terkenal dari negara bagian Qin dimasa negara berperang (zhanguo) seorang keturunan dari seorang selir dari keluarga yang berkuasa di kerajaan kecil. Saat muda dia menjadi pejabat kecil di negara Wei , yang merupakan musuh tradisional dari negara bagian Qin.
Read more: Shang Yang (390-338 SM) : Reformis Besar Di Masa Negara BerperangKarir suram di negara Wei membuat Shang Yang pindah ke negara bagian Qin di tahun 361 SM .Kebetulan pada waktu itu Qin Xiaogong (381-338SM) yang baru naik kekuasaan di tahun 361 M dan sedang mencari orang-orang cerdas dan berbakat untuk membantunya mengatur negara bagian Qin. Pada saat itu Qin belum merupakan negara tetapi zhuhouguo atau negara bagian dari dinasti Zhou Timur yang sudah sangat lemah. Shang Yang melamar pekerjaan kepada Qin Xiaogong dan diterima.
Shang Yang turut membawa serta kitab Fajing (kitab legalist) yang ditulis oleh Li Li ke Qin. Di tempat barunya , Shang Yang mengganti istilah Fa yang bisa berarti “hukum” atau metode , menjadi Lv yang bisa berarti hukum , pengontrolan atau pengendalian.
Shang Yang dengan cepat meraih kepercayaan dari majikan barunya dan untuk selama dua dekade berikutnya , Shang Yang memperkenalkan reformasi ekonomi dan politik secara radikal.
Gelombang reformasi Shang Yang ini membuat Qin semakin kuat dan memberikan pondasi yang kuat bagi pemimpin-pemimpin Qin selanjutnya. Shang Yang berpendapat bahwa negara akan kuat kalau ekonominya juga kuat , ditambah lagi kepercayaan dan dukungan rakyat.
Reformasi Shang Yang menekankan pentingnya kepercayaan rakyat terhadap negara. Untuk itu perlu adanya reward dan punishment. Salah satu cara Shang Yang membangkitkan kepercayaan rakyat dengan menaruh satu balok didepan gerbang ibukota dan menulis bahwa barangsiapa yang memindahkan balok itu akan mendapatkan hadiah. Mungkin karena terlalu sepele dan dianggap main-main malah tidak ada yang tergerak untuk memindahkan balok tersebut walaupun hadiah terus ditingkatkan . Akhirnya ada orang yang iseng memindahkan balok tersebut dan benar saja diberi hadiah oleh Shang Yang.
Shang Yang merubah pola kepemimpinan militer dari yang biasanya berdasarkan keturunan menjadi berdasarkan kemampuan berperang. Reward diberikan kepada tentara-tentara yang bisa membuktikan keberanian dan kemampuan membunuh musuh di medan perang.
Di bidang pertanian dan industri , Shang Yang memakai pedoman dari Li Li untuk mengoptimalkan lahan dan perluasan lahan pertanian. Mereka yang membuka lahan pertanian di daerah tak bertuan punya hak untuk mengklaim tanah sebagai milik mereka. Industri masa lampau tentunya berbeda dengan industri dimasa modern ini tetapi prinsip dasarnya adalah sama , yaitu mendorong produktivitas. Selain itu juga dibuat standarisasi ukuran dan pembangunan sarana transportasi jalan untuk menopang pertanian.
Shang Yang juga membentuk sistem administrasi pemerintahan dengan sistem keresidenan terpusat setingkat bupati sebagai kepala daerah di masa sekarang. Jalan sebagai sarana transportasi yang vital bagi negara dibangun
Walau demikian setiap sistem tentu punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Hukum yang benar bisa berantakan ditangan pemimpin yang tidak beretika . Pemimpin yang beretika bisa menata sistem hukum yang tidak benar menjadi benar. Tetapi pendekatan Shang Yang memang lebih cocok untuk Qin yang waktu itu lagi anjlok citranya dimata para tetangganya.
Terlepas dari kontroversi itu Shang Yang berhasil membuat Qin jadi wilayah terkuat. Kepatuhan terhadap hukum begitu ketat sampai pangeran yang terbukti bersalah harus menerima hukuman.
Pembangunan pesat harus didukung oleh orang yang punya kompetensi sehingga Shang Yang membuat kebijakan yang ketika itu menjadi terobosan baru . Shang Yang merekrut sumber daya manusia unggul dari segala wilayah dan diberikan fasilitas seperti tempat tinggal dan bebas pajak 10 tahun (tax holiday) . Ini adalah langkah brilyan yang masih relevan di masa modern .
Shang Yang terlibat dengan perdebatan politik pemerintahan . Shang Yang menekankan Fa Zhi atau sistem pemerintahan berdasarkan hukum sementara pihak Ru menekankan Li Zhi atau sistem pemerintahan yang beretika. Bagi Shang Yang , Fa Zhi adalah sistem pemerintahan yang paling tepat.
Shang Yang dituding melarang peredaran buku Ru-ist termasuk membakari buku-bukunya , tetapi sebenarnya hanya bersumber pada tulisan Han Feizi saja dan tidak ada tulisan pendukung lainnya. Shang Yang menekankan pentingnya pendidikan buat seluruh rakyat , tidak terbatas untuk para bangsawan aja. Sebenernya disisi ini, Shang Yang ada kesamaan pandangan dengan Kong Zi.
Shang Yang sudah dihukum mati sesaat setelah Qin Xiaogong[1] meninggal dunia . Ia dihukum mati, karena sebagai perdana menteri jasanya bagi Qin terlalu besar, sehingga dianggap membahayakan para bangsawan dan terutama posisi raja Qin Hui Wenwang sendiri. Shang Yang yang hidup selama 46 tahun harus mengalami nasib tragis dihukum mati dengan dibelah tubuhnya menggunakan dua kereta yang masing-masing dihela oleh lima ekor kerbau dan digerakkan kedua arah yang berlainan. Tiap kereta diikat dengan tali yang kuat kepada sebelah kaki dan tangan Shang Yang.
Walau Shang Yang sudah gugur , reformasi Shang Yang tetap dilanjutkan oleh penguasa-penguasa Qin selanjutnya sampai saat Ying Zheng (259-210 SM) berhasil melakukan unifikasi Tiongkok dan mendirikan dinasti Qin yang singkat Ying Zheng dikemudian hari melanggar reformasi yang telah dirintis oleh Shang Yang . Shang Yang menekankan untuk mengerem pengeluaran negara sementara Ying Zheng melakukan penghamburan dan turut berkontribusi pada kejatuhan dinasti Qin .
Ardian Cangianto
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa
[1] lihat gelar Qin Xiaogong , dimana “gong” adalah melambangkan zhuhou bukan raja, yaitu semacam kepala daerah yang berotonomi penuh . Qin saat itu belum merupakan negara, tapi zhuhouguo atau negara bagian dari dinasti Zhou Timur yang sudah sangat lemah.