Budaya-Tionghoa.Net|
|
oint menurut Hu Shi mengenai agama modern.
1. Agama yang modern adalah agama yang mengajarkan umatnya bagaimana mengenali diri
2.Mengembangkan diri sehingga menjadi optimal
3. Memperluas makna luhur dari agama, mengembangkan kebajikan hingga jauh melampaui lingkarannya sendiri.
Agama yang tidak bisa mengembangkan hal ini maka akan perlahan-lahan musnah ditelan jaman. Hubungan vertikal yang selalu dibanggakan harus ditinggalkan karena sudah tidak bisa memenuhi kondisi manusia saat ini, yang harus dikembangkan adalah hubungan horisontal.
Dan agama seperti yang dipercayai orang Tionghoa umumnya ( Hu Shi menulis ini tahun 1930an ) akan digerus jika tidak bisa mengubah diri, agama yang baik adalah agama yang bisa mengembangkan kebajikan dengan tidak mengikatkan diri pada sesuatu yang menjadi tali pengikat agama selama ribuan tahun.
Hu Shi ini juga selain mengkritik kepercayaan orang Tionghoa yang penuh dengan tahayul seperti kepercayaan pada Kwan Im yang membabi buta seperti ibunya.
Disisi lain Hu Shi mengangkat nilai luhur yang ada dalam nilai-nilai Tionghoa, seperti “3 yang tidak lapuk” dalam Ruism dan olehnya dikembangkan menjadi “Dalil Masyarakat Yang Tidak Lapuk”.
Menurutnya juga, fungsi agama adalah mencegah kelapukan masyarakat dengan mengembangkan kebajikan dan itu berlaku secara horisontal. Jangan terpaku pada hal yang vertical seperti pada mahluk adikodrati segala. Karena hal2 itu yang memisahkan umat manusia selain primordialisme atau etnosentrisme. Tapi terpaku yg horisontal itu adalah pemicu radikalisme tingkat akut sehingga tidak bisa diperbaiki dgn mudah karena terkait dengan dogma.
Ardian Cangianto
Budaya-Tionghoa.Net | Mailing-List Budaya Tionghoa | Facebook Group Budaya Tionghoa
NB : Mengenai Hushi lebih jauh bisa melihat tulisan terkait di box atas atau ke link dibawah ini :
http://web.budaya-tionghoa.net/religi-filosofi/filsafat-lainnya/2577-hu-shi-1891-1962
http://web.budaya-tionghoa.net/tokoh-a-diaspora/tokoh-tionghoa/2455-hu-shi-1891-1962-seorang-filsuf-essayist-diplomat