Selamat hari raya Idul Fitri kepada rekan-rekan yang merayakannya. Mohon maaf lahir dan batin. Kebetulan hari perayaan Idul Fitri tahun ini bertepatan dengan “Hari Ayah” atau “Father Day” yang jatuh pada tanggal 8 Agustus untuk setiap tahun. Uniknya perayaan Father Day di Taiwan ini berbeda dengan perayaan internasional dimana jatuh pada minggu ketiga dibulan Juni yang juga berlaku di Mainland China. Dengan kata lain perayaan Father Day di Taiwan ini berselang hampir dua bulan dari versi internasional.
Uniknya perayaan Father Day di Taiwan ini berbeda dengan perayaan internasional dimana jatuh pada minggu ketiga dibulan Juni yang juga berlaku di Mainland China. Dengan kata lain perayaan Father Day di Taiwan ini berselang hampir dua bulan dari versi internasional.
Perayaan “Father Day” versi 8 Agustus ini sudah dimulai pada tanggal 8 Agustus 1945. Pada awalnya dipropagandakan para tokoh masyarakat di kota Shanghai yg segera mendapat sambutan antusias dari masyarakat luas dengan menyelenggarakan pelbagai kegiatan.Pada saat itu KMT masih berkuasa di Mainland.
Background Sejarah
Perlu dipahami bahwa pada saat itu masih berlangsung Sino-Japanese War II (1937-1945). Secara regional Sino-Japanese War ini masuk lingkup Perang Pasifik / Front Pasifik yang juga merupakan bagian dari Perang Dunia II (1939-1945).
Sementara itu Front Eropa sudah lebih dulu menentukan hasil akhir dengan jatuhnya Berlin dan tamatnya Hitler di akhir April dan awal Mei. Setelah Italia dan Jerman jatuh , maka musuh utama Kubu Sekutu tinggallah Jepang.
Jepang secara kuantitas pasukannya relatif utuh diberbagai kawasan dari Manchuria , sebagian Mainland China , Taiwan dan seterusnya termasuk Indonesia. Hanya saja secara kualitas pasukan Jepang itu sudah tidak punya dukungan logistik yang memadai .
Angin kekalahan mulai menerpa Jepang hanya saja masalahnya kapan ? Pertempuran Iwojima membuktikan bahwa Jepang masih sanggup mempersulit Amerika Serikat hanya untuk memperebutkan pulau kecil. Apalagi untuk masuk “Mainland”-nya Jepang ?
Perang Konvensional hanya membuat korban jiwa berjatuhan lebih banyak sehingga Amerika Serikat memutuskan untuk membom atom Hiroshima dan Nagasaki (6-9 Agustus). Setelah hantaman bom atom ini Jepang sudah tidak punya taring lagi.
Demikianlah keadaannya. Sino-Japanese II memang berakhir formal pada 9 September . Ketika itu Yasuji Okamura (1884-1966) mewakili Jepang , menyerah secara formal kepada Jendral He Yingqin (1890-1987).
Tetapi secara de-facto , perang antara China dan Jepang ini sudah berakhir sejak bom atom pertama kali menghantam Hiroshima pada 6 Agustus 1945. Sebelumnyapun sudah lama Jepang mengalami situasi stalemate karena perlawanan gabungan KMT-GCD terhadap Jepang ditambah faktor geografis Tiongkok yang terlalu luas.
Event penting seputar Agustus.
6 Agustus – Amerika menjatuhkan bom atom pertamanya.
8 Agustus – Soviet mengumumkan perang pada 8 Agustus sesuai janji Stalin bahwa Soviet akan berperang dengan Jepang tiga bulan setelah Jerman kalah (8 Mei).
9 Agustus – Pasukan Soviet membanjiri Manchuria dengan kekuatan penuh.
9 Agustus – Amerika menjatuhkan bom atom keduanya.
Hari Ayah Pertama Di Shanghai.
Perekmbangan situasi ini membuat perang di China pun secara de facto berakhir. Dua hari setelah bom atom pertama di Jepang , dan cukup kondusif bagi para tokoh masyarakat Shanghai menyampaikan petisi kepada pemerintah (dalam hal ini KMT) untuk menjadikan 8 Agustus sebagai “Hari Ayah”.
Tanggal ini dipilih karena jatuh pada tanggal 8 bulan 8 , atau 8-8 dalam kalender internasional . Angka 88 (八 八) adalah homofon untuk baba / papa (爸爸).
Selain itu “Hari Ayah” ini juga untuk mengenang para ayahanda yang gugur di medan perang. Seperti kita tahu bahwa China menjadi salah satu kawasan dengan korban jiwa terbesar. Baik dari pihak perlawanan Tiongkok maupun pihak Jepang dan juga rakyat sipil Tiongkok yang ikut menjadi korban.
Tradisi yang bermula di Shanghai dimasa kekuasaan KMT di Mainland ini dibawa dan dipertahankan di Taiwan .
Erik Eresen & Hwang Yuri
Budaya-Tionghoa.Net | Facebook Group Budaya Tionghoa