Budaya-Tionghoa.Net | Kepiting dalam bahasa mandarin adalah pang xie 螃蟹 yang memiliki makna binatang yang berjalan ke samping dan memiliki peranan yang cukup penting dalam budaya makanan Tionghoa, selain itu kita juga bisa melihat ornamen-ornamen kepiting dalam bangunan kelenteng maupun lukisan.
Banyak yang bingung dan dikaitkan dengan mitos atau dongeng, sebenarnya sama seperti ukiran-ukiran binatang lainnya yang banyak kita lihat di kelenteng itu sebenarnya adalah pengharapan pencapaian.
Dalam beberapa ritual, masyarakat umum sering melihat adanya kepiting yang menjadi barang persembahan bagi dewata tertentu dan umunya dianggap sebagai bentuk representasi dari usaha yang miring atau abu-abu, seperti misalnya kasino.
Hal ini dikaitkan karena adanya anggapan bahwa kepiting tidak berjalan lurus tapi miring sehingga mereka yang melakukan usaha yang tidak ‘lurus’ itu biasanya mempersembahkan kepiting sebagai lambang dari kegiatan usaha mereka.
Di Tiongkok sendiri ada yang disebut budaya “kepiting” dalam perusahaan, juga dalam kehidupan sehari-hari, dimana pengertiannya adalah budaya saling menginjak dan tidak perduli akan orang lain untuk menggapai kesuksesan. Tentunya ini adalah hal yang buruk, tapi dalam sejarah budaya Tionghoa itu sendiri kepiting dianggap hal yang berbeda dan memiliki makna yang baik pada ornament-ornamennya maupun lukisan yang ada.
Pada jaman dahulu dalam budaya makan Tionghoa, kepiting dianggap makanan yang amat enak dan merupakan makanan mewah, banyak catatan-catatan mengenai puji-pujian dan syair tentang enaknya kepiting, juga dalam Bencao Gangmu 本草綱目 dituliskan khasiat kepiting sebagai obat dan suplemen.
Dalam tulisan ini saya hanya berfokus pada pada ornamen yang ada di kelenteng. Tahukah anda banyak kelenteng ada ukiran kepiting sebagai simbol dan harapan ? Yang menyolok di Indonesia adalah kelenteng di Tuban yang terkenal dengan ukiran kelenteng besar pada gapura pintu masuknya.
Figure 1 Kelenteng Xie Tian Gong ( dok.pribadi )
Figure 2 Kelenteng Zhen Guo Si Solo ( dok.pribadi )
Arti dari ornament kepiting di kelenteng ini terkait dengan kesamaan bunyi ( homophone ) dan kesamaan bunyi ini mengandung makna pengharapan. Kepiting itu memiliki cangkang ( beike貝殼 ) yang berfungsi sebagai zirah ( kui jia 盔甲) pelindung tubuhnya yang lunak. Dari cangkang dan zirah itu diambil kata ke 殼 yang sebagai homophone dengan ke 科 yang memiliki arti ujian kenegaraan untuk menjadi pejabat negara baik pejabat sipil maupun militer, sedangkan jia 甲 yang berarti pelindung tubuh juga bisa berarti nomor satu, dan itu digabung menjadi kejia 科甲, dimasa dinasti Ming dan Qing kejia 科甲 artinya lulusan terbaik ujian negara itu. Jadi kelenteng yang memiliki ornament kepiting itu mengandung harapan agar orang-orang terutama kaum terpelajar bisa menggapai nilai tertinggi dalam ujian.
Oleh : Ardian Zhang
https://www.facebook.com/groups/budaya.tionghoa/permalink/10151663275737436/
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa