Budaya-Tionghoa.Net | Tangki secara umum memiliki ciri khas yaitu dari cara melangkah. Hal ini disebabkan oleh 2 alasan. Pertama , Tangki ini merupakan murid “keturunan” dari tangki pertama yaitu Fei Fan pada masa dinasti Shang. Konon Fei Fan itu adalah orang yang kakinya cacat. Kedua, Tangki ini merupakan sisa dari kebudayaan kuno yaitu adanya para Jiang atau orang cacat sejak lahir yang dianggap merupakan “anugrah” untuk menjadi penghubung dunia manusia dan dunia dewa. Pada masa dinasti Xia dan Shang ( CMIIW, tapi seingat saya pada masa dinasti Shang ), jika terjadi bencana alam, banyak para Jiang itu juga dijadikan korban atau tumbal kepada Shangdi. Dan tentunya jika ramalan mereka meleset, kepala mereka juga taruhannya
|
Karena langkah itu pula mereka sering disebut tiao tang atau tiao tung. Kondisi saat mereka trance atau hendak trance disebut luo tung atau loktang. Ciri khas tangki yang mainstream adalah penggunaan jarum 5 tangsi atau Wuying zhen, dimana jarum itu merupakan perlambang dari para panglima dari 5 tangsi pasukan kerajaan Langit.
Selain langkah diatas, tangki secara khusus membuktikan dirinya dimasuki oleh dewa ketika akan melakukan parade adalah dengan 2 cara:
- Membuktikan bahwa tubuh mereka adalah tubuh intan yang tidak rusak oleh goresan senjata tajam. Cara ini adalah dengan cara membacokkan tubuh mereka dan tidak boleh keluar darah.
- Membuktikan bahwa tubuh mereka adalah tubuh emas asli yang tidak takut dengan api. Mereka akan menggunakan hio yang berjumlah banyak dan menempelkan atau menggosokkan bara hio itu ke tubuh mereka.
Ini adalah 2 pembuktian pada saat mereka mau melakukan upacara arak-arakan atau prosesi youjing.
Mereka adalah lambang dari panglima tentara langit yang mengorbankan atau menggunakan darahnya untuk mengusir semua hawa jahat yang ada disekeliling kota. Untuk itu mereka akan membacokkan tubuh mereka dan harus mengeluarkan darah. Darah dalam prinsip metafisika Tiongkok merupakan kekuatan QI yang luar biasa dan memiliki energi penyembuhan atau energi penolak bala yang luar biasa. Mereka juga memiliki ciri khas dengan jumlah jarum yang ditusukkan itu harus berjumlah 36 atau 72.
Para tangsin ketika parade merupakan perlambang suatu peperangan antara kekuatan baik dan kekuatan jahat. Para tangsin itu dirasuki oleh 36 panglima langit untuk melawan semua kekuatan jahat, mengusir penyakit dan sebagainya. Jadi tangsin yang benar itu tidak gagah-gagahan seperti menusukkan lampu neon dipipinya atau juga melakukan hal-hal diluar seperti itu.
Para tangsin juga ada yang menggunakan bahasa Hokian atau Khe atau Khonghu, ini mungkin karena jaman dahulu bahasa itulah yang merupakan bahasa umum yang berlaku pada jaman dinasti Tang dan sebelumnya. Tapi ini tidak menafikan bahwa ada tangki yang menggunakan bahasa lain selain itu.
Para tangsin ada yang melalui sistem pembelajaran dari suatu perguruan dan ada yang merupakan hasil pilihan oleh dewa. Mereka semua rata-rata tidak seumur hidup menjadi tangsin, kalau kita katakan saja, banyak dari mereka yang melakukan kontrak antara dewanya dengan pribadinya. Ada yang lima tahun, 10 tahun dan ada yang 3 tahun saja. Ada yang kontraknya sudah habis tapi tangsin itu “mungkin”berpura-pura tetap dirasuki oleh dewa. Tapi biasanya mereka ini banyak yang sudah tidak ikut parade dus lebih sering berpraktek di rumah.
[Bagian1] [Bagian 2] Registrasi