Sne Tionghoa saat ini
Sne orang Tionghoa kebanyakan terdiri dari satu suku saja, misalnya Lin [Lim] 林, Chen [Tan] 陈, Zheng [Tne] 郑, Xu [Khou] 许, Liu [Lao] 刘, dan lain-lain.Tapi ada pula yang terdiri dari dua suku, seperti Aoyang [Aoyang] 欧阳, Situ [Setou] 司徒, Linghu [Linghou] 令狐, Yuchi [Utti] 尉迟, dan sebagainya. Sne yang lebih dari dua suku, kebanyakan berasal dari golongan minoritas, yang lama-lama menyesuaikan diri dengan mengambil hanya satu huruf dari snenya atau menggantinya dengan huruf lain yang bunyinya mendekati.
Buku “Zhongguo Xingshi Ji” [Tiongkok Sne-Si Ki] 《中国姓氏记》atau Catatan Sne Tionghoa yang terbit di Taiwan mencatat sebanyak 5544 sne, di antaranya 3410 sne bersuku satu, 1999 sne bersuku dua, dan 144 sne bersuku tiga. Buku ini mencatat semua sne yang pernah ada dari zaman dahulu hingga sekarang. Berapa sne dari sebanyak itu yang masih ada sekarang? Hasil survei yang dilakukan dengan sistem sampling oleh Academy of Science di Tiongkok pada akhir abad lalu, menghasilkan sekitar 3500 sne. Jumlah sne yang sebetulnya pasti lebih dari angka itu, karena dalam sistem sampling, akan ada sne kecil yang tidak muncul sebagai sampel.
Distribusi sne maupun populasi sne sangat tidak merata. Ada sne yang hanya terdapat di propinsi tertentu, bahkan hanya ada di kabupaten atau kecamatan tertentu, tapi ada pula sne yang menyebar di seluruh negara. Populasi sne juga demikian. Ada 19 sne yang populasinya lebih dari 1% penduduk Tiongkok, berarti 1% dari 1,3 miliar (lihat Tabel Utama).
Kesembilan belas sne tersebut adalah Li [Li] 李 7,9%; Wang [Ong] 王 7,4%; Zhang [Tnio] 张 7,1%; Liu [Lao] 刘 5,4%; Chen [Tan] 陈 4,5%; Yang [Yno] 杨 3,1%; Zhao [Tio] 赵 2,3%; Huang [Wni] 黄 2,2%; Zhou [Ciu] 周 2,1%; Wu [Gou] 吴 2,05%; Xu [Chi] 徐 1,7%; Sun [Snui] 孙 1,5%; Hu [Ou] 胡 1,3%; Zhu [Cu] 朱 1,25%; Gao [Ko] 高 1,21%; Lin [Lim] 林 1,18%; He [Ho] 何 1,17%; Guo [Kueq] 郭 1,15%; dan Ma [Be] 马 1,05%. Kesembilan belas sne ini sudah merupakan sekitar 44% dari penduduk orang Tionghoa Han di Tiongkok. Dapat dibayangkan, orang sne Li saja ada 7,9 % atau 95 juta orang.
Bila kita ambil jumlah penduduk untuk 100 sne terbesar, kita akan mendapatkan sekitar 87% dari penduduk Tionghoa Han di Tiongkok.Jadi, 3400 sne lain hanya mencakup 13% penduduk. Betapa tidak meratanya populasi sne tersebut.
Di samping jumlah yang tidak merata, wilayahpun tidak merata;misalnya di Tiongkok Utara,sne Wang [Ong] 王 yang terbanyak; di Tiongkok Tengah sekitar sungai Yangzi 长江, sne Li [Li] 李 yang dominan; sedang di Selatan,sne Chen [Tan] 陈 yang dominan. Demikian juga sne Huang [Wni] 黄 sangat banyak di Tiongkok Selatan, tapi tidak terlalu banyak di Tiongkok Utara. Karena orang Tionghoa Indonesia kebanyakan hanya berasal dari 3 propinsi di Tiongkok Selatan (propinsi Guangdong [Knui Tang] 广东, Fujian [Hokkian] 福建, dan Hainan [Hai Lam] 海南), maka dapat dipastikan pola sne Tionghoa di Indonesia akan mirip dengan pola di tiga propinsi tersebut.
Ada sne yang hanya banyak di sebuah propinsi saja, bahkan di wilayah yang lebih kecil dari propinsi. Sne Lan [Na] 蓝 dan Hong [Ang] 洪 banyak terdapat di Indonesia,cukup banyak jumlahnya di bagian tenggara propinsi Fujian–terutama untuk orang Hokkian. Demikian juga di propinsi Fujian keseluruhan, di mana Lan dan Hong menduduki peringkat 103 dan 15.Tapi tidak demikian di tempat lain.Sehingga secara keseluruhan, di seluruh Tiongkok sne Lan hanya menduduki peringkat ke-260 dan sne Hong hanya menduduki peringkat ke-107.
Di Singapura, yang penduduk Tionghoanya mayoritas orang Hokkian seperti di Indonesia, terdapat sekitar 320 sne. Di Indonesia, karena kebanyakan orang Tionghoa sudah berganti nama, penulis hanya berhasil mengumpulkan kurang dari 270 sne.Berarti ada sekitar 60 sne yang harusnya ada namun terlewat dalam tabel buku ini. PSMTI (Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia) berhasil mengumpulkan sekitar 160 sne Tionghoa di Jakarta.
Snedalam kehidupan Tionghoa memegang peranan besar;Sne menunjukkan dari mana kita berasal.Sne adalah turun temurun; mengganti sne berarti menghilangkan jejak leluhur kita.Karena itu, di manapun orang Tionghoa berada, mereka harus mempertahankan snenya.
Banyak orang Tionghoa di Amerika Serikat yang sudah hidup beberapa generasi di sana, mereka tidak dapat berbahasa Tionghoa, namanyapun nama Barat, tapi snenya tetap dipertahankan. Dengan mudah kita temui orang yang bernama George Wu, Robert Chen, dsb. Oleh karena itu, orang Tionghoa Indonesia perlu segera memulihkan snenya; minimal untuk anak yang baru lahir dengan mencantumkan snenya pada akta lahir, kalau dapat dengan nama Tionghoanya sekalian. Semoga iklim keterbukaan yang menghargai semua ras dan etnis akan terus berkembang di Indonesia, karena masyarakat internasional sudah tidak dapat menerima adanya rasialisme.
Perlu diketahui, wanita Tionghoa yang sudah menikah tidak mengganti snenya seperti orang Barat. Misalnya seorang wanita bernama Ong Siu Lan, setelah menikah dengan suaminya Tan Kun Seng, ia tetap sne Ong. Kalau ia mau, penulisan nama ditambah sne suaminya, menjadi “Nyonya Tan, Ong Siu Lan”. Itu berarti suami Ong Siu Lan bersne Tan. Ada juga yang menulisnya “Tan Ong Siu Lan”.Menurut penulis, diberi koma pemisah akan lebih jelas, jadi “Tan Ong Siu Lan” sebaiknya ditulis “Tan, Ong Siu Lan”.
Orang Tionghoa yang tinggal di negara barat sering kacau antara sne dan namanya, terutama yang snenya satu suku. Orang Barat mempunyai sne yang ditulis di belakang namanya, orang Tionghoa ikut-ikutan membalik sne dan namanya, misalnya Chen Li. Apakah ia sne Chen bernama Li atau sne Li bernama Chen? Hanya ia sendiri yang tahu. Bila namanya dua suku dan ditulis dengan Hanyu Pinyin 汉语拼音, kekacauan berkurang tapi tidak hilang, misalnya Keshan Liang. Jelas ia sne Liang bernama Keshan. Tapi bila namanya Ouyang Huang, apakah ia bersne Huang bernama Ouyang, atau sne Ouyang bernama Huang?
Demikian juga nama Tionghoa Indonesia yang dipisah menjadi tiga suku, Lim Siu Li misalnya, sne Lim bernama Siu Li atau sne Li bernama Lim Siu? Karena itu sebaiknya nama Tionghoa tidak perlu ikut-ikutan dibalik.Bila orang barat sulit membedakan nama dan sne, beri saja koma di belakang sne, misalnya “Li, Lim Siu”, yaitu sne Li bernama Lim Siu atau “Lim, Siu Li”, sne Lim bernama Siu Li. Bukankah dalam index buku-buku, orang baratpun menulis snenya di depan dan nama di belakang dengan tanda koma di belakang sne? Telinga kita lebih akrab mendengar nama “Kwik, Kian Gie”郭建义 daripada “Kian Gie Kwik”, atau “Liem, Swie King”林水镜 daripada “Swie King Liem”.